Pembahasan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

61.9 dan sebaliknya, jika nilai engagement turun sebesar satu, maka voice juga akan ikut mengalami penurunan sebesar 0.619 61.9. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi engagement seorang karyawan terhadap organisasinya maka, akan semakin tinggi pula kecenderungan karyawan melakukan voice behaviour. Dengan hasil tersebut, membuktikan bahwa hipotesis minor 3 mengenai engagement memiliki pengaruh yang positif signifikan teradap voice behaviour diterima. Seperti yang telah dijelaskan oleh Anitha 2013, bahwa karyawan yang engage merupakan karyawan yang cenderung terlibat dalam organisasi dan siap untuk melakukan kinerja extra role. Karyawan yang engage juga akan merasa terlibat, penuh gairah dan menunjukkan perilaku bahwa mereka berpengaruh pada lingkungan kerja Mone et al. 2011. Salah satu perilaku yang menunjukkan bahwa karyawan terlibat adalah dengan cara menyuarakan ide, gagasan dan informasi yang penting dan krusial bagi organisasi. Seperti yang dikatakan oleh Morisson 2014 bahwa voice behaviour dilakukan ketika karyawan merasa bahwa permasalahan dan kesempatan mengenai ide, gagasan dan informasi tersebut relevan dan penting untuk diutarakan terhadap organisasi. Ashford et al 2009 juga mengatakan bahwa karyawan yang tidak voice ketika memiliki informasi penting akan memiliki kinerja yang lemah, melakukan korupsi, moral menjadi rendah, menyebabkan kematian passien di rumah sakit dan kecelakaan. Tentu saja hal ini cenderung tidak terjadi pada perawat yang engage terhadap organisasinya. Hal ini dikarenakan seorang perawat yang engage akan berusaha bekerja dengan baik, menjaga nama baik dan kualitas pelayanan rumah sakit Saks, 2006; Fleck Inceoglu dalam Rana et al. 2014. Pengujian hipotesis selanjutnya ialah peneliti ingin mengetahui peran engagement sebagai mediator dari pengaruh LMX terhadap voice behaviour . Berdasarkan analisis hasil uji step ways yang dikembangkan oleh Baron dan Kenny 1986 diketahui bahwa LMX memiliki pengaruh yang signifikan p = 0.000 terhadap voice jalur c dengan koefisien regresi sebesar 0.275, LMX juga memiliki pengaruh yang signifikan p = 0.000 terhadap engagement jalur a dengan koefisien regresi sebesar 0.330 dan engagement memiliki pengaruh yang signifikan p = 0.000 terhadap voice jalur b dengan koefisien regresi sebesar 0.619. Setelah melakukan uji multiple regression analysis ditemukan bahwa direct effect jalur a koefisien regresinya turun menjadi 0.134 yang menunjukkan bahwa hubungan LMX dan voice dapat dimediasi oleh engagement. Akan tetapi, hubungan langsug tersebut tetap menunjukkan nilai p yang signifikan 0.05. Maka mediasi ini disebut dengan partial mediation. Dengan demikian hasil diatas membuktikan bahwa hipotesis mayor mengenai pengaruh LMX terhadap voice behaviour dapat dimediasi oleh employee engagement diterima. Karyawan yang engage adalah mereka yang memiliki perasaan positif terhadap perusahaan atau organisasinya. Karyawan yang engage PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI juga akan senantiasa berupaya agar tujuan organisasi dapat sepenuhnya terlaksana. Karakteristik individu yang engage biasanya berupa terlibat, energik dan percaya diri Schaufeli et al. 2002. Selain itu, beberapa hal positif yang ditimbulkan jika seseorang engage terhadap organisasinya ialah karyawan akan puas, berkomitmen dan produktif dalam bekerja, sehingga mereka akan mencurahkan seluruh energi dan performansi terbaiknya Saks, 2006; Fleck Inceoglu dalam Rana et al. 2014. Engagement juga diketahui akan memunculkan perilaku kooperatif karyawan yang menguntungkan dan membawa dampak positif bagi organisasi atau biasa disebut dengan perilaku extra role dan tidak terdaftar dalam reward formal Van Dyne, Cummings McLean Parks, 1995; Organ, 1997; Van Dyne et al. 2000. Seorang pemimpin yang mampu untuk membangun kualitas hubungan yang baik dengan bawahannya tentu akan memerlakukan bawahannya tersebut secara adil, baik dan bijaksana. Khan 1990 mengatakan bahwa kualitas hubungan interpersonal yang terjalin antar pemimpin dengan karyawan akan menimbulkan psychological safety pada karyawan dimana akan menurunkan tingkat turnover dan meningkatkan engagement . Hal ini dikarenakan engagement akan muncul secara alami ketika seorang pemimpin mampu menginspirasi dan menghargai kinerja bawahannya Anitha, 2013. Jika pekerjaan dari karyawan dihargai dan dianggap penting oleh atasan, maka akan membuat karyawan semakin menyediakan tenaga dan pikiran bagi tujuan kelompok kerja bahkan organisasi. Karyawan yang cenderung melakukan voice behaviour adalah mereka yang mengutarakan ide, informasi maupun saran yang penting bagi organisasi yang mana hal ini menunjukkan bahwa karyawan tersebut engage terhadap organisasi. Perawat melakukan voice behaviour dikarenakan perawat tersebut merasa memiliki tanggung jawab untuk membalas perlakuan dan memenuhi kewajiban timbal balik dari perusahaan dan pemimpin mereka Zhao, 2014. Selanjutnya karyawan akan melakukan voice behaviour dikarenakan mereka ingin menunjukkan keterlibatan penuh terhadap organisasi, mengekspresikan dan mempekerjakan diri secara fisik, kognitif dan emosi selama bekerja dalam organisasi atau perusahaan tersebut Rana et al. 2014; Khan, 1990. Oleh karena itu, kualitas LMX yang baik dapat memicu perawat menjadi lebi engage terhadap organisasi sehingga membuat perawat cenderung melakukan voice behaviour.

