38
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Penelitian mengenai Analisis Strategi Penerapan Manajemen Keamanan Pangan HACCP Hazard Analysis Critical Control Point Di PT. Sierad Produce
Tbk. Parung, diawali dengan mengidentifikasi kebijakan mutu dan penerapan sistem HACCP pada PT. Sierad Produce Tbk. Pengidentifikasian dilakukan
dengan mengetahui dasar-dasar dari kebijakan mutu yang diterapkan perusahaan. Sementara itu identifikasi penerapan sistem HACCP dilakukan dengan menelusuri
prinsip-prinsip dasar yang menjadi landasan dalam penerapan HACCP. Kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7. Kerangka pemikiran penelitian
Analisis Penerapan HACCP
Wawancara
Analisis Strategi Penerapan HACCP
Kuisioner
Rekomendasi Strategi Penerapan HACCP
Faktor Internal
Wawancara Kuisioner
Faktor Eksternal
Wawancara Kuisioner
PT. Sierad Produce Tbk
Divisi Slaughterhouse and Food Processing Plant
Identifikasi
Kebijakan Mutu Penerapan HACCP
Wawancara, Pengamatan Langsung Literatur
Analisis IFE EFE
Analisis IE SWOT
PAH
Analisis Deskriptif
39
Penerapan sistem HACCP yang didasarkan pada Standar Nasional Indonesia SNI 01-4852-1998 tentang Sistem Analisis Bahaya dan Pengendalian
Titik Kritis Hazard Analysis Critical Control Point-HACCP, terdiri dari 12 tahap yang terdapat lima tahapan awal dan tujuh prinsip HACCP. Lima tahapan
awal dari sistem HACCP tersebut yaitu terdiri dari penyusunan tim HACCP, deskripsi produk, identifikasi penggunaan produk, menyusun diagram alir, dan
verifikasi diagram alir. Setelah tahapan tersebut selesai dilakukan, maka selanjutnya melangkah pada tujuh prinsip penyusunan rencana HACCP. Ketujuh
prinsip itu terdiri dari analisa bahaya, penentuan titik kritis CCP, penetapan batas kritis untuk setiap CCP Critical Limit, menetapkan sistem pemantuan
monitoring untuk sistem HACCP, penetapan tindakan koreksi untuk setiap CCP, verifikasi sistem HACCP dan dokumentasi.
Setelah pengidentifikasian mengenai penerapan HACCP didapat, kemudian dilakukan analisis faktor internal dan ekternal masalah-masalah yang terjadi dan
kendala-kendala dalam mendapatkan sertifikat HACCP serta penerapannya di perusahaan. Analisis faktor internal dan eksternal masalah dan perumusan
kendala-kendala yang terjadi pada penerapan HACCP di perusahaan dilakukan dengan wawancara kepada pihak pimpinan perusahaan. Setelah didapat faktor-
faktor internal dan eksternal dari penerapan HACCP pada perusahaan, kemudian dilakukan pembobotan dengan IFE Internal Factor Evaluation dan EFE
Eksternal Factor Evaluation untuk mendapatkan posisi penerapan HACCP perusahaan dalam matriks IE Internal Eksternal.
Setelah itu setiap faktor yang telah dirumuskan dalam matriks IFE dan EFE dimasukkan ke dalam matriks SWOT. Faktor-faktor dalam matriks SWOT
kemudian dirumuskan kembali menjadi strategi-strategi yang sesuai dengan kondisi Internal dan Eksternal perusahaan pada masing-masing matriksnya.
Alternatif strategi dari faktor internal dan eksternal penerapan HACCP di perusahaan terdiri dari strategi S-O, W-O, S-T, dan W-T yang merupakan
formulasi dari analisis SWOT. Hasil formulasi strategi-strategi dari analisis SWOT dijadikan sebagai
alternatif pada struktur hierarki PAH. Ultimate Goal yang ditujukan dalam analisis ini adalah Strategi Penerapan HACCP di PT. Sierad Produce Tbk. Proses
40
pengambilan data PAH dilakukan dengan menggunakan kuisioner kepada beberapa pihak terkait yang mempunyai kendali terhadap keberlangsungan sistem
keamanan pangan di perusahaan. Hasil dari kajian penerapan prinsip dasar HACCP yang diikuti dengan
identifikasi permasalahan melalui pembobotan masalah-masalah, aktor-aktor yang paling berperan, tujuan-tujuan yang perlu dicapai, dan pilihan alternatif yang ada
dapat digunakan untuk menyempurnakan penerapan HACCP pada perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, peneliti dapat mengajukan saran dan rekomendasi
mengenai saran perbaikan dan penerapan HACCP di perusahaan dalam rangka mempertahankan sistem manajemen mutu yang telah tercapai. Perbaikan untuk
kesempurnaan HACCP yang dianjurkan berfungsi kepada perusahaan sebagai pertimbangan dalam penerapan sistem manajemen mutu keamanan pangan ISO
22000 untuk diterapkan dalam perusahaan.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian