Teori Belajar Konstruktivistik Teori Belajar a.
15
keterhubungan realitas yang dikembangkan lebih lanjut dalam teori ekologi, fisika quantum dan teori sistem. Prinsip ini meliputi:
a. Interdependence saling tergantung, yaitu bahwa fungsi bagian bergantung erat dengan bagian dan sistem lain secara keseluruhan.
b. Interrelationship saling berhubungan, yaitu bahwa terdapat hubungan jaringan yang kompleks di antara bagian sistem dengan sistem lain.
c. Participatory keterlibatan, yakni bahwa setiap pengamat selalu terkait erat dengan lingkungannya dalam memahami realitas yang diamati.
d. Non-linearity tidak linear , yaitu bahwa pola interaksi yang kompleks terjadi lebih umum more common, dari pada pola interaksi sebab-akibat
yang bersifat linear Zainal, 2012: 30-31 Model pembelajaran holistik menekankan nilai-nilai cinta, tanggung jawab,
kearifan, spiritualitas dan kebijaksanaan. Nilai-nilai tersebut sangat relevan dengan tuntutan pendidikan agama. Demikian pula dari segi proses pembelajaran
yang menggunakan pendekatan experiential, reflective, imaginative, inspirational, transformative dan journeying. Zainal, 2012: 31
Dapat disimpulkan bahwa penekanan teori belajar holistik, menjelaskan bahwa dalam sebuah pendidikan diperlukan hubungan dengan masyarakat,
lingkungan alam dan nilai-nilai spiritual untuk dapat mengembangkan diri pada peserta didik. Dalam teori ini, memiliki konsep keterhubungan, menyeluruh dan
menjadi sehingga diharapkan dapat mengembangkan sikap cinta, kearifan dan kebijaksanaan melalui lingkungan sekitarnya dalam hal ini masyarakat dan
lingkungan alam sekolah.