Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

10 2. IPA sebagai proses IPA sebagi proses adalah proses mendapatkan IPA melalui metode ilmiah. Metode ilmiah untuk anak SD dikembangkan secara bertahap dan berkesinambungan dengan harapan bahwa akhirnya terbentuk paduan yang lebih utuh sehingga anak SD dapat melakukan penelitian sederhana. Pentahapan pengembangannya disesuaikan dengan tahapan dari suatu proses penelitian atau ekperimen yaitu meliputi observasi, klarifikasi,interpretasi, prediksi, hipotesis, mengendalikan variabel, merencanakan dan melaksanakan penelitian, inferensi,aplikasi dan komunikasi. 3. IPA sebagai pemupukan sikap Makna sikap pada pengajaran IPA dibatasi pada sikap ilmiah pada alam sekitar. Ada Sembilan aspek ilmiah yang dapat dikembangkan pada anak usia SD yaitu sikap ingin tahu, ingin mendapatkan sesuatu yang baru, kerja sama, tidak putus asa, tidak berprasangka, mawas diri, bertanggung jawab, berpikir bebas, kedisiplinan diri. Berdasarkan dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hakikatnya IPA adalah ilmu yang memahami tentang gejala alam semesta melalui proses ilmiah dan sikap ilmiah. Sehingga menghasilkan produk ilmiah yang berupa fakata,konsep, ataupun teori.

B. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Belajar Menurut Daryanto 2009: 2, adalah sebagai suatu proses atau usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang 11 baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Selain itu, pendapat Hergenhahn Usman Samatowa 2011: 104 belajar adalah perubahan perilaku yang relative permanen sebagai hasil dari proses pembelajaran. Devito, et al Usman Samatowa 2011: 104 pembelajaran IPA yang baik harus mengaitkan IPA dengan kehidupan sehari-hari siswa. Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, membangkitkan ide-ide siswa, membangun rasa ingin tahu tentang segala sesuatu yang ada dilingkungannya, membangun keterampilan skill yang diperlukan, dan menimbulkan kesadaran siswa bahwa belajar IPA menjadi sangat diperlukan untuk dipelajari. Sri Sulistyorini 2007: 8, pembelajaran IPA harus melibatkan keaktifan anak secara penuh active learning dengan cara guru dapat merealisasikan pembelajaran yang mampu memberi kesempatan pada anak didik untuk melakukan keterampilan proses IPA yang meliputi mencari, menemukan, menyimpulkan, mengkomunikasikan sendiri berbagai pengetahuan, nilai-nilai, dan pengalaman yang dibutuhkan. Maslichah Asy’ari 2006: 22 juga mengemukakan bahwa pembelajaran IPA harus faktual tidak hanya secara verbal dan tidak hanya mementingkan produk saja, akan tetapi proses untuk mendapatkan pengetahuan. Oleh karena itu, dalam pembelajaran IPA siswa perlu diberi kesempatan untuk berlatih keterampilan proses IPA. Usman Samatowa 2011: 3-4 mengungkapakan ada berbagai alasan yang menyebabkan IPA dimasukkan kedalam kurikulum suatu sekolah. Alas an itu digolongkan menjadi empat golongan yakni: a bahwa IPