2 serta jasa Impresariat, dan Usaha sarana pariwisata Hotel , Restoran dan Rumah
makan, serta angkutan wisata. Restoran dan rumah makan merupakan suatu bisnis kepariwisataan yang
bergerak dalam bidang penyediaan sarana pariwisata. Sehingga antara bisnis Restoran dan Rumah makan dan kepariwisataan tidak dapat dipisahkan karena
Restoran dan Rumah makan adalah merupakan komponen pariwisata yang sangat penting karena merupakan sarana pokok dalam komponen usaha sarana pariwisata
fasilitas wisata. Salah satu lapangan usaha yang memiliki peran sangat penting dalam
perekonomian Kota Bogor adalah lapangan usaha perdagangan, hotel dan restoran. Lapangan usaha tersebut menurut Badan Pusat Statistik Kota Bogor
tahun 2009 memberikan kontribusi paling tinggi sebesar 38,04 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kota Bogor tahun 2009 menempati
posisi pertama, kemudian pada posisi kedua adalah lapangan usaha industri pengolahan sebesar 25,57 persen, dan pada posisi ketiga adalah lapangan usaha
pengangkutan dan komunikasi sebesar 14,45 persen. Nilai PDRB Kota Bogor menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku tahun 2009 dapat dilihat pada
Tabel 2.
Tabel 2. Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kota Bogor Menurut
Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2009
Lapangan Usaha PDRB
Juta Rupiah Persentase
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan Perikanan 24.008,43
0,20 2. Pertambangan Penggalian
207,34 0,00
3. Industri Pengolahan 3.044.078,40
25,57 4. Listrik, Gas Air Bersih
245.221,37 2,06
5. Konstruksi 653.511,28
5,49
6. Perdagangan, Hotel Restoran 4.528.576,95
38,04
7. Pengangkutan dan Komunikasi 1.719.767,35
14,45 8. Keuangan, Real Estate Jasa Perusahaan
1.216.482,77 10,22
9. Jasa-jasa 472.745,77
3,97 Produk Domestik Regional Bruto
11.904.599,66 100
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bogor, 2009 Diolah
3 Lapangan usaha perdagangan, hotel dan restoran tersebut bisa memberikan
kontribusi paling tinggi dibandingkan dengan bidang usaha lainnya dikarenakan Kota Bogor merupakan kota yang berada pada posisi yang strategis karena
merupakan jalur lintas kota Sukabumi, Bandung, Cianjur dan Jakarta. Selain itu juga Kota Bogor merupakan salah satu Kota tujuan untuk berwisata dan kuliner.
Perkembangan jumlah restoran dan rumah makan di Kota Bogor mengalami peningkatan yang sangat tinggi pada tahun 2005 yaitu sebanyak 222
buah meningkat sebesar 18,1 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2004 yang hanya berjumlah 188 buah. Kemudian pada tahun
2008 mengalami penurunan menjadi 211 buah menurun sebesar 21,3 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu pada tahun 2007 yang berjumlah
268 buah. Pada tahun 2010 tidak mengalami peningkatan ataupun penurunan sama dengan tahun sebelumnya 2009 yaitu 225 buah. Perkembangan jumlah
Restoran dan Rumah makan di Kota Bogor tahun 2004-2010 dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Perkembangan Jumlah Restoran dan Rumah Makan di Kota Bogor
Tahun 2004-2010
Tahun Restoran Rumah
Makan Total
Jumlah Jumlah Jumlah
2004 64 - 124 -
188 -
2005 86 34,4
136 9,7
222 18,1 2006 91 5,8
157 15,4 248 11,7
2007 93 2,2 175 11,5
268 8,1 2008 88
-5,4 123
-29,7 211
-21,3 2009 88 0,0
137 11,4 225 6,6
2010 88 0,0
137 0,0 225 0,0
Sumber : Dinas Informasi Kepariwisataan dan Kebudayaan Kota Bogor 2011Diolah
Berdasarkan kondisi diatas menunjukan bahwa peran sektor restoran dan rumah makan terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Bogor sangat besar
pengaruhnya sehingga perlu suatu usaha untuk meningkatkan, mengembangkan dan mempertahankan sektor tersebut baik dari pemerintah Kota Bogor dan pelaku
usaha restoran dan rumah makan itu sendiri. Terlebih lagi pada sektor rumah makannya karena di Kota Bogor jumlah rumah makan lebih besar dibandingkan
jumlah restoran dikarenakan rumah makan di Kota Bogor dapat dijangkau oleh berbagai macam kalangan mulai dari kalangan menengah kebawah sampai
4 kalangan menengah keatas. Di Kota Bogor sendiri banyak sekali terdapat rumah
makan yang mengedepankan makanan khas dari suatu daerah sebagai masakan khas dari rumah makannya diantaranya adalah rumah makan Padang, Sunda, dan
banyak lainnya termasuk rumah makan dari Banjarmasin Kalimantan Selatan. Salah satu pelaku usaha rumah makan di Kota Bogor adalah Rumah
Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa, merupakan satu-satunya rumah makan yang menjual makanan khas dari daerah Banjarmasin Kalimantan Selatan
di Kota Bogor, Data Rumah Makan Berdasarkan Asal Daerah Masakan di Kota Bogor tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Data Rumah Makan Berdasarkan Asal Daerah Masakan di Kota Bogor
Tahun 2009
Asal Daerah Masakan Rumah Makan
Jumlah
Sunda 104 75,91
Padang 14 10,22
Jawa 5 3,65
Banjarmasin 1 0,73
Lainnya 13 9,49
Total 137 100
Sumber : Dinas Informasi Kepariwisataan dan Kebudayaan Kota Bogor 2011Diolah
Tempat usaha Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa berada pada lokasi yang strategis di pusat Kota Bogor. Rumah Makan Soto Banjar
Waroeng Bumi Khatulistiwa selain satu-satunya rumah makan yang menjual makanan khas dari daerah Banjarmasin Kalimantan Selatan juga satu-satunya
rumah makan yang menjual berbagai macam kerajinan tangan dari daerah Banjarmasin Kalimantan Selatan seperti kain sasirangan dan lampit sejenis tikar
yang dianyam dan terbuat dari bahan rotan.
1.2 Perumusan Masalah