41
yang telah terkumpul, sedangkan data kuantitatif berfungsi sebagai data pendukung dan penguat data kualitatif yang ada. Jenis data yang digunakan dalam
penelitian dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9. Jenis data yang digunakan dalam penelitian
Jenis Data Deskripsi Data
Cara Pengambilan dan Pengolahan Data
Data Primer Penerapan SMKP HACCP
Prasyarat penerapan HACCP Faktor internal dan eksternal
penerapan HACCP Level-level
hierarki PAH
permasalahan HACCP Wawancara
Studi Literatur Perusahaan Wawancara
Kuisioner PAH Data
Sekunder Gambaran umum HACCP
Gambaran umum analisis IE Gambaran umum analisis SWOT
Gambaran umum PAH Tinjauan Pustaka
Studi Literatur Studi Literatur
Studi Literatur Studi Literatur
Studi Literatur Data
Kualitatif Penerapan SMKP HACCP
Identifikasi Internal dan Eksternal Penerapan HACCP
Identifikasi strategi Wawancara
IFE dan EFE Wawancara dan SWOT
Data Kuantitatif
Pemilihan strategi dan pembobotan prioritas strategi dari analisis PAH
Expert Choice Analisis Hierarki Proses
3.4. Teknik Pemilihan Responden
Responden diambil dari berbagai lapisan level manajemen pada perusahaan berdasarkan tingkat pemahaman karyawan perusahaan mengenai penerapan
sistem mutu HACCP. Level manajemen yang dibagi yaitu bagian top management, middle management, dan operational management dari PT. Sierad
Produce Tbk. Teknik purposive sampling digunakan dalam pengambilan data kuisioner
baik kuisioner untuk analisis IFE, EFE, SWOT dan untuk analisis hierarki proses. Teknik ini digunakan dikarenakan penelitian hanya berdasarkan kepada sistem
mutu keamanan pangan yang berfokus pada penerapan sistem HACCP pada perusahaan untuk perbaikan HACCP dan pencapaian ISO 22000. Sehingga
pendapat responden yang diharapkan adalah pendapat perorangan yang mengerti mengenai masalah mutu keamanan pangan pada PT. Sierad Produce Tbk.
42
Pada analisis IFE, EFE, SWOT dan analisis PAH responden yang mengisi kuisioner adalah para pakar yang mengetahui HACCP dan ISO 22000 dalam
praktiknya di perusahaan. Kuisioner diberikan kepada delapan orang pakar untuk analisis IFE dan EFE serta lima orang pakar untuk analisis PAH dari level
manajemen yang berbeda. Pertanyaan mengenai perusahaan dan kuisioner diberikan kepada QA dan QC Quality Assurance dan Quality Qontrol Senior
Manager dari level top management, QA Manager, Production Manager, Technique Manager dari level middle management, QC Supervisor, Production
Supervisor, Technique Supervisor dan QC Staff dari level operational management.
QA dan QC Senior Manager dijadikan responden karena pada level kepemimpinan ini personal bertanggung jawab mengenai masalah semua sistem
mutu yang berjalan pada perusahaan. Sistem mutu keamanan pangan HACCP termasuk ke dalam tanggungan dari seorang QA dan QC Senior Manager.
Sehingga personal ini mempunyai pandangan tersendiri mengenai masalah- masalah dan strategi penerapan HACCP pada PT. Sierad Produce Tbk.
QA Manager, Production Manager, dan Technique Manager dijadikan sebagai responden dikarenakan ketiga personil manager dari level middle
management ini merupakan anggota dari Tim HACCP yang merupakan syarat dari terbentuknya sistem keamanan HACCP. Setiap manager anggota dari tim
HACCP ini mempunyai pertimbangan-pertimbangan tersendiri dari bahaya keamanan pangan dibidangnya masing-masing. Manager dari level ini mengetahui
penerapan sistem HACCP secara mendalam, sehingga dapat dijadikan responden. QC Supervisor, Production Supervisor, Technique Manager dan QC Staff
merupakan responden ke lima yang berasal dari level operational management. QC Supervisor, Production Supervisor dan Technique Supervisor bertugas
memantau penerapan sistem HACCP pada bidang mutu, produksi dan teknik ayam potong PT. Sierad Produce Tbk. di lapangan. Selain itu QC Staff juga dipilih
karena mempunyai pandangan tersendiri dengan masalah dokumentasi sistem mutu terkait. Sehingga para personal dari level ini cocok dijadikan responden
karena mengetahui penerapan sistem HACCP secara operasional pada keadaan sebenarnya.
43
3.5. Pengolahan dan Analisis Data