13
d. Bumi dan alam semesta, meliputi: tanah, bumi,tatasurya, dan benda langit lainnya.
Standar kompetensi dalam mata pelajaran IPA untuk kelas V SDMISDLB Paket A adalah sebagai berikut.
a. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan.
b. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan.
c. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan.
d. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat
benda sebagai suatu proses. e.
Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energy, serta fungsinya.. f.
Menerapkan sisfat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu model atau karya. g.
Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam.
Materi IPA yang digunakan dalam penelitian ini adalah sifat-sifat cahaya dan pemanfaatannya. Pemilihan materi disesuaikan dengan silabus yang
digunakan guru kelas V SD Netral D Yogyakarta. Standar kompetensi materi tersebut adalah menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu
model atau karya. Kompetensi dasar materinya yaitu mendeskripsikan sifat-sifat cahaya dan membuat suatu karyamodel, misalnya periskop atau lensa dari bahan
sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya.
C. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar
Setiap siswa mempunya karakteristik yang berbeda-beda. Perbedaan ini dipengaruhi oleh tingkat perkembangan siswa. Anak usia sekolah dasar adalah
anak yang sedang mengalami pertumbuhan baik pertumbuhan intelektual,
14
emosional maupun pertumbuhan badaniah. Kecepatan pertumbuhan anak pada masing-masing aspek tersebut tidak sama Hendro Darmodjo Jenny R.E
Kaligis, 1992: 17. Menurut Sri Sulistyorini 2007: 6 perkembangan anak merupakan salah
satu sasaran utama dalam kegiatan pendidikan atau pembelajaran dari berbagai satuan jenis pendidikan. Dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan harus
diperhatikan berbagai aspek atau dimensi, tahapan dan karakteristik perkembangan anak yang menjadi subjek didik.
Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan siswa. Tingkat perkembangan setiap
siswa berbeda-beda. Dengan perbedan itu mendorong guru untuk menyusun pembelajaran yang kreatif yang sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.
Menurut Piaget Sugihartono, dkk 2008: 109 mengklasifikasikan tingkat perkembangan intelektual anak sebagai berikut:
1. Tahap sensorimotorik 0-2 tahun
2. Tahap praoperasional
a. Tahap praoperasional 2-7 tahun
b. Tahap operasional konkret 8-11 tahun
3. Tahap operasional formal
a. Tahap pemikiran organisasional 11-15 tahun
b. Tahap pemikiran keberhasilan 15 tahun keatas
Sedangkan, Usman Samatowa 2006: 7 menyebutkan masa keserasian bersekolah dibagi dalam dua fase,yaitu 1 masa kelas rendah sekolah dasar,
15
sekitar 6-8 tahun, termasuk dalam kelas I sampai kelas III. 2 Masa kelas tinggi sekolah dasar yaitu kira-kira 9-12 tahun, termasuk dalam kelas IV,V dan VI.
Berdasarkan uraian diatas anak kelas V masuk pada fase operasional konkret dan sekaligus masuk dalam kelompok kelas tinggi. Maslichach Asy’ary
2006: 38 menyebutkan bahwa anak yang berada pada tahap usia 6-12 tahun, memiliki beberapa sifat seperti memiliki rasa ingin tahu yang kuat akan hal-hal
yang belum diketahuinya. Siswa cenderung senang bermain atau belajar dengan suasana yang meggembirakan serta mengatur dirinya sendiri, mengeksplorasi
situasi sehingga suka mencoba-coba. Rasa keingintahuan yang kuat membuat siswa mencoba hal-hal baru. Siswa memiliki motivasi yang kuat untuk
mengekspresikan dirinya sendiri dan mencoba untuk tidak pernah gagal. Siswa akan belajar efektif bila ia merasa senang dengan situasi yang ada. Siswa perlu
difasilitasi agar proses belajarnya menjadi lebih bermakna.
D. Tinjauan tentang Metode Discovery