E. Keterbatasan Penelitian

Peneliti sangat menyadari bahwa dalam penelitian ini, masih terdapat banyak kekurangan dan keterbatasan. Kekurangan dan keterbatasan tersebut antara lain, subjek yang ikut serta dalam penelitian ini dianggap masih sedikit sehingga perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan partisipan yang jumlahnya lebih besar agar hasil penelitian ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI dapat digeneralisasikan. Penelitian ini juga dilakukan di sebuah rumah sakit swasta, sehingga kurang menjangkau perawat yang bekerja di instansi negeri yang mungkin memiliki dinamika organisasi yang berbeda. Rancangan atau design penelitian yang baik adalah penelitian yang menggunakan sumber data dan metode pengumpulan data yang beragam Juneman, 2013. Penelitian yang hanya menggunakan sumber data tunggal dan metode tunggal, akan menambah kemungkinan terjadinya common method bias . Dalam penelitian ini, sumber data dari ketiga variabel hanya didapatkan dari satu subjek yang sama dengan metode skala dan bersifat self-report sehingga, hal ini berpotensi mengurangi validitas dari hasil penelitian. Variabel yang memungkinkan untuk memperoleh data dari other-report dan metode yang beragam akan memiliki hasil yang lebih akurat dibandingkan dengan data yang berasal dari metode tunggal dan bersifat self-report Podsakoff, Scott, MacKenzie dan Lee, 2003. Selain itu, pada saat proses pengambilan data, standard operating procedure dari rumah sakit tidak memungkinkan peneliti untuk mendistribusikan skala secara langsung, sehingga peneliti tidak dapat memberikan instruksi secara lisan dan memantau langsung proses pengisian skala. Oleh karena itu, peneliti memberikan penjelasan mengenai prosedur dan cara pengisian skala secara tulisan. Hal ini membatasi peneliti untuk mengantisipasi jika ada subjek yang kebingungan pada saat proses pengisian skala. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah uji hipotesis dan pembahasan yang dilakukan, peneliti mendapatkan beberapa kesimpulan dalam penelitian ini. Kesimpulan tersebut antara lain: 1. Leader Member Exchange memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap voice behaviour 2. Leader Member Exchange memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap employee engagement 3. Employee engagement memiliki pengaruh yang positif signifikan terhadap voice behaviour 4. Pengaruh Leader Member Exchange terhadap voice behaviour dapat dimediasi oleh employee engagement.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang didapatkan tersebut, peneliti dapat memberikan beberapa saran yang tentunya akan berguna bagi subjek penelitian, bagi perusahaan atau organisasi maupun bagi peneliti selanjutnya. Saran-saran yang akan diberikan ini juga untuk mewujudkan manfaat nyata dari penelitian ini. Saran-saran yang dapat diberikan peneliti ialah sebagai berikut:

