Uji Mikrobiologi Produk Hewani Pengukuran Daya Iris Pengukuran Kekenyalan

2 yang jumlahnya disesuaikan agar konsentrasi kitosan dalam larutan tersebut tetap 2 dan 5 bv sambil dipanaskan 60 o C dan diaduk dengan magnetic stirrer. c. Metode coating bakso pada larutan kitosan Bakso yang telah matang setelah perebusan kedua, ditiriskan untuk sekedar mengurangi jumlah air pada permukaan bakso. Kemudian bakso tersebut dicelupkan selama 1 menit dalam larutan kitosan yang telah dipersiapkan dan kemudian dikeringanginkan sebelum dikemas dalam plastik dan disimpan. d. Pengamatan Pengamatan ini dilakukan terhadap semua perlakuan pada penelitian utama selama 3 hari penyimpanan, karena umur simpan perlakuan terbaik adalah selama 2 hari. Parameter mutu bakso yang diamati dalam penelitian ini adalah : ¾ pH ¾ total mikroba dan kapang khamir ¾ karakteristik fisik yang meliputi tekstur daya iris dan kekenyalan dan warna ¾ uji organoleptik

C. METODE ANALISIS 1.

Pengukuran pH AOAC, 1986 Sebanyak 5 gram sampel ditambahkan akuades 50 ml sebagai pelarut lalu dihaluskan dengan stomacher selama 60 detik. Kemudian pH meter dikalibrasi terlebih dahulu dengan buffer pH 7 dan pH 4. Elektroda siap ditempatkan dalam sampel sehingga dapat terbaca nilai pH yang terukur. Elektroda diangkat lalu dibilas dengan air destilata dan dapat digunakan untuk pengukuran pH sampel berikutnya.

2. Uji Mikrobiologi Produk Hewani

Fardiaz, 1992 Sebanyak 10 gram sampel dimasukkan dalam plastik steril dan ditambahkan 90 ml akuades steril secara aseptis. Sampel tersebut kemudian dihancurkan dalam alat stomacher selama 60 detik. Sampel tersebut adalah sampel dengan pengenceran 10 -1 , kemudian dari sampel diambil sebanyak 1 ml dan dimasukkan dalam larutan pengencer 9 ml secara aseptis untuk memperoleh pengenceran 10 -2 . Cara yang sama dilakukan untuk pengenceran 10 -3 , 10 -4 dan seterusnya. Pengenceran diambil sebanyak 1 ml secara duplo dan dimasukkan ke dalam cawan petri yang kemudian ditambah media PCA 15-20 ml. Setelah media beku, cawan-cawan tersebut diinkubasi dengan posisi terbalik pada suhu 37 o C selama 2 hari. Perhitungan jumlah total mikroba dilakukan dengan metode Harrigan, dengan rumus : N = C [1 x n1 + 0.1 x n2] x d N = jumlah koloni per gram C = Jumlah total koloni yang tumbuh dalam cawan yang dihitung n1 = Jumlah cawan pada pengenceran pertama yang dihitung n2 = Jumlah cawan pada pengenceran kedua yang dihitung d = tingkat pengenceran pertama 3. Uji Organoleptik Penilaian mutu organoleptik bakso dengan bahan pengawet terpilih dilakukan dengan metode penerimaan hedonik oleh 30 panelis. Kriteria mutu organoleptik yang dianalisa adalah warna, rasa, aroma, dan tekstur. Tingkat persepsi panelis digambarkan berdasarkan skor sebagai berikut : 7 : sangat suka 6 : suka 5 : agak suka 4 : netral 3 : agak tidak suka 2 : tidak suka 1 : sangat tidak suka

4. Pengukuran Daya Iris

Pengukuran daya iris dilakukan dengan alat Texture Analyzer XT2Tri dengan probe berupa pisau. Sampel diletakkan pada base plate dan selama pengukuran dipotong dengan probe. Grafik yang terbentuk sebagai hasil pengukuran adalah antara sumbu Y gaya dalam gf terhadap sumbu X waktu dalam detik. Daya iris merupakan gaya maksimum yang diperlukan untuk memotong sampel yang dapat diperoleh dari grafik.

5. Pengukuran Kekenyalan

Kekenyalan merupakan perbandingan terbalik antara gaya reaksi reaction force maksimum sampel bila diberikan tekanan stress tertentu pada jarak regangan strain tertentu dengan gaya reaksi reaction force sampel setelah tekanan stress ditahan pada jarak regangan strain yang sama dan melewati waktu tertentu. Kekenyalan ini dinyatakan dalam persen. Pengukuran kekenyalan menggunakan alat Texture Analyzer XT2Tri dengan probe silinder diameter 35 mm P35. Sebelum proses penekanan, pengaturan alat perlu dilakukan untuk menentukan jarak probe dari base plate, menggunakan mode Hold until time selama 60 detik. Hasil dari pengukuran ini berupa grafik yang dibentuk antara sumbu Y gaya dalam gf terhadap sumbu X waktu dalam detik. Kekenyalan dapat dihitung dari dua data yang diambil dari grafik, yaitu nilai gaya puncak tertinggi maximum positive value Ft saat waktu tertentu t dan nilai gaya saat t+60 Ft+60. Persentase kekenyalan diperoleh dari Ft+60 dibagi dengan Ft dikalikan 100.

6. Analisis Warna