Reproduksi ikan terumbu Terumbu Karang sebagai Habitat Pemijahan Ikan Terumbu Dewasa

42 Pulau Pramuka UPR dan SPR Pada saat survei akan dimulai, tim pelaksana kegiatan berpapasan dengan pod kecil berukuran 8 individu Tursiops truncatus di UPR. Profil umum komunitas bentik didominasi oleh bongkahan besar karang kompak Coral Massive dari genus Porites. Suatu kondisi yang menjadi ciri utama bagi para nelayan Kepulauan Seribu dalam mengidentifikasi wilayah terumbu yang menjadi daerah pemijahan ikan. Profil lereng terumbu memiliki kemiringan ~60° dengan bentukan semacam spur and groove yang secara alami umum di wilayah yang kerap terdampak gempa Hopley 2011. Karang Pengantin KPEN Secara geomorfologi, Karang Pengantin disebut sebagai pematang terumbu ridge reef yang akresinya di bagian puncak mencapai kedalaman 17 meter dari permukaan laut dan bagian dasar di sekeliling pematang mencapai kedalaman 33 meter. Tanda pemijahan yang teramati di lokasi ini termasuk yang terkaya, begitu pula taksa ikan terumbu dewasa yang menunjukkan tanda pemijahan 24 spesies. Bentang pematang mencapai 300 meter, dan merupakan struktur yang sulit dipindai menggunakan inderaja optik. Bahkan pada satu kali pengamatan Juli 2011, penulis mendapati nelayan yang melakukan aktivitas penangkapan di lokasi tersebut berhasil memanen schooling ikan Caesionidae yang siap untuk memijah, sebagaimana ditandai oleh banyaknya ikan betina yang gravid. Karang Pemanggang KPEM Sama halnya dengan Karang Pengantin, Karang Pemanggang juga merupakan fitur terumbu yang sulit dipindai dengan inderaja satelit, serta wilayah terumbu yang belum pernah dieksplorasi secara ilmiah. Karang Pemanggang terletak di timur laut Pulau Panggang, serta merupakan parit terumbu yang kedalamannya mencapai 27 meter. Terlepas dari kondisi kedalaman yang jeluk tersebut, masih dijumpai beberapa bentukan koloni karang kompak boulders dan karang mengerak encrusting coral. Dijumpai 14 taksa ikan terumbu yang menunjukkan tanda pemijahan dan seluruhnya tergolong sebagai ikan target tangkapan nelayan, yaitu Famili Serranidae, Caesionidae, dan Siganidae. 43 Pulau Karya TKAR dan BKAR Di perairan Pulau Karya, sebanyak dua stasiun terumbu diamati tanda pemijahannya dan dinilai kondisi bentik penyusun substrat terumbu, yaitu BKAR Barat Pulau Karya dan TKAR Timur Pulau Karya. Tidak banyak keragaan ikan terumbu yang menunjukkan tanda pemijahan di kedua stasiun tersebut. Komunitas bentik terumbu di BKAR tergolong sangat buruk dan didominasi oleh pecahan karang, sedangkan di TKAR penutupan karang hidup termasuk kategori sedang dan tercatat lebih banyak taksa ikan terumbu yang memiliki tanda pemijahan 6 spesies.

3.4. Padang Lamun sebagai Habitat Pemeliharaan Juvenil Ikan

Padang lamun Gambar 7 adalah tumbuhan vaskular dan berbunga sejati yang khusus hidup terendam di daerah pasang surut berair asin dan kerap dijumpai terbentang luas di perairan laut dangkal membentuk hamparan yang berdensitas rendah hingga tinggi, baik dari spesies tunggal monospesifik maupun campuran Hemminga and Duarte 2006. Fungsi ekologis yang disediakan padang lamun utamanya terkait dengan perannya sebagai produsen primer yang menyediakan karbohidrat dan oksigen di perairan laut, selain sebagai perantara fungsional dan penyangga antara terumbu karang, mangrove dan pantai, serta sebagai habitat pemeliharaan yang penting bagi sejumlah spesies komersial ikan, udang maupun habitat mencari makan bagi spesies laut yang terancam punah seperti duyung dan penyu. Gambar 7. Morfologi lamun dan hamparan lamun di perairan Kepulauan Seribu