Ciri-ciri Pembelajaran Aktif Tinjauan tentang Pembelajaran Aktif Tipe

11 pembelajaran, seperti menjawab pertanyaan dari guru, bertukar pikiran, saling berbagi ilmu, tertantang menyelesaikan masalah dan bekerja secara aktif baik individu maupun kelompok.

2. Ciri-ciri Pembelajaran Aktif

Pembelajaran aktif memiliki ciri-ciri. Warsono dan Hariyanto 2012: 7 menyebutkan bahwa di Indonesia pembelajaran aktif diperkenalkan pada tahun 1980-an sebagai pendekatan CBSA Cara Belajar Siswa Aktif. Pembelajaran dapat dikatakan bermakna dan berkadar CBSA menurut Ali Warsono dan Hariyanto, 2012: 8 bila terdapat ciri-ciri belajar sebagai berikut: a. adanya keterlibatan intelektual dan emosional siswa, baik melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat maupun pembentukan sikap; b. adanya keikutsertaan siswa secara kreatif dalam menciptakan situasi yang cocok untuk berlangsungnya proses pembelajaran; c. guru bertindak sebagai fasilitator dan koordinator kegiatan belajar siswa, dan menggunakan multimetode dan multimedia. Beberapa ciri dari pembelajaran aktif juga dijelaskan dalam panduan pembelajaran model Active Learning In School Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, 2011: 75 yaitu: a. pembelajaran berpusat pada siswa; b. pembelajaran terkait dengan kehidupan nyata; c. pembelajaran mendorong siswa untuk berpikir tingkat tinggi; d. pembelajaran melayani gaya belajar siswa yang berbeda-beda; e. pembelajaran mendorong anak untuk berinteraksi multiarah siswa-guru; f. penataan lingkungan belajar memudahkan siswa untuk melakukan kegiatan belajar; g. guru memantau proses belajar siswa; dan h. guru memberikan umpan balik terhadap hasil kerja siswa. 12 Berdasarkan dua pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa ciri- ciri pembelajaran aktif yaitu adanya keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran tidak hanya secara fisik, tetapi juga intelektual dan emosional, adanya penataan lingkungan belajar untuk memudahkan siswa belajar, pembelajaran melayani gaya belajar siswa yang berbeda- beda, pembelajaran mendorong siswa untuk berinteraksi multiarah, dan guru berperan sebagai fasilitator, memantau proses belajar, membantu siswa belajar serta memberikan umpan balik terhadap hasil belajar siswa.

3. Pentingnya Pembelajaran Aktif

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar PKn melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe card sort di kelas III MI Al – Furqon Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor

1 3 108

Penerapan pembelajaran aktif metode card sort pada materi PAI dalam meningkatkan hasil belajar siswa di SMP Darul Ma'arif Jakarta Selatan

1 13 168

PENGARUH MODEL COOPERATVEF LEARNING TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPA TERHADAP KEMAMPUAN INTERPERSONAL SISWA KELAS V SD SE-GUGUS IV KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO.

0 0 180

HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA KIT IPA DENGAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI SE-GUGUS III PENGASIH KULON PROGO.

1 2 104

PENGARUH INTENSITAS MEMBACA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD SE-GUGUS II KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

1 2 133

PENGARUH PARTISIPASI ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR SE-GUGUS III KECAMATAN PANJATAN KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2015.

0 1 158

PENGARUH KONSEP DIRI TERHADAP MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN SE-GUGUS 2 KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO.

0 0 71

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU PROSOSIAL SISWA KELAS V SD SE GUGUS II KECAMATAN PENGASIH KABUPATEN KULON PROGO TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 178

PENGARUH PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD SE-GUGUS III KECAMATAN TEMON, KABUPATEN KULON PROGO.

0 0 222

geologi regional kulon progo, kabupaten kulon progo, yogyakarta

6 49 9