Analisis Warna METODE ANALISIS 1.

sebagai hasil pengukuran adalah antara sumbu Y gaya dalam gf terhadap sumbu X waktu dalam detik. Daya iris merupakan gaya maksimum yang diperlukan untuk memotong sampel yang dapat diperoleh dari grafik.

5. Pengukuran Kekenyalan

Kekenyalan merupakan perbandingan terbalik antara gaya reaksi reaction force maksimum sampel bila diberikan tekanan stress tertentu pada jarak regangan strain tertentu dengan gaya reaksi reaction force sampel setelah tekanan stress ditahan pada jarak regangan strain yang sama dan melewati waktu tertentu. Kekenyalan ini dinyatakan dalam persen. Pengukuran kekenyalan menggunakan alat Texture Analyzer XT2Tri dengan probe silinder diameter 35 mm P35. Sebelum proses penekanan, pengaturan alat perlu dilakukan untuk menentukan jarak probe dari base plate, menggunakan mode Hold until time selama 60 detik. Hasil dari pengukuran ini berupa grafik yang dibentuk antara sumbu Y gaya dalam gf terhadap sumbu X waktu dalam detik. Kekenyalan dapat dihitung dari dua data yang diambil dari grafik, yaitu nilai gaya puncak tertinggi maximum positive value Ft saat waktu tertentu t dan nilai gaya saat t+60 Ft+60. Persentase kekenyalan diperoleh dari Ft+60 dibagi dengan Ft dikalikan 100.

6. Analisis Warna

chromameter Minolta tipe CR 200 Chromameter dikalibrasi dengan mengukur plate kalibrasi yang berwarna putih sebanyak tiga kali. Kemudian sampel diletakkan pada tempat pengukuran sampel, lalu ditekan tombol start dan akan diperoleh nilai L, a, dan b dari sampel. L menyatakan kecerahan sampel dengan kisaran nilai 0 sampai 100 putih. Semakin tinggi nilai L, maka semakin tinggi tingkat kecerahan sampel tersebut. Notasi a menyatakan warna kromatik campuran merah-hijau dengan nilai +a positif dari 0 sampai +100 untuk warna merah dan nilai –a negatif dari 0 sampai -80 untuk warna hijau. Notasi b menyatakan warna kromatik campuran biru-kuning dengan nilai +b positif dari 0 sampai +70 untuk warna kuning dan nilai –b negatif dari 0 sampai -70 untuk warna biru. Selanjutnya dari nilai a dan b dapat dihitung o Hue dengan rumus : o Hue = tan- 1 b a Jika hasil yang diperoleh : 18 o -54 o maka produk berwarna red 54 o -90 o maka produk berwarna yellow red 90 o -126 o maka produk berwarna yellow Y

III. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

PENELITIAN PENDAHULUAN Penelitian pada tahap ini bertujuan memilih beberapa jenis alternatif pengawet yang dapat memperpanjang umur simpan bakso hingga 2 hari. Pengamatan yang dilakukan pada tahap ini merupakan pengamatan subyektif terhadap keawetan bakso dengan kriteria yang mengacu pada Tabel 1. Hasil pengamatan uji keawetan pada semua sampel pada hari ke-0 secara umum menunjukkan bahwa semua parameter yang diamati penampakan, rasa, warna, bau memiliki nilai 2. Hal ini disebabkan oleh bakso tersebut baru matang sehingga semua atributnya normal, kecuali pada sampel dengan daun jambu dan tanin yang warnanya lebih kemerahan. Bakso yang direbus dengan berbagai jenis daun jambu biji daun kering, muda, dan tua pada hari ke-0 menunjukkan bahwa penampakan fisik dari bakso yang direbus dengan daun tua dan kering menunjukkan warna yang sama dengan kontrol yaitu abu-abu cerah, sedangkan bakso yang direbus dengan daun jambu biji muda sebanyak 2 berwarna kemerahan. Hasil yang diharapkan dari perebusan akhir bakso dengan daun jambu biji adalah adanya reaksi penyamakan permukaan bakso