Faktor yang Memengaruhi Employee Engagement
tersebut belum jelas apakah secara langsung berhubungan ataukah dapat dimediatori atau dimediasi oleh variabel lainnya Wang et al. 2016.
Karyawan dengan kualitas LMX yang tinggi dapat memicu motivasi intrinsik individu untuk melakukan tugas dan pekerjaan mereka
sebaik mungkin dan berusaha untuk memajukan organisasi Bakker et al. 2013. Employee engagement merupakan salah satu bentuk dari motivasi
intrinsik individu tersebut Guest, 2014. Dengan demikian, karyawan dengan kualitas LMX yang tinggi akan lebih terlibat engage dalam
organisasi atau perusahaan mereka. Selain itu, engagement akan muncul secara alami ketika seorang pemimpin mampu menginspirasi bawahannya
Anitha, 2013. Pemimpin juga dinilai butuh untuk mengkomunikasikan bahwa peran dan usaha dari karyawan akan sangat berpengaruh bagi
kesuksesan organanisasi. Jika pekerjaan dari karyawan dihargai dan dianggap penting oleh atasan mereka, maka akan membuat karyawan
semakin engage. Hal ini juga dibuktikan dari beberapa penelitian yang menemukan
bahwa LMX memiliki hubungan yang positif dengan employee engagement
. Misalnya, Dhivya dan Sripirabaa 2015 yang melakukan penelitian terhadap karyawan di perusahaan dengan posisi atau jabatan
yang berbeda-beda dan hasil yang ditemukan pada penelitian Bakker et al 2013 dan Elia 2015. Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa
semakin tinggi kualitas LMX, maka karyawan akan semakin engage terhadap pekerjaan dan organisasinya.
Khan 1990 menjelaskan employee engagement sebagai perilaku atau ekspresi dari seseorang berupa ketertarikan diri dalam perilaku dan
tugas yang berhubungan dengan pekerjaan dan orang lain, keaktifan, kehadiran secara penuh dalam kegiatan organisasi fisik, kognitif emosi
dan menunjukkan peran yang penuh dalam organisasi. Karyawan yang engage
juga berarti secara kualitas akan unggul dikarenakan mereka menunjukkan minat tinggi dalam pekerjaan dan siap untuk “bekerja
ekstra” bagi organisasi mereka Ress et al. 2013. “Bekerja ekstra” yang dimaksud adalah karyawan melakukan perilaku yang terbilang penting dan
lebih dari biasanya pekerjaan normal dan tidak terdapat dalam deskripsi pekerjaan yang harus dilakukan, akan tetapi perilaku tersebut juga
membawa keuntungan bagi organisasi LePine Van Dyne, 1998. Karyawan yang engage adalah mereka yang memiliki perasaan
positif terhadap perusahaan atau organisasinya. Mereka juga akan senantiasa berupaya agar tujuan organisasi dapat sepenuhnya terlaksana.
Karakteristik individu yang engage biasanya berupa terlibat, energik dan percaya diri Schaufeli et al. 2002. Di sisi lain, karyawan yang cenderung
melakukan voice behaviour adalah mereka yang mengutarakan ide, informasi maupun saran yang penting bagi organisasi. Hal ini
menunjukkan bahwa mereka engage terhadap organisasi. Perilaku menyarankan sesuatu untuk perubahan organisasi adalah salah satu bentuk
dari organizational citizenship behaviour OCB Van Dyne, Ang Botero, 2003. OCB adalah bentuk dari perilaku extra role Van Dyne et