108
yaitu sebesar 0,394 dengan CI sebesar 0,06. Hasil dari responden ke-2 adalah menyatakan bahwa alternatif strategi menjaga kesatuan mutu HACCP terhadap
Halal, ISO 9001 dan GMP lebih dominan untuk diakukan oleh perusahaan. Alternatif ini memiliki bobot tertinggi yaitu sebesar 0,378 dengan CI sebesar 0,05.
Hasil dari responden ke-3 adalah menyatakan bahwa alternatif strategi Orientasi kepada peningkatan mutu lebih dominan untuk diakukan oleh perusahaan.
Alternatif ini memiliki bobot tertinggi yaitu sebesar 0,359 dengan CI sebesar 0,04. Hasil dari responden ke-4 adalah menyatakan bahwa alternatif strategi Evaluasi
CCP dan perbaikan ruang produksi lebih dominan untuk diakukan oleh perusahaan. Alternatif ini memiliki bobot tertinggi yaitu sebesar 0,463 dengan CI
sebesar 0,03. Hasil dari responden ke-5 adalah menyatakan bahwa alternatif strategi Evaluasi CCP dan perbaikan ruang produksi lebih dominan untuk
diakukan oleh perusahaan. Alternatif ini memiliki bobot tertinggi yaitu sebesar 0,434 dengan CI sebesar 0,06. Hasil pendapat masing-masing responden terhadap
analisis PAH dengan menggunakan Expert Choice 11 dapat dilihat pada Tabel 31.
Tabel 31. Hasil pendapat masing-masing responden terhadap alternatif analisis PAH
Alternatif strategi dan CI Responden
1 2
3 4
5
Menjaga Kesatuan Mutu Halal, ISO 9001, GMP dan SSOP
0,394 0,378 0,333 0.121 0,139 Pendidikan dan Pelatihan HACCP
0,182 0,277 0,136 0,163 0,115 Orientasi Kepada Peningkatan Mutu
0,163 0,116 0,359 0,253 0.312 Evaluasi CCP dan Perbaikan Ruang Produksi
0,260 0,228 0.172 0,463 0,434 Cosistency Index
0,06 0,05
0,04 0,03
0,06 Sumber : Olahan 2012
4.5.3 Bobot Prioritas dan Konsistensi Rasio Gabungan
Untuk mendapatkan bobot prioritas gabungan pada masing-masing level hierarki, diperlukan pengolahan data secara vertikal. Pengolahan data vertikal
dilakukan dengan cara melakukan normalisasi level secara keseluruhan pada masing-masing tingkatan level hierarki. Pengolahan data vertikal dapat dihitung
dengan menggunakan program Microsoft Excel 2010. Bobot tertinggi pada setiap level hierarkinya akan dijadikan prioritas untuk segera ditanganui, dilakukan,
maupun diprioritaskan oleh pihak perusahaan. Hasil dari pembobotan pada
109
masing-masing level hierarki dapat dilihat pada Lampiran 15 dan Lampiran 16 untuk tabel perhitungan vertikal.
Hasil analisis faktor-faktor yang paling berpengaruh dalam penentuan strategi penerapan HACCP di PT. Sierad Produce Tbk. adalah faktor bangunan,
mesin, dan peralatan produksi dengan bobot prioritas sebesar 0,396. Bangunan, mesin dan peralatan produksi PT. Sierad Produce merupakan faktor utama
penentu keberasilan penerapan HACCP di perusahaan. Bangunan yang cukup tua PT. Sierad Produce sudah mulai mengalami kerusakan terutama di bagian lantai
produksi. Lantai produksi menurut GMP prasyarat HACCP haruslah rata, tidak berlubang, dan tidak licin. Peralatan produksi yang dapat bersentuhan langsung
dengan produk, hendaknya ditutup dengan pengaman yang berfungsi mencegah terjadinya bahaya fisik yang akan jatuh ke dalam produk baut, lempengan logam,
dll. Hasil analisis faktor-faktor dari pendapat gabungan seluruh responden yang paling berpengaruh terhadap strategi penerapan HACCP di PT. Sierad Produce
Tbk. dapat dilihat pada Tabel 32.
Tabel 32. Hasil pengolahan data prioritas faktor-faktor yang paling berpengaruh dalam
penentuan strategi penerapan HACCP di PT. Sierad Produce
Faktor-faktor Bobot Prioritas
Bangunan, mesin dan peralatan produksi 0,396
1 Pengetahuan sumber daya manusia
0,195 2
Integrasi dengan Halal, ISO 9001, GMP dan SSOP 0,155 3
Kebijakan Mutu 0,155
4 CCP Critical Control Point
0,099 5
Sumber : Olahan 2012
Hasil analisis aktor-aktor yang paling berperan penting dalam penentuan strategi penerapan HACCP di PT. Sierad Produce Tbk. adalah aktor Tim HACCP
dengan bobot prioritas sebesar 0,431. Tim HACCP adalah kumpulan individu dalam perusahaan yang terdiri dari beberapa disiplin ilmu keahlian dan dari
divisi yang berbeda-beda untuk menyampaikan informasi bahaya pangan dari masing-masing ilmunya. Tim HACCP PT. Sierad Produce beranggotakan
Manager QA dan QC, Manager Produksi, Manager Teknik, Manager Gudang, Supervisor QA dan QC, serta beberpa supervisor lainnya. Sehingga Tim HACCP
merupakan aktor yang berperan penting dalam penentu faktor-faktor yang ada. Tim HACCP juga mempunyai wewenang dalam melakukan seluruh tindakan