Penelitian Pendahuluan Penelitian Utama

20

1. Penelitian Pendahuluan

Tahap ini bertujuan menyeleksi beberapa alternatif bahan pengawet yang mampu memperpanjang umur simpan bakso pada suhu ruang. Pengawet yang mampu mengawetkan bakso hingga 2 hari akan digunakan pada penelitian utama. Jenis pengawet yang digunakan adalah daun jambu biji tua, muda, dan kering, tanin asam tanat, asam laktat, Na-metabisulfit, premix pengawet FTO dan COG , serta kitosan. Perlakuan pada penelitian pendahuluan adalah : a. Penambahan daun jambu muda, tua, dan kering masing-masing pada perebusan akhir dengan konsentrasi 2 dari berat bakso. b. Tanin masing-masing ditambahkan sebanyak 0.5 dan 1 dari air untuk perebusan akhir bakso. c. Na-metabisulfit 400, 450, dan 500 ppm dari berat daging yang ditambahkan pada pembuatan adonan bakso. d. Kombinasi Na-metabisulfit 400, 450, dan 500 ppm pada adonan dan perebusan akhir bakso dengan 0.25 tanin. e. Asam laktat 2 sebanyak 1 dan 2 dari berat daging yang ditambahkan pada pembuatan adonan bakso. f. Premix FTO sebanyak 0.05, 0.1, dan 0.2 dari berat daging yang ditambahkan pada adonan bakso. g. Premix COG 0.5, 0.4, dan 0.3 dari berat daging pada adonan bakso. h. Larutan kitosan 2 dan 5 dari berat daging pada adonan bakso i. Pencelupan bakso yang telah matang pada larutan kitosan 2 dan 5 selama 1 menit Sampel kemudian dikeringanginkan lalu dikemas dengan plastik dan disimpan pada suhu ruang. Pengamatan dilakukan setiap hari secara subyektif yang meliputi aroma, warna, rasa, dan tekstur. Pengamatan dihentikan jika sudah terjadi penyimpangan aroma dan terbentuknya lendir atau miselium kapang sebagai indikator kerusakan bakso. Perlakuan yang paling efektif ditentukan berdasarkan umur simpan dan nilai uji keawetan bakso tersebut yang mengacu pada Tabel 2. 21 Tabel 2. Penilaian Mutu Sensoris Bakso Keterangan :

2. Penelitian Utama

Penelitian utama ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik fisik dan mikrobiologis bakso yang menggunakan bahan pengawet terpilih. Nilai Parameter Penampakan Warna Bau Rasa Tekstur 2 Bulat halus dan tidak ada lendir Abu-abu cerah atau kemerahan Khas daging segar rebus +++ Enak dan rasa daging dominan Kompak, elastis, dan kenyal 1 Mulai berlendir ++ Abu-abu kusam atau kemerahan yang lebih gelap Khas daging segar rebus ++ Enak tapi mulai sedikit hambar Mulai lengket dan basah ++ 0 Berlendir +++ Abu-abu kecoklatan + atau kemerahan yang gelap dan berkapang Bau asam dan basi +++ Sudah tidak layak dikonsumsi Lengket +++ tapi tidak rapuh +++ : banyak ++ : lebih sedikit + : sangat sedikit : hanya untuk sampel dengan daun jambu muda 2 dan tanin 22 a. Perlakuan Beberapa perlakuan pada tahap penelitian utama: A : Penambahan FTO 0.2 pada adonan bakso B : Penambahan COG 0.5 pada adonan bakso C : Penambahan Na-metabisulfit 450 ppm pada adonan + perebusan akhir dengan tanin 0.25 D : Penambahan larutan kitosan 5 pada adonan bakso E : Pencelupan coating bakso yang matang pada larutan kitosan 2 b. Pembuatan larutan kitosan Larutan asam laktat dengan konsentrasi 2 dibuat terlebih dahulu dengan mengencerkan larutan asam laktat pekat 90 menggunakan labu takar. Selanjutnya kitosan ditimbang sebanyak 2 dan 5 bb dari berat daging yang digunakan. Kitosan tersebut dilarutkan dalam asam laktat 2 yang jumlahnya disesuaikan agar konsentrasi kitosan dalam larutan tersebut tetap 2 dan 5 bv sambil dipanaskan 60 o C dan diaduk dengan magnetic stirrer. c. Metode coating bakso pada larutan kitosan Bakso yang telah matang setelah perebusan kedua, ditiriskan untuk sekedar mengurangi jumlah air pada permukaan bakso. Kemudian bakso tersebut dicelupkan selama 1 menit dalam larutan kitosan yang telah dipersiapkan dan kemudian dikeringanginkan sebelum dikemas dalam plastik dan disimpan. d. Pengamatan Pengamatan ini dilakukan terhadap semua perlakuan pada penelitian utama selama 3 hari penyimpanan, karena umur simpan perlakuan terbaik adalah selama 2 hari. 23 Parameter mutu bakso yang diamati dalam penelitian ini adalah : ¾ pH ¾ total mikroba dan kapang khamir ¾ karakteristik fisik yang meliputi tekstur daya iris dan kekenyalan dan warna ¾ uji organoleptik

C. METODE ANALISIS 1.