Puja pada Zaman Pra Buddha Puja pada Zaman Pasca Buddha

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti 153

C. Sarana Puja 1. Sarana Fisik Pelaksanaan Puja

a. Paritta

Paritta pada okoknya berarti perlindungan. Perlindungan ini didapat dengan cara membaca atau mendengarkan khotbah-khotbah Buddha sutta . Pembacaan paritta menimbulkan ketenangan batin bagi mereka yang mendengarkan dan yang telah mempunyai keyakinan akan kebenaran kata-kata Sang Buddha. Ketenangan itu membuat batin menjadi bahagia sehingga mampu mengatasi keresahan.

b. Vihara

Vihara merupakan tempat untuk melaksanakan puja. Komplek bangunan yang lengkap yang mempunyai fungsi tersendiri. Bangunan-bangunan itu di antaranya adalah: 1 uposathagara, yaitu suatu banguan induk yang untuk pembacaan patimokkhasila. Ayo, Mengamati Ayo, Menanya Guru mengajak peserta didik untuk mengamati gambar 5.5. Selanjutnya, peserta didik untuk menanya mis- alnya: Apa fungsi bangunan itu dan apa hubungannya dengan puja? Sumber: thisismyanmar.com Gambar. 5.4 Gedung Vihara 154 Buku Guru Kelas VIII Setelah digunakan untuk kegiatan yang berhubungan denganpenerangan vina ya misalnya upacara penahbisan seseorang menjadi bhikkhu, pembacaan aturan kebhikkhuan, dan rehabilitasi kesalahan sedang dari para bhikkhu; 2 dharmasala adalah tempat untuk pembacaan paritta, diskusi dan pembabaran Dharma, meditasi, dan upacara-upacara lainnya. Jika tidak memungkinkan membangun dua gedung, uposathagara dapat digunakan sebagai dharmasala.

C. Altar

Altar adalah tempat untuk mempersembahkan simbol-simbol kesucian dan kebijaksanaan Buddha. Misalnya, Buddharupang yang menyimbolkan nilai-nilai luhur Buddha; lilin menyimbolkan penerangan yang diajarkan oleh Buddha; dupa melambangkan nama harum dari orang yang memiliki sila; bunga melambangkan ketidak kekalan; air melambangkan pembersihan dari segala kekotoran; buah melambangkan perwujudan rasa hormat kepada Buddha. Altar merupakan srana isik untuk melakukan puja. Umat Buddha melakukan puja dengan membaca paritta dengan mengulang khotbah-khotbah Buddha.

d. Stupa

Stupa adalah tempat untuk menyimpan relik Buddha, para Arahat siswa Buddha.Sikap isik dalam melaksanakan puja biasanya adalah anjali, namaskara, dan pradaksina. Setelah Buddha Parinibanna , umat tetap berkumpul, lalu untuk mengenang jasa dengan merangkapkan kedua tangan di depan dada anjali, bersujud tiga kali dengan lima titik menyentuh lantai namakkhara ataupun tangan beranjali, berjalan mengelilingi objek penghormatan dari kiri ke kanan, dilakukan tiga kali dengan pikiran tertuju pada Triratna padakhina. Ayo, Mengamati Ajaklah peserta didik un- tuk mengamati Gambar 5.6 Selanjutnya, peserta didik untuk menanya misalnya: Apa fungsi altar? Apa yang dilakukan ketika berada di tempat itu? Sumber: www. samaggi-phala.or.id Gambar. 5.6 Altar Buddha