Gambar 2.1. Model Penelitian
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah : a. Hipotesis Mayor:
1. Hubungan antara Leader Member Exchange dan voice behaviour dimediasi oleh employee engagement.
b. Hipotesis Minor: 1. Leader Member Exchange memiliki hubungan yang positif
signifikan dengan voice behaviour 2. Leader Member Exchange memiliki hubungan yang positif
signifikan dengan employee engagement 3. Employee engagement memiliki hubungan yang positif signifikan
dengan voice behaviour
Leader-Member Exchange
Employee Engagement
Voice Behaviour H1
H2 H3
H4
44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Berdasarkan fungsinya, penelitian dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu penelitian dasar, penelitian terapan dan penelitian evaluatif.
Berdasarkan fungsinya, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian dasar, karena diperuntukkan bagi pengembangan ilmu pengetahuan
dengan menguji hipotesis dan prinsip dasar sebuah teori atau menemukan teori yang ada. Penelitian dasar lebih diarahkan untuk mengetahui,
menjelaskan dan memprediksikan fenomena-fenomena sosial Dharma, 2008.
Berdasarkan jenis data dan analisisnya, penelitian dapat dibagi menjadi penelitian kualitatif dan kuantitatif. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk
meneliti populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian dan analisis data yang bersifat kuantitatif atau
statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan dan dibentuk berdasarkan tujuan penelitian Supratiknya, 2015.
Penelitian dapat digolongkan juga berdasarkan bentuk dan metode penelitiannya. Macam-macam penelitian tersebut ialah penelitian
deskriptif, studi kasus, penelitian survey, studi korelasional, penelitian PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
eksperimen, penelitian tindakan dan penelitian dan pengembangan. Penelitian ini tergolong kedalam penelitian survey dikarenakan data atau
informasi yang dikumpulkan merupakan data variabel dari sekelompok obyek populasi. Penelitian survey merupakan penelitian yang baik
digunakan untuk memecahkan masalah praktis maupun bahan untuk merumuskan kebijakan. Melalui metode penelitian survey dapat diungkap
masalah-masalah aktual dan mendeskripsikannya Dharma, 2008.
B. Variabel Penelitian
a. Hipotesis Mayor Variabel tergantung
: Voice behaviour Variabel bebas
: LMX Variabel mediator
: Employee engagement b. Hipotesis Minor
Variabel tergantung : 1. LMX
2. Employee Engagement Variabel bebas
: 1. Employee engagement 2. Voice Behaviour
C. Devinisi Operasional
1. Voice behavior
Voice behaviour didefinisikan sebagai komunikasi informal
seorang perawat berupa ide, gagasan, informasi, kritik atau saran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengenai permasalahan yang ada dalam lingkungan kerja dan isu-isu yang berhubungan dengan organisasi. Perilaku ini ditujukan kepada
orang lain yang memiliki wewenang untuk mengambil keputusan tertentu terkait informasi tersebut. Seorang perawat dapat dikatakan
voice jika perawat tersebut semakin banyak dan berani untuk
memberikan ide, gagasan, informasi atau saran dan menyuarakan isu- isu penting yang ada dalam organisasi. Voice behaviour diukur dengan
menggunakan skala prosocial voice yang diadaptasi dari Van Dyne et al 2003. Semakin tinggi skor pada skala voice behaviour maka
semakin tinggi pula tingkat voice pada karyawan tersebut.
2. Leader-member exchange
LMX didefinisikan sebagai kualitas interaksi dan hubungan antara kepala ruangan dengan para perawat di setiap unit tertentu.
LMX diukur menggunakan skala LMX yang telah diadaptasi dari Liden Maslyn 1998. LMX memiliki empat aspek yaitu kontribusi,
afek, loyalitas dan penghormatan professional. Semakin tinggi skor pada skala LMX yang direspon oleh subjek pada setiap aitem,
menandakan bahwa semakin tinggi pula kualitas LMX yang terjalin antara atasan dengan subjek tersebut.
3. Employee engagement
Employee engagement dapat didefinisikan sebagai aspek
psikologis kelekatan emosional mengenai sejauh mana seorang perawat terlibat secara fisik, kognitif dan emosi terhadap performansi
dan menjalankan perannya dalam organisasi atau perusahaan. Dengan kata lain employee engagement merupakan tingkat sejauh mana
perasaan individu berada dan terlibat dalam organisasi mereka. Keterlibatan tersebut dapat dilihat dari tiga aspek yaitu semangat
vigor, dedikasi
dedication dan
penyerapan absorption.
Engagement diukur dengan menggunakan skala yang telah diadaptasi
dari Saks 2006. Semakin tinggi skor yang di dapat oleh subjek dari setiap aitem pada skala engagement menunjukkan bahwa semakin
tinggi pula engagement nya.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah perawat yang bekerja di sebuah rumah sakit swasta di Pekanbaru. Adapun kriteria subjek dalam penelitian ini
ialah karyawan yang bekerja selama lebih dari satu tahun pada bagian tertentu dalam rumah sakit. Karyawan yang telah bekerja lebih dari satu
tahun diasumsikan telah mengenal dan memiliki pengetahuan yang cukup tentang organisasi dan lingkungan tempatnya bekerja. Selain itu, subjek
juga tidak memiliki jabatan tertentu pada perusahaan. Hal ini dikarenakan posisi atau jabatan tertentu dapat memengaruhi seseorang untuk berani
menyuarakan ide, pendapat, informasi atau gagasan yang dimilikinya. Berdasarkan penelitian sebelumnya, Zhao, 2014; Detert Burris, 2007
faktor demografis dari subjek akan berpengaruh pada voice behaviour dimana jika subjek telah lebih mengenal tempat kerja dan profesi mereka,