pada skala ini adalah “Menjadi anggota dari organisasi ini adalah suatu kebanggaan tersendiri bagi saya
.”
Tabel 3.3 Sebaran aitem skala engagement
Aspek Nomor aitem
Jumlah
Dedikasi dedication 1,3
2 Semangat vigor
4,6 2
Penyerapan absorption 2,5
2 Jumlah
6
F. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
1. Validitas alat ukur
Untuk mengetahui sejauh mana skala yang akan digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian ini mampu menghasilkan data yang
akurat sesuai dengan tujuan ukurnya, diperlukan suatu proses validasi Azwar, 2012. Pada dasarnya terdapat banyak jenis validitas yang
dapat dipakai dalam sebuah penelitian. Diantaranya ialah content validity, face validity, predictive validity, concurrent validity,
convergent validity dan discriminant validity. Peneliti menggunakan
metode validitas isi atau content validity dalam melakukan proses validasi. Validitas isi merupakan evidensi tentang kesesuaian isi dan
konstruk yang diukur dalam suatu tes diuji dengan menggunakan analisis logis atau empiris Supratiknya, 2014. Dalam hal ini, peneliti
menggunakan analisis dari expert judgment atau panel yang berkompeten di bidangnya. Peneliti meminta bantuan dari Dosen
Pembimbing Skripsi sebagai expert judgement yang melakukan validasi skala penelitian.
Dikarenakan skala yang dipakai adalah skala adaptasi, maka peneliti juga melakukan proses translation yang juga dibantu oleh
Dosen Pembimbing Skripsi dan beberapa orang mahasiswa Sastra Inggris Universitas Sanata Dharma untuk menyesuaikan tata bahasa
dan budaya yang ada di Indonesia.
2. Reliabilitas Aitem Skala
Peneliti terlebih dahulu melakukan try out sebelum mengambil data untuk mengetahui apakah aitem dari alat ukur yang
akan dipakai reliabel atau tidak. Reliabilitas aitem skala pada penelitian ini diestimasi melalui komputasi statistik, yaitu koefisien
reliabilitas rxx’ yang berada dalam rentang angka 0 sampai dengan 1,00. Jika koefisien reliabilitas semakin mendekati angka 1,00 berarti
pengukuran akan semakin reliabel. Aitem yang baik ialah aitem yang memiliki nilai rix diatas 0.3 Azwar, 2012. Try out dilaksanakan pada
hari sabtu, 21 Mei 2016 hingga hari senin, 23 Mei 2016. Subjek try out
berjumlah 40 orang dan merupakan perawat yang bekerja di sebuah rumah sakit swasta di Pekanbaru, Riau.
Pada masing-masing aitem dari skala voice behavior memiliki nilai rix di atas 0.3 yang berkisar antara 0.44 sampai dengan 0.81
sehingga keseluruhan aitem dinyatakan reliable dan tidak ada aitem yang digugurkan.
Pada masing-masing aitem dari skala LMX, juga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
memiliki nilai rix di atas 0,3 dan berkisar antara 0.482 hingga 0.841, sehingga dari 11 aitem tidak ada aitem yang digugurkan. Pada skala
engagement pada aitem nomor 2, ditemukan niali rix sebesar 0.023
yang menandakan bahwa aitem tersebut tidak baik untuk dijadikan alat ukur dan harus digugurkan.
3. Reabilitas Alat Ukur
Salah satu ciri instrument ukur yang berkualitas baik adalah reliabel. Sebuah alat ukur dapat dikatakan reliabel apabila mampu
menghasilkan skor yang cermat dengan eror pengukuran yang kecil. Selain itu, reliabilitas dapat diartikan sebagai keterpercayaan atau
konsistensi hasil ukur, yang mengandung makna seberapa tinggi kecermatan pengukuran sebuah skala Azwar, 2012; Supratiknya,
2014. Sama halnya dengan reliabilitas aitem, reliabilitas skala pada penelitian ini diestimasi melalui komputasi statistik, yaitu koefisien
reliabilitas rxx’ yang berada dalam rentang angka 0 sampai dengan 1,00. Jika koefisien reliabilitas semakin mendekati angka 1,00 berarti
pengukuran akan semakin reliabel. a. Skala voice behavior
Pada skala voice behaviour diketahui memiliki nilai Cronbach’s Alpha sebesar α = 0.841. Hal ini menunjukkan
bahwa skala voice behaviour yang digunakan memiliki reliabilitas yang tinggi.