Evaluasi terhadap suhu cold storage pada tahap penyimpanan beku

spesifikasi atas USL, tetapi ada 3 data dari 31 data atau sekitar 9,68 sampel berada di garis antara batas kontrol atas UCL dan batas spesifikasi atas USL. Hal ini membuktikan bahwa pelaksanaan pengendalian risiko bahaya histamin pada titik kendali kritis tahapan penerimaan bahan baku receiving di PT Z belum efektif, sehingga kondisi proses ini perlu diwaspadai dan dapat dijadikan dasar keputusan untuk memberi peringatan bahwa sistem atau proses harus segera dievaluasi. Grafik analisis dengan peta kendali control chart dan kurva standar deviasi data verifikasi kadar histamin pada tahap penerimaan bahan baku receiving dapat dilihat pada Gambar 26. Jika dilihat kembali hasil perhitungan data pada Tabel 5, menunjukan bahwa nilai kapabilitas proses dari data evaluasi adalah sebesar 1,0250 dan dari data verifikasi adalah sebesar 1,3183. Sedangkan nilai sigma dari masing-masing data tersebut adalah sebesar 4,5751 dan 5,4549. Nilai ini menunjukkan bahwa kapasitas proses tahap penerimaan bahan baku receiving berada dalam keadaan tidak mampu sampai cukup mampu 1 ≤ C pm 1,99 untuk mengendalikan risiko bahaya kadar histamin sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan. Adapun jika dilihat dari nilai Defect per million opportunities DPMO memperlihatkan bahwa nilai DPMO dari data evaluasi dan verifikasi masing- masing adalah sebesar 1052,012 dan 38,2699. Hal ini menunjukkan bahwa dalam satu juta kali penerimaanpembelian bahan baku ikan tuna terdapat 1052,012 ikan tuna dan 38,2699 ikan tuna yang kemungkinan kadar histaminnya melebihi 30 ppm.

