Menghancurkan Hambatan Internal Mengatasi Akar Masalah

- Kurangnya peralatan - Tidak tersedianya obat-obatan - Alatfasilitas tidak higienis - Tidak adanya sistem komputerisasi yang terintegrasi e. Lingkungan, kendala yang ada antara lain : - Air tidak bersih - Udara yang kotor - Tempat pembuangan - Penempatan pasien yang tidak sesuai Untuk memenuhi standar pelayanan minimal, tentunya kelima hal diatas perlu dilakukan penyempurnaan dan perbaikan. Titik awal penyempurnaan dan perbaikan ialah dengan menyadari kebutuhan akan hal tersebut yang dimulai dari kesadaran akan adanya masalah. Penyempurnaan dalam konteks umum lebih cenderung mengarah ke penyempurnaan dalam peralatan, tidak termasuk dari segi manusianya. Namun dalam prinsip Kaizen, penyempurnaan melihat ke berbagai aspek yakni produkjasanya, cara kerja karyawan, cara kerja peralatan dan cara sistem dan prosedur dilaksanakan. Untuk mengatasi akar permasalahan dan melakukan perbaikan dan penyempurnaan dengan menggunakan pendekatan kaizen, maka kelima akar permasalahan diatas dapat dirangkum dengan melakukan perbaikan antara lain :

1. Menghancurkan Hambatan Internal

Menghancurkan hambatan internal dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan kesalahan komunikasi dan pemahaman akan informasi antar antar dokter, antar perawat, antara dokter dengan perawat dan antara manajemen Universitas Sumatera Utara dengan karyawan. Sulitnya membangun komunikasi, aliran informasi yang salah menjadi salah satu penyebab dari tingginya kematian, kecelakaan maupun angka nosokomial. Terbentuknya gap diantara karyawanstaff menimbulkan hambatan dalam melakukan pekerjaan, sehingga para karyawan sulit berkerja sama dengan baik untuk memberikan pelayanan yang benar dan memuaskan pasien. Begitu juga dengan sosialisasi program penjaminan mutu, adanya gap dan sifat ketidakpedulian satu sama lain dari karyawan sangat mengganggu berjalannya program tersebut. Evaluasi kegiatan mutu tidak berjalan sebagaimana harusnya, sehingga tidak ada pengawasan dan konsep penjaminan mutu akan menjadi sesuatu yang sia-sia. Untuk mengatasi hambatan seperti ini maka perlu dilakukan beberapa hal yaitu : a. Mengetahui siapa pelanggan internal Pelanggan internal adalah karyawanstaff dalam satu bagian atau antar bagian yang memiliki kaitan pekerjaan yang sama yang dalam kasus ini adalah perawat dan dokter. Pelayanan terhadap pelanggan internal adalah sama pentingnya dengan melayani pelanggan eksternal pasien. Tanpa pelayanan yang baik terhadap pelanggan internal maka pelayanan yang diberikan kepada pelanggan eksternal juga tidak memberikan hasil yang baik. Setiap karyawan harus mengetahui siapa pelanggan internalnya sehingga prosedur pekerjaan dapat terlaksana. Di rumah sakit, dokter, perawat, administrasi rekam medis saling berkaitan dalam melakukan pekerjaan. Aliran informasi mengalir dari beberapa orang tersebut. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melayani pelanggan internal dengan baik antara lain : - Merubah cara pandang dengan menghargai rekan kerja. Universitas Sumatera Utara - Memandang interupsi bukan sebagai gangguan namun sebagai kesempatan untuk melayani pelanggan internal agar dapat menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Dengan mendengarkan interupsi, maka kesalahan dalam penyampaian informasi dan berkomunikasi akan tercapai sehingga pada saat pengambilan keputusan dan bertindak tidak ada lagi kesalahpahaman. b. Pemetaan Komunikasi Pemetaan komunikasi adalah peta yang menggambarkan hubungan antar orang untuk memperjelas siapa pelanggan internal seseorang. Pemetaan ini dilakukan untuk mengetahui alur informasi sebagai proses mempermudah komunikasi. Komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam mengambil keputusan. Kesalahan intonasi, cara penyampaian, dapat menimbulkan perbedaan persepsi dalam memahami pekerjaan dan mengambil tindakan. Hal ini sering terjadi di berbagai jenis organisasi, tidak hanya di rumah sakit. Kesalahan seperti ini biasanya terjadi karena adanya sifat angkuh dan tidak adanya rasa peduli pada individu yang berkaitan yang menganggap rekan kerjanya lebih rendah dibandingkan dirinya. Perasaan berbeda ini dapat dihindari dengan menanamkan rasa peduli, kesetaraan dan kebersamaan dalam bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dikerjakan. c. Hak dan tanggung jawab rekan Lingkungan pekerjaan terdiri dari beberapa orang yang saling berinteraksi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Masing-masing individu yang terlibat di dalamnya saling berjuang keras untuk memberikan hasil sebaik mungkin. Namun dalam pelaksanaannya, masing-masing individu juga harus menghormati rekan kerja lainnya, tanpa membeda-bedakan kedudukan. Agar Universitas Sumatera Utara dapat menghargai keberadaan posisi dan fungsi rekan kerja lainnya, maka terlebih dahulu masing-masing individu harus mengetahui hak dan tanggung jawab rekan di lingkungan pekerjaan. Adapun hak pelanggan internal adalah : - Sopan dan dihormati - Memperoleh informasi yang berhubungan erat dengan tugasnya - Memiliki kebebasan untuk bertanya dan berpendapat - Memperoleh dukungan dalam melaksanakan pekerjaannya Sedangkan tanggung jawabnya adalah : - Bersedia dan cepat tanggap - Memberikan informasi dan sumber daya yang diminta - Menyadari kebutuhan orang lain terhadap pekerjaannya - Ikut serta dalam pengambilan keputusan d. Menegakkan sanksi yang tegas kepada para karyawan Sanksi merupakan hal yang sangat penting untuk menegakkan disiplin di suatu organisasi yang melibatkan banyak orang. Sanksi yang dibuat haruslah tegas dan benar yang ditujukan kepada orang-orang yang melakukan kesalahan dan tidak patuh terhadap peraturan dan program yang telah diberlakukan. Sanksi tidak hanya tertulis namun juga harus diterapkan secara adil dan merata kepada seluruh karyawan baik dari level dasar hingga level puncak. Dengan pemberian sanksi ini, sosialisasi dan pelaksanaan program- program rumah sakit dalam peningkatan mutu dapat terlaksana dengan baik.

2. Memotivasi Dan Meningkatkan Kemampuan Karyawan