106
“Didalam ajaran agama islam tidak adanya larangan melakukan perkawinan semerga, yang terpenting orang yang ingin menikah harus
memenuhi syarat-syarat perkawinan seperti harus dalam keridhoan atau suka sama suka,adanya hijab Kabul,adanya mahar atau mas kawin
dan adnaya wali dan saksi” wawancara,13 Desember 2014.
4.6. KeluargaKerabat Dekat dan Masyarakat Desa Sugau
Peneliti menemukan pada masyarakat Karo, segala hubungan kekerabatan baik berdasarkan pertalian darah maupun karena hubungan perkawinan dapat
dikelompokan ke dalam tiga jenis kekrabatan, yaitu kalimbubu, sukut, dan anak beru. Ketiga jenis kekerabatan ini bisa disebut dengan istilah sangkep nggeluh.
Dalam masyarakat Karo, ketiga jenis kekerabatan ini tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya karena ketiga-tiganya mempunya fungsi yang berbeda-beda
di mana semuanya itu saling mendukung dan saling melengkapi satu sama lain Sitepu,1996:40-41. Apabila ada salah satu dari ketiga jenis kekerabatan ini hilang,
maka hubungan kekerabatankeluarga dalam masyarakat Karo sama dengan seorang yang tidak memiliki salah satu panca indranya.
Disetiap kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Karo, baik dalam acara perjabun, mengket rumah mbaru, nurunken kalak mate dan acara kemalangan, ketiga
jenis kekerabatan ini diharuskan untuk hadir dalam acara tersebut, karena tanpa kegiatan acara peradatan dalam masyarakat Karo tidak dapat dilaksanakan
Prinst,2004:43. Menurut informan selaku salah satu anak beru dari informan kunci, beliau
mengatakan bahwa awalnya pernikahan dari kalimbubunya dengan satu merga, beliau merasa malu karena tidak bisa membuat acara adat dalam pernikahan
kalimbubunya. Namun, setelah masyarakat menerima mereka dan sewaktu memasuki
Universitas Sumatera Utara
107
rumah baru, maka melaksanakan tugasnya sebagai anak beru untuk menyelesaikan utang peradatan dari kalimbubunya tersebut dengan berbagai cara.
Risa Br Purba 18 tahun adalah salah seorang anak informan pangkal dari perkawinan semerga yang mengatakan kepada peneliti bahwa:
“Perkawinan yang dilakukan oleh orang tua saya memang secara adat pekawinan masyarakat Karo telah melakukan pelanggaran, namun
kami sebagai anak-anaknya tidak pernah menyalahkan kedua orang tua kami, karena jodoh telah diatur oleh Tuhan, mereka juga saling
menyayangi dan sampai sekarang keluarga kami rukun”
Menuju kepada suatu perkawinan, maka perlu diperhatikan proses-proses percintaan dan pemilihan jodoh yang dilakukan oleh para laki-laki dan perempuan
yang akan menikah. Mereka harus melihat bahwa masyarakat luas juga menaruh perhatian akan hasil dari perkawinan tersebut, terutama kedua jaringan keluarga yang
akan menikah. Yang menjadi informan dalam penelitian ini adalah masyarakat sekitar dari pasangan perkawinan semerga, yaitu mayarakat desa Sugau yang mengerti akan
adat perkawinan dan sangkep nggeluh pada masyarakat Karo. Masyarakat di desa Sugau ramah-ramah dan baik, sehingga peneliti tidak sungkan untuk menanyakan
informasi tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan masalah penelitian. Menurut masyarakat desa Sugau, perkawinan semerga adalah perkawinan
yang sangat memalukan dan melanggar adat istiadat masyarakat Karo yang di mana masyarakat Karo sangat terkenal dari dulu, dalam menjunjung tinggi adat istiadat dan
kebudayaannya. Karena perkawinan semerga akan menimbulkan permasalahan dalam sangkep nggeluh, maka tidak ada kejelasan siapa-siapa saja yang dikatakan sebagai
anak beru, sukut, dan kalimbubu. Dan tutur dalam keluarga ini akan menimbulkan masalah, karena orang yang menikah ini memiliki satu merga. Sehingga, tutur yang
dulunya telah tercipta oleh kakek dan nenek meraka, harus diubah oleh anak beru.
Universitas Sumatera Utara
108
Fiktor Ginting 39 tahun mengatakan kepada informan mengenai perkawinan semerga di desa Durin Pitu:
“Pasangan yang melakukan perkawinan semerga di desa ini, masyarakat di desa Sugau tidak dapat berbuat apa-apa, karena
perangkat desa dan keluarga mereka juga hanya diam saja. Selain itu, orang yang melakukan perkawinan semerga adalah saudara kami
juga’wawancara,1 oktober 2014.
4.7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkawinan Semerga