Lean Lean Six Sigma

2.6 Lean Six Sigma

Lean Six Sigma yang merupakan kombinasi antara Lean dan Six Sigma dapat didefinisikan sebagai suatu cara untuk memaksimalkan nilai proses dengan mencapai peningkatan tercepat dalam menyelesaikan masalah kepuasan konsumen, biaya, kualitas dan kecepatan proses George, 2002. Pendekatan Lean bertujuan untuk menghilangkan pemborosan waste reduction, memperlancar aliran material, produk dan informasi serta peningkatan secara terus menerus. Pendekatan Six Sigma bertujuan untuk mereduksi variasi variation reduction, pengendalian proses dan peningkatan secara terus menerus. Integrasi Lean-Sigma akan meningkatkan kinerja bisnis dan industri melalui peningkatan kecepatan shorter cycle time dan akurasi zero defect. Pendekatan Lean akan menyingkapkan proses yang tidak bernilai tambah non value added dan yang bernilai tambah value added serta membuat proses yang value added mengalir secara lancar sepanjang aliran proses-proses bernilai tambah value stream processes , sedangkan Six Sigma akan mereduksi variasi dari proses yang value added itu Jugulum dan Samuel, 2008.

2.6.1 Lean

Lean adalah suatu upaya terus menerus untuk menghilangkan pemborosan waste dan meningkatkan nilai tambah value added produk barang dan atau jasa agar memberikan nilai kepada pelanggan. Fokus Lean, yaitu fokus pelanggan dan pereduksian biaya dengan mereduksi aktivitas-aktivitas yang tidak bernilai tambah non-value added activities George, 2002. Terdapat lima prinsip dasar Lean yaitu mengidentifikasi nilai produk berdasarkan keinginan pelanggan, mengidentifikasi pemetaan proses pada value stream value stream process mapping untuk setiap produk, membuat value flow, menghilangkan pemborosan yang tidak bernilai tambah dari semua aktivitas sepanjang proses value stream tersebut, mengorganisasikan agar produk itu mengalir secara lancar dan efisien sepanjang proses value stream dan tetap mencari berbagai teknik dan alat peningkatan improvement tools and techniques untuk mencapai kesempurnaan Breyfogle, 2003. Lean berfokus pada identifikasi dan mereduksi aktivitas-aktivitas tidak bernilai tambah non value adding activities yang merupakan pemborosan waste. Waste adalah semuanya selain jumlah orang, usaha, material, informasi dan peralatan minimum yang digunakan dalam suatu proses untuk menghasilkan nilai tambah produk. Waste harus dihilangkan guna meningkatkan nilai produk dan selanjutnya meningkatkan customer value George, 2002.

2.6.2 Six Sigma