57
Mada, yang berdiri tanggal 1 September 1952, berdasarkan SK Menteri Pendidikan Pengajaran dan Kebudayaan RI Nomor : 38115 Kab. tertanggal 21
Oktober 1952. Selanjutnya terjadi pemisahan Fakultas Pedagogik Universitas Gadjah Mada menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan IKIP Negeri
Yogyakarta, maka sekolah-sekolah Percobaan yang dahulu dibawah naungan Fakultas Pedagogik Universitas Gadjah Mada menjadi dibawah IKIP Negeri
Yogyakarta, sehingga SPG Pedagogik berubah menjadi SPG Percobaan IKIP Negeri Yogyakarta, yang berlokasi di Bulaksumur, Sleman, Yogyakarta.
Terhitung mulai tanggal 1 Juli 1974 SPG Percobaan IKIP Negeri Yogyakarta pindah lokasi di Jalan P.Senopati No.46 Yogyakarta. Berdasarkan SK Mendikbud
Nomor : 0426O1991 tertanggal 15 Juli 1994 , SPG Percobaan IKIP Negeri Yogyakarta beralih status menjadi SMA Negeri 12 Yogyakarta. Pada tanggal 1
Juli 1995 , SMA Negeri 12 Yogyakarta, pindah lokasi di Glondong, Wirokerten, Banguntapan, Bantul. Untuk selanjutnya, berdasarkan Surat Keterangan
Mendikbud RI Nomor : 035O1997, mulai tanggal 7 Maret 1997 SMA Negeri 12 Yogyakarta berubah menjadi SMU Negeri 2 Banguntapan dan selanjutnya tahun
2004 menjadi SMA Negeri 2 Banguntapan sampai sekarang.
2. Visi, Misi, Tujuan SMA Negeri 2 Banguntapan
Visi Sekolah :
Terwujudnya sekolah berkualitas yang berbudaya, Berkarakter Indonesia, Berwawasan Lingkungan, dan Tanggap Bencana.
Misi Sekolah :
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara intensif
58
2. Menumbuhkembangkan budaya dan karakter Indonesia 3. Meningkatkan kecintaan terhadap lingkungan dan tanggap terhadap bencana
Tujuan Sekolah :
1. Meningkatkan mutu akademik dan non akademik 2. Mewujudkan warga sekolah berbudaya dan berkarakter Indonesia
3. Mewujudkan warga Sekolah yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan tanggap terhadap bencana
3. Kurikulum SMA Negeri 2 Banguntapan
Kurikulum yang digunakan di SMA Negeri 2 Banguntapan pada tahun ajaran 2014-2015 adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Guru
menggunakan silabus dan RPP sesuai tingkatan dan bidang studi yang diampu. Sejak tahun 2012 SMA Negeri 2 Banguntapan merupakan sekolah berwawasan
lingkungan Adiwiyata Mandiri, sehingga pada kegiatan belajar mengajar KBM mengintegrasikan Pendidikan Lingkungan Hidup PLH pada semua mata
pelajaran. Secara umum kegiatan peserta didik di SMA Negeri 2 Banguntapan terlihat
dalam jadwal sebagai berikut:
Tabel 4. Jadwal Kegiatan Sekolah Jam
Kegiatan
07.00 – 09.00
Kegiatan belajar mengajar, kecuali hari Senin
dan Jum’at dimulai dengan kegiatan upacara dan tadarus
Al-Quran 09.15
– 09.30 Istirahat
09.30 – 12.00
Kegiatan belajar mengajar 12.00
– 12.25 Istirahat
12.25 – 13.55
Kegiatan belajar mengajar
59
A. Hasil Penelitian
1. Pengelolaan Kurikulum Berbasis Lingkungan
Kurikulum, merupakan suatu hal yang penting yang menyangkut semua kegiatan di sebuah lembaga pendidikan. Dalam konteks sekolah adiwiyata, seperti
halnya SMA Negeri 2 Banguntapan yang memiliki latar belakang kurikulum berbasis lingkungan sejak tahun 2012. Kurikulum berbasis lingkungan selanjutnya
mengintegrasikan pendidikan lingkungan pada seluruh mata pelajaran pada peserta didik. Penerapan pada semua mata pelajaran itu selanjutnya juga
melahirkan berbagai macam karakter pada setiap mata pelajaran yang dapat diintegrasikan pendidikan lingkungan. Untuk itu tentu dibutuhkan sebuah
pengelolaan kurikulum berbasis lingkungan. Sebelum menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar, sekolah terlebih
dahulu menyiapkan komponen kurikulum berbasis lingkungan yang akan diselenggarakan. Komponen tersebut meliputi RPP dan silabus Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan. Menurut DL, guru biologi dalam wawancara 270415 bahwa,
“Kegiatan belajar di SMA Negeri 2 Banguntapan menggunakan KTSP kurikulum tingkat satuan pendidikan yang diintegrasikan dengan
pendidikan lingkungan. Dokumen yang digunakan adalah silabus dan RPP. Penerapan kurikulum disesuaikan pada mata pelajaran dan bab yang dapat
diintegrasikan dengan pendidikan lingkungan”. Mendukung pernyataan sebelumnya, S seorang guru biologi di SMA Negeri
2 Banguntapan dalam wawancara 280415 mengungkapkan: “Kurikulum yang digunakan adalah KTSP kurikulum tingkat satuan
pendidikan yang diintegrasikan dengan pendidikan lingkungan yang sesuai silabus dan RPP, namun disesuaikan pada mata pelajaran dan setiap bab
dalam pemanfaatan lingkungan
”.