55
c. Hasil observasi keterampilan proses IPA siklus I
Observasi kepada siswa dilakukan untuk mengukur keterampilan proses IPA siswa. Observasi terhadap siswa dilakukan saat pembelajaran berlangsung.
Pengukuran keterampilan proses IPA siswa dilakukan oleh peneliti dengan bantuan observer berdasarkan instrumen yang telah dibuat sebelumnya. Setiap
siswa diberi nomer dada sesuai dengan nomer absen untuk memudahkan observer saat melakukan pengamatan. Pembelajaran dari dua pertemuan pada siklus satu
terdiri dari lima kegiatan yang dilakukan siswa melalui panduan LKS. Melalui lima kegiatan itu siswa dilatih untuk mengaktifkann keterampilan proses IPA
dasar dari setiap langkahnya. Data dari hasil observasi keterampilan proses IPA siswa kelas V SD Netral
D Yogyakarta pada siklus I dapat dilihat pada lampiran. Berdasarkan data hasil observasi keterampilan proses IPA dari dua pertemuan siklus I diperoleh hasil
persentase setiap aspek keterampilan proses IPA. Persentase setiap aspek ketrampilan proses IPA dari lima kegiatan yang telah dilakukan siswa pada dua
pertemuan di siklus I disajikan dalam tabel dibawah ini.
56
Tabel 7. Rekapitulasi Persentase Keterampilan Proses IPA Siklus I No
Keterampilan Proses IPA Persentase
1 Mengamati
74,67
2 Mengklasifikasi
60,67
3 Memprediksi
70,22
4 Mengukur
60,67
5 Menyimpulkan
53,87
6 Mengkomunikasikan
50,93
Rerata Persentase Keterampilan Proses IPA
61,84
Berdasarkan hasil rekapitulasi persentase keterampilan proses IPA tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata persetase keterampilan proses IPA sebesar 61,84 .
Sementara itu ketercapaian pada masing-masing aspek dapat digambarkan melalui diagram batang sebagai berikut.
Keterampilan proses IPA
Gambar 5. Diagram Batang Hasil Observasi Keterampilan Proses IPA Siswa pada Siklus I
0.00 20.00
40.00 60.00
80.00 74.67
60.67 70.22
60.67 53.87 50.93
siklus I
57
Berdasarkan diagram batang diatas, dapat ketercapaian setiap aspek keterampilan proses IPA dasar sebagai berikut:
1. Keterampilan mengamati mencapai rata-rata persentase 74,67. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa keterampilan mengamati yang dikuasai siswa dalam taraf tinggi namun belum maksimal. Siswa sudah teliti dalam
melakukan pengamatan menggunakan alat indra yang benar, namun masih ada sebagian siswa terkesan terburu-buru dalam melakukan pengamatan..
2. Keterampilan mengklasifikasi mencapai rata-rata 60,67. Hasil tersebut
menunjukkan keterampilan mengklasifikasi siswa belum maksimal. Siswa kurang teliti dan lengkap ketika melakukan klasifikasi. Siswa kurang cermat
dalam membaca petunjuk saat melakukan klasifikasi. Selain itu, terdapat sebagian siswa tidak melakukan klasifikasi.
3. Keterampilan memprediksi mencapai rata-rata 70,22. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa siswa sudah mulai menguasai aspek keterampilan memprediksi. Siswa sudah jelas dan tepat saat melakukan prediksi.
4. Keterampilan mengukur mencapai rata-rata 60,67. Hasil tersebut termasuk
dalam kriteria sedang, namun harus ditingkatkan lagi keterampilan mengukur siswa agar lebih maksimal.
5. Keterampilan meyimpulkan mencapai rata-rata 53,87. Berdasarkan Hasil
observasi tersebut masih belum maksimal hal ini bisa dilihat dari penarikan kesimpulan siswa yang kurang jelas. Masih terdapat siswa yang belum dapat
menarik kesimpulan dengan benar.
58
6. Keterampilan mengkomunikasikan mencapai rata-rata 50,93. Berdasarkan
hasil observasi tersebut keterampilan proses mengkomunikasikan siswa masih kurang maksimal. Hal tersebut dapat dilihat dari cara siswa
menyampaikan saat presentasi didepan kelas tidak semua anggota kelompok yang mau meyampaikan hasil diskusi kelompoknya. Selain itu pada saat
diberi kesempatan untuk menanggapi hasil diskusi siswa kurang antusias. Dalam menjawab pertanyaan di LKS juga belum dapat pertanyaan dengan
tepat da kalimat yang jelas. Hasil skor keterampilan proses IPA yang diperoleh siswa kelas V SD Netral
D pada siklus I dapat dilihat dalam lampiran. Berdasarkan tabel data hasil perolehan skor keterampilan proses IPA siswa, disesuaikan dengan kriteria yang
telah ditentukan yaitu kriteria tinggi, sedang dan rendah. Berikut tabel kriteria keterampilan proses IPA siswa pada siklus I.
Tabel 8. Kriteria keterampilan proses IPA siswa pada siklus I No
Persentase skor kriteria
Frekuensi Frekuensi kumulatif 1
75 - 100 Tinggi
5 20
2 50 - 74,99
Sedang 15
60 3
25 - 49,99 Rendah
4 16
4 0 - 24,99
Sangat rendah 1
4 Jumlah
25 100
Berdasarkan tabel kriteria keterampilan proses IPA diatas, diperoleh data bahwa siswa yang memiliki keterampilan proses IPA dengan kriteria tinggi
59
sebanyak 5 siswa, kriteria sedang sebanyak 15 siswa kriteria rendah sebanyak 4 sedangkan kriteria sangat rendah 1 siswa. Hasil tersebut dapat digambarkan pada
diagram batang sebagai berikut.
Kriteria Keterampilan Proses IPA Gambar 6. Diagram Batang Kriteria Keterampilan Proses IPA Siswa Siklus I
c. Refleksi pelaksanaan tidakan siklus I