103
c. Strategi S-T Strength-Threat
Strategi S-T adalah strategi yang memadukan antara kekuatan internal perusahaan untuk menghindari dan menangani ancaman eksternal dari luar
perusahaan. Alternatif strategi S-T pada penerapan HACCP di perusahaan adalah dengan berorientasi kepada peningkatan mutu dan berpedoman kepada
kebijakan mutu yang ada. Selalu berorientasi kepada peningkatan mutu dan berpedoman kepada kebijakan mutu yang ada merupakan pemanfaatan
kekuatan internal perusahaan untuk mencegah ancaman-ancaman penerapan HACCP di perusahaan seperti pencabutan sertifikat HACCP karena mutu
yang buruk. Langkah yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam mencegah ancaman pada penerapan HACCP di PT. Sierad Produce adalah :
1. Memperketat kerja seluruh karyawan yang berkaitan dengan sistem
keamanan pangan HACCP dalam menjaga mutu 2.
Selalu berorientasi kepada peningkatan mutu dengan kebijakan mutu yang telah ditetapkan saat ini.
d. Strategi W-T Weakness-Threat
Srategi W-T adalah strategi yang berfungsi mengatasi kelemahan internal perusahaan dan mencegah ancaman eksternal pada perusahaan. Strategi W-T
pada penerapan HACCP di PT. Sierad Produce adalah dengan mengevaluasi CCP yang ada saat ini dan diiringi dengan perbaikan sarana dan prasarana
produksi. Kelemahan penerapan HACCP perusahaan yang diakibatkan karena masih ditemukannya mutu produk yang buruk, sarana prasarana yang kurang
mendukung, pengetahuan karyawan yang rendah, serta faktor CCP dapat diatasi dengan mengevaluasi CCP dan perbaikan sarana produksi perusahaan.
Langkah yang dapat dilakukan perusahaan dalam menanggulangi kelemahan dan menghindari ancaman yang ada adalah :
1. Mengevaluasi CCP yang ada berdasarkan kepada keluhan mengenai mutu
dari konsumen, serta mempertimbangkan cara-cara efektif untuk meminimalkan produk dari cacat mutu dan keamanan pangan.
2. Memperbaiki sarana dan prasarana yang mulai rusak dan melakukan
pemantauan secara berkala bukan berdasar kepada laporan kerusakan.
104
3. Menentukan cara-cara tepat dalam menangani bahaya pangan dengan
mengkombinasikan batas kritis dari CCP yang ada dengan perbaikan ruang produksi karkas ayam.
4.5 Strategi penerapan manajemen keamanan pangan HACCP di
Perusahaan PAH Analisis PAHAHP digunakan untuk mengetahui strategi yang paling cocok
untuk diterapkan di perusahaan. Strategi ini dilakukan dengan menggunakan formulasi strategi yang telah disusun pada analisis SWOT sebelumnya. Formulasi
yang merupakan gabungan dari faktor-faktor internal dan eksternal penerapan sistem mutu HACCP di perusahaan dijadikan sebagai alternatif strategi yang
dapat dijalankan oleh perusahaan, yaitu 1 strategi menjaga kesatuan mutu HACCP terhadap Halal, ISO 9001, GMP dan SSOP S-O; 2 strategi melakukan
pendidikan dan pelatihan HACCP S-T; 3 strategi orientasi kepada peningkatan mutu W-O; dan strategi evaluasi CCP dan perbaikan ruang produksi W-T.
Struktur hierarki dari penyusunan strategi ini terdiri dari lima level, yaitu ultimate goal sebagai cita-cita yang ingin dicapai, faktor sebagai faktor-faktor
penentu ultimate goal, aktor sebagai personal yang memenuhi faktor-faktor yang harus dicapai, tujuan sebagai sesuatu yang harus dicapai, dan alternatif sebagai
langkah-langkah strategis untuk pemecahan masalah yang dihadapi perusahaan. alternatif strategi berfungsi sebagai wujud nyata yang harus dilakukan perusahaan
demi tercapainya sebuah ultimate goal.
4.5.1 Penyusunan Hierarki
Penyusunan hierarki dilakukan dengan melakukan wawancara dan pertimbangan logis untuk menentukan komponen-komponen yang terlibat dalam
penerapan HACCP di perusahaan. Ultimate goal dalam penelitian ini adalah Strategi Penerapan HACCP di PT. Sierad Produce Parung. Ultimate goal ini
dijadikan sebagai hal yang harus dicapai oleh PT. Sierad Produce dalam penerapan HACCP. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki penerapan HACCP di
perusahaan agar terciptanya sistem HACCP yang lebih baik lagi dari penerapan sebelumnya. Struktur hierarki PAH dapat dilihat pada Lampiran 14.
Faktor-faktor yang diidentifikasi dan berpengaruh dalam pemenuhan ultimate goal penerapan HACCP adalah :