4.3.2.2 Evaluasi terhadap suhu cold storage pada tahap penyimpanan beku

bahan baku Hasil perhitungan data evaluasi yang diperoleh dari data rekaman record keeping pemeriksaan suhu tempat penyimpanan beku cold storage bahan baku ikan tuna selama bulan November 2008 sampai Januari 2008 dan data hasil pemantauan atau penelitian data verifikasi pemeriksaan suhu tempat penyimpanan beku cold storage bahan baku ikan tuna pada bulan Februari 2008 sampai Maret 2008 di PT Z diperlihatkan pada Tabel 6. Data evaluasi dan verifikasi suhu cold storage selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 14 dan 15. Tabel 6. Hasil perhitungan data evaluasi dan data hasil pemantauan atau penelitian verifikasi pemeriksaan suhu tempat penyimpanan beku cold storage bahan baku di PT Z. No Statistika Data Evaluasi Data Verifikasi 1 Jumlah data 65 33 2 Rata-rata proses -21,9954 C -17,0188 C 3 Standar deviasi 1,3098 C 2,2929 C 4 Nilai minimum -23,6 C -22,2 C 5 Nilai maksimum -19 C -12,8 C 6 Upper specific limit USL -20 C -20 C 7 Standar deviasi maksimum proses S maks 0,6599 C 1,0646 C 8 Upper control limit UCL -21,0054 C -15,4217 C 9 Kapabilitas proses C pm 0,5077 0,4334 10 Defect per million opportunities DPMO 63836,15 96771,21 11 Sigma 3,0233 2,8002 Berdasarkan hasil perhitungan dari data evaluasi pemeriksaan suhu tempat penyimpanan beku cold storage bahan baku selama bulan November 2008 sampai Januari 2009 memperlihatkan bahwa suhu tempat penyimpanan beku cold storage bahan baku memiliki nilai rata-rata proses X-bar -21,9954 o C, rata-rata suhu tersebut berada di bawah nilai batas spesifikasi atas USL yang ditentukan, yaitu sebesar -20 C. Hasil perhitungan dari data pemantauan atau penelitian data verifikasi selama bulan Februari sampai Maret 2009 memperlihatkan nilai rata-rata proses X-bar sebesar -17,0188 o C dan nilai batas kontrol atas UCL sebesar -15,4217 o C, yang mana data nilai tersebut berada di atas nilai USL yang ditentukan, yaitu sebesar -20 C. Hal ini menunjukkan bahwa suhu tempat penyimpanan beku cold storage bulan Februari sampai Maret 2009 berada di luar kendali sehingga proses tidak dapat mencapai suhu tempat penyimpanan beku yang diinginkan yaitu sebesar -20 C. Menurut Breyfogle 2003, bila banyak titik berada diluar batas kendali berarti disebabkan oleh variasi penyebab khusus pada proses, oleh karena itu perusahaan harus segera melakukan tindakan untuk menghilangkan variasi penyebab khusus tersebut. Grafik analisis dengan kurva standar deviasi dan peta kendali control chart kadar histamin pada tahap penyimpanan beku bahan baku dapat dilihat pada Gambar 27 dan Gambar 28. G d w p J A t 8 b p d b s y p p d p a -2 -24 -25 S Gambar 27. Selai deviasi dari wilayah S l penyimpana Januari 200 Analisis den tempat peny 8 data dari 6 bahan baku penyimpana data dari 65 bahan baku spesifikasi a yang ditentu proses peny penyimpana diperbaiki, k cold storag produk ikan aktif menca -21 -22 23 Suhu Kurva stan penyimpa Novembe in itu berda data evalua lebih besar an beku col 09 masih b ngan menggu yimpanan co 65 data atau u tuna bera an cold stor 5 data atau u tuna berad atas USL d ukan. Hal ini yimpanan an cold stor karena jika t ge bahan bak tuna, diman apai -18 o C H -19 -20 USL TD ndar deviasi anan beku er 2008 samp asarkan ide asi memperl Gambar 27 ld storage belum efekt unakan peta old storage u sekitar 12,3 ada di atas rage bahan sekitar 9,23 da di antara dari suhu tem i menunjukk cold storag rage bahan tidak dilakuk ku tuna tidak na suhu pusa Huss et al., 2 i dan peta k cold stora pai Januari 2 entifikasi ad lihatkan bah 7. Hal ini m bahan baku if dan perl kendali con bahan baku 3 suhu te batas spes n baku yang suhu tem a garis bata mpat penyim kan bahwa p ge bahan n baku di P kan, maka k k dapat digu at ikan agar 2004. kendali data age bahan 2009. danya TD d hwa masih t menunjukka u selama No lu ditingkat ntrol chart u memperlih empat penyim sifikasi atas telah diten mpat penyim as kontrol a mpanan cold proses berad baku dan PT Z harus kemungkinan unakan untuk enzim pend evaluasi su n baku sela dengan kurv terdapat TD an bahwa su ovember 20 tkan pengen dari data eva hatkan bahwa mpanan col s USL su ntukan dan s mpanan col atas UCL d storage b da di luar ken sistem pa segera diev n tempat pen k standar pen degradasi me 57 uhu tempat ama bulan va standar D walaupun uhu tempat 008 sampai ndaliannya. aluasi suhu a sebanyak ld storage uhu tempat sebanyak 6 ld storage dan batas bahan baku ndali maka da tempat valuasi dan nyimpanan nyimpanan enjadi tidak G s t s d b g y h s p p k m b v d d -20 -22 USL S Gambar 28. Seda standar devi tempat peny sampai Ma dibandingka beku cold s gagal diban yang diharap Adapu hasil pemant cold storag spesifikasi pelaksanaan penyimpana kondisi pros memberi per Jika d bahwa nilai verifikasi ad dengan nilai dari perusa - -18 L Suhu Kurva stan verifikasi baku selam angkan ident iasi dari dat yimpanan b aret 2009 an wilayah S storage bah dingkan suh pkan. un analisis d tauan atau p ge bahan b atas USL n pengendali an cold stor ses ini perlu ringatan bah dilihat kemba i kapabilitas dalah sebesar i C pm data v ahaan. Nila -14 16 TD ndar deviasi suhu temp ma bulan Feb tifikasi adan ta hasil pem beku cold s Gambar 2 S. Hal ini m han baku sela hu tempat p engan meng penelitian da baku, terliha atau sek an risiko ba rage bahan u diwaspada hwa sistem a ali hasil per s proses da r 0,4334. Ni verifikasi, ha i ini menu -12 i data hasil pat penyimp bruari sampa nya wilayah mantauan atau storage bah 28 dapat menunjukkan ama Februar enyimpanan ggunakan pet ata verifikas at bahwa ha kitar 90,6 ahaya histam n baku di PT ai dan dapat atau proses h rhitungan da ata evaluasi ilai C pm data al ini menun unjukkan b pemantauan panan beku ai Maret 200 true deviati u penelitian han baku s dilihat bah bahwa suhu ri sampai Ma n beku cold ta kendali c i untuk suh ampir semua . Hal ini min pada titik T Z sudah t t dijadikan d harus segera ata pada Tab adalah seb a evaluasi leb njukkan adan bahwa kapa n atau penel cold stora 09 on TD den n data verifi selama bulan hwa TD le u tempat pen aret 2009 leb d storage b control char hu tempat pen a data mele membuktik k kendali kr tidak efektif dasar keputu dievaluasi. bel 6, memp besar 0,5077 bih besar dib nya penurun asitas prose 58 litian data age bahan ngan kurva ikasi suhu n Februari ebih besar nyimpanan bih banyak bahan baku rt dari data nyimpanan ewati batas kan bahwa ritis tempat f, sehingga usan untuk perlihatkan 7 dan data bandingkan nan kinerja es tahapan penyimpanan beku cold storage bahan baku pada saat evaluasi dan verifikasi berada dalam keadaan dalam keadaan tidak mampu C pm 1,00 untuk menghasilkan produk sesuai dengan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan untuk mengendalikan risiko bahaya kadar histamin. Sedangkan nilai sigma dari masing- masing data tersebut adalah sebesar 3,0233 dan 2,8002. Adapun jika dilihat dari nilai Defect per million opportunities DPMO, memperlihatkan bahwa nilai DPMO data evaluasi dan verifikasi masing-masing adalah sebesar 63836,15 dan 96771,21. Hal ini menunjukkan juga bahwa dalam satu juta kali penyimpanan beku terdapat 63836,15 dan 96771,21 kemungkinan menyimpan beku dengan suhu -20 C.

4.3.2.3 Evaluasi terhadap kadar histamin tuna loin beku pada tahap pengecekan akhir