50
ke dalam baris matriks SWOT. Faktor-faktor Internal dan Eksternal penerapan HACCP telah didapat pada analisis sebelumnya yaitu analisis IFE dan EFE.
Setelah faktor-faktor internal dan eksternal telah dimasukkan ke dalam matriks SWOT, kemudian dilakukan pencocokan pada masing-masing matriksnya dan
menghasilkan strategi S-O, W-O, S-T dan W-T.
3.5.5 Proses Analisis Hierarki AHP Analysis Hierarchy Process
Menurut Marimin 2010, prinsip kerja dari PAH adalah menyederhanakan suatu persoalan kompleks yang tidak terstruktur, strategik, dan dinamik menjadi
bagian-bagiannya, serta menata ke dalam suatu hierarki. Kemudian diberikan pembobotan kepada masing-masing level hierarki dan diberikan penilaian secara
numerik. Penialaian yang berbentuk kuantitatif kemudian dibandingkan dengan peubah-peubah lain dalam hierarki tersebut. Dari berbagai perbandingan yang
didapat kemudian dilakukan analisis untuk menetapkan peubah yang memiliki prioritas tinggi dan sangat berperan dalam mempengaruhi hasil atau goal yang
terdapat pada hierarki tersebut. Langkah
– langkah dan proses penilaian menggunakan Proses Analisis Hierarki PAH pada PT. Sierad Produce Tbk. adalah sebagai berikut:
1. Mendefinisikan permasalahan dan penentuan tujuan. Permasalahan yang ada
adalah mengenai penerapan sistem mutu keamanan pangan HACCP. 2.
Pada tahapan selanjutnya dilakukan penentuan alternatif. Alternatif strategi yang telah diperoleh dari analisis SWOT dimasukkan ke dalam analisis PAH.
Strategi S-O, W-O, S-T, dan W-T merupakan alternatif pada analisis PAH. 3.
Menyusun masalah kedalam hierarki sehingga permasalahan yang kompleks dapat ditinjau dari sisi yang detail dan terukur. Hierarki terdiri dari UG
Ulitimate Goal level pertama, Faktor-faktor penentu UG pada level kedua, aktor yang berperan pada level tiga, tujuan yang ingin dicapai pada level
keempat, dan alternatif strategi pada SWOT pada level kelima. 4.
Penyusunan prioritas untuk tiap elemen masalah pada hierarki. Proses ini menghasilkan bobot atau kontribusi elemen terhadap pencapaian tujuan
sehingga elemen dengan bobot tertinggi memiliki prioritas penanganan. Prioritas dihasilkan dari suatu matriks perbandingan berpasangan pairwise
comparison antara seluruh elemen pada tingkat hierarki yang sama.
51
Sedangkan langkah- langkah “pairwise comparison” PAH adalah sebagai
berikut : a.
Menyebarkan kuisioner kepada para pakar sistem mutu HACCP di perusahaan
b. Menghitung data dari bobot perbandingan berpasangan masing-masing
responden dengan metode “pairwise comparison” PAH berdasar hasil
kuisioner MPI. c.
Menghitung CI Consistency Index dari masing-masing pakar. Pakar yang mempunyai indeks konsistensi diluar dari rata-rata pakar yang lainya tidak
dimasukkan ke dalam pendapat. Pakar yang mempunyai konsistensi di atas rata-rata akan dilakukan revisi pendapat, sementara pakar dengan
konsistensi di bawah rata-rata akan dimasukkan pendapatnya ke dalam perhitungan PAH.
d. Menghitung Matriks Pendapat Gabungan MPG dari seluruh pakar
dengan indeks konsistensi yang masuk dalam rataan e.
Menghitung indeks konsistensi hierarki dari keseluruhan pakar 5.
Setelah dilakukan pengolahan tersebut, maka dapat diketahui strategi yang terpilih untuk diprioritaskan oleh perusahaan dalam menjalankan sistem mutu
keamanan pangan HACCP Penilaian analisis PAH ini menggunakan program Expert Choice 11,
program ini menghasilkan nilai perbandingan berpasangan pada masing-masing pakar dan menggabungkan pendapat gabungan pada setiap pakar. Nilai CI pada
MPG dapat diketahui pula oleh program Expert Choice 11. Bobot tertinggi pada alternatif strategi menggunakan program Expert Choice 11 dapat berfungsi untuk
mengetahui hal-hal mana saja yang akan sangat berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan sistem manajemen keamanan pangan HACCP pada
perusahaan. Sementara itu untuk mengetahui bobot pada level faktor, aktor dan tujuan diperlukan pengolahan data secara horizontal pada setiap levelnya.
Pengolahan data secara horizontal dilakukan dengan menghitung bobot secara manual menggunakan program Microsoft Excel 2010 dengan data bobot yang
bersumber dari hasil perhitungan program Expert Choice 11.
52
IV. PEMBAHASAN