Labolatorium Chem-mix Pratama Bantul Jogjakarta untuk Untuk mengetahui kandungan karbohidrat, protein dan serat kasar pada chiffon cake hasil eksperimen
dengan menggunakan metode AOAC Association Of Official Analytical Chemists
, Makro-Kjeldahl yang dimodivikasi AOAC dan metode ekstrasi.
3.3.2.1 Uji Kandungan Karbohidrat
Uji kandungan karbohidrat dinyatakan dengan gula reduksi menggunakan metode AOAC Association Of Officia Analytical Chemists.
Bahan padat yang sudah dihaluskan ditimbang atau bahan cair sebanyak 2,5
– 25 g tergantung kadar gula reduksinya, dipindahkan ke dalam labu takar 100 cc, serta ditambahkan 50 cc aquadest kemudian ditambahkan bubur AIOH
3
atau larutan timbale asetat setengah basis. Penambahan bahan penjernih ini diberikan
tetes demi tetes sampai penetesan dari reagensia tidak menimbulkan pengeruhan lagi setelah itu ditambahkan aquadest sampai tanda silang dan diaring.
Filtrat ditampung dalam labu takar 200 cc. Untuk menghilangkan kelebihan timbal Pb ditambahkan Na
2
CO
3
anhidrat atau K-oksalat anhidrat atau larutan Na-phosphat 8 kemudian ditambah aquadest sampai tanda digojog dan
disaring. Filtrat bebas timbal Pb diambil 25 cc yang diperkirakan mengandung 15-
60 mg gula reduksi, ditambahkan 25 cc larutan Luff-Schoorl dalam erlenmeyer. Dibuat pula perlakuan blanko 25 cc larutan Luff dengan 25 cc aquadest,
setelah ditambah beberapa butir batu didih Erlenmeyer dihubungkan dengan pendingin balik dan didihkan. Diusahakan 2 menit sudah mendidih. Pendidihan
larutan dipertahankan selama 10 menit setelah itu didinginkan, kemudian ditambah 15 cc KI 20 dan dengan hati-hati ditambahkan 25 cc H
2
SO
4
265. Yodium yang dibebaskan dititrasi dengan larutan Nathiosulfat 01N
memakai indikator amilum sebanyak 2-3 cc. Untuk memperjelas perubahan warna, amilum diberikan pada saat titrasi hampir berakhir.
3.3.2.2 Uji Kandungan Protein
Uji kandungan protein dengan menggunakan metode Makro Kjeldahl yang dimodivikasi AOAC. Caranya yaitu sebagai berikut:
Bahan yang telah dihaluskan ditimbang 1 g dan dimasukkan ke dalam labu kjeldahl, kemudian ditambahn 7,5 g K
2
SO
4
dan 0,35 g HgO serta ditambahkan 15 cc H
2
SO
4
ideal. Semua bahan dipanaskan dalam Kjeldahl perlahan-lahan dalam almari
asam sampai berhenti berasap, diteruskan pemanasan dengan api besar sampai mendidih dan cairan menjadi jernih sambil terus dipanaskan kurang lebih satu
jam, kemudian api pemanas dimatikan dan dibiarkan hingga bahan menjadi dingin. 100 cc aquadest ditambahkan dalam labu Kjeldahl yang didinginkan
dalam air es dan beberapa lempeng Zn dan 15 cc larutan K
2
S 4 dalam air serta ditambahkan perlahan-lahan larutan NaOH 50 sebanyak 50 cc yang sudah
didinginkan dalam lemari es kemudian labu Kjeldahl dipasang dengan segera pada alat distilasi.
Labu Kjeldahl dipanaskan perlahan-lahan sampai dua lapisan cairan tercampur, dan dipanaskan dengan cepat hingga mendidih.
Destilasi ini ditampung dalam Erlenmeyer yang telah diisi dengan 50 cc larutan standart HCI 0,1 N dan 5 tetes indikator methyl-red. Distilasi dilakukan
sampai destilat yang tertampung sebanyak 75 cc. Destilat yang diperoleh dititrasi menggunakan larutan standar NaOH 0,1
N sampai berwana merah jambu. Larutan blanko dibuat menggunakan bahan aquadest, dan dilakukan
desktrusi, distalasi serta titrasi seperti bahan sampel. Perhitungan N :
N =
x 100 x 14,008 Protein
= N x faktor Untuk tiap sampel dibuat ulangan dua kali. Ketetapan analisa dapat
ditunjukkan dengan persen kesalahan : Kesalahan =
x 100
3.3.2.3 Uji Kandungan Serat Kasar