1. Bagi Perawat Rumah Sakit

Menurut Morisson 2014 perusahaan atau organisasi akan berjalan dengan lebih baik ketika para karyawannya bersedia mengutarakan ide, informasi dan gagasan yang mereka punya. Ketika karyawan melakukan voice behaviour, informasi mengenai permasalahan yang sedang terjadi memungkinkan untuk segera diselesaikan, ide baru dari karyawan akan menolong perusahan untuk berinovasi dan beragam pendapat dari bawahan dapat mengarahkan pemimpin untuk mengambil keputusan yang lebih bijak. Selain itu, perawat merupakan profesi yang berhubungan langsung dengan kesehatan dan nyawa orang lain. Seperti yang dikatakan oleh Ashford et al 2009, ketika seorang perawat tidak voice, maka akan berdampak pada kinerja yang lemah, korupsi, moral yang rendah, kematian passien di rumah sakit dan kecelakaan kerja. Dalam penelitian ini diketahui bahwa voice behaviour pada subjek penelitian tergolong tinggi. Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar subjek tetap mempertahankan perilaku voice saat ini sehingga dampak-dampak negatif tersebut dapat terhindar. Selain itu, bukan hanya pemimpin atau kepala ruangan saja yang memiliki peran utama dalam meningkatkan kualitas LMX, melainkan juga para bawahannya. Hal ini dikarenakan menurut Gerstner dan David 1997 teori LMX secara khusus membahas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI hubungan timbal balik yang terjadi antara pemimpin dan anggotanya. Berdasarkan hasil penelitian ini, kualitas LMX yang ada di dalam organisasi ini tergolong tinggi. Peneliti juga menyarankan bagi subjek penelitian untuk dapat proaktif dalam menjalin hubungan yang baik dengan atasan atau kepala ruangan mereka agar kualitas LMX dapat semakin meningkat.

2. Bagi Kepala Ruangan

LMX terbukti menjadi faktor yang cukup penting dalam memengaruhi karyawan untuk lebih engage terhadap organisasinya dan melakukan voice di tempat kerja. Hubungan LMX yang baik meliputi afeksi, loyalitas, kontribusi dan penghormatan professional dengan bawahan menjadi hal yang sangat perlu diperhatikan bagi seorang pemimpin. Perusahaan atau organisasi dapat memberikan pelatihan yang berguna untuk menumbuhkan hubungan LMX yang lebih erat sehingga kualitas LMX yang sudah baik dapat dipertahankan atau lebih baik ditingkatkan. Dengan demikian, karyawan akan lebih engage terhadap organsisasi dan memotivasi mereka untuk voice di tempat kerja. Oleh karena itu, peneliti menyarankan kepada kepala ruangan yang ada di setiap instalasi atau unit di rumah sakit ini lebih memerhatikan aspek- aspek afeksi, loyalitas, kontribusi dan penghormatan professional dari LMX tersebut terhadap bawahannya. Hal ini agar kualitas hubungan timbal balik yang terjadi dapat semakin baik dan meningkat.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Beberapa hal yang perlu diperhatikan peneliti selanjutnya dari kekurangan penelitian ini adalah: 1. Subjek yang ikut serta dalam penelitian ini masih tergolong sedikit dan belum mampu mewakili populasi karyawan yang ada di Indonesia. 2. Subjek penelitian berasal dari instansi swasta saja sehingga kurang menjangkau populasi yang juga berasal dari instansi negri yang mungkin memiliki dinamika organisasi yang berbeda 3. Subjek penelitian hanya berasal dari satu profesi saja sehingga peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian pada subjek lain yang profesinya berbeda. 4. Peneliti selanjutnya perlu untuk memantau langsung proses pengsian skala penelitian. 5. Peneliti selanjutnya dapat disarankan untuk mencari sumber data dan menggunakan metode pengumpulan data yang lebih beragam seperti sehingga hasil penelitian menjadi lebih valid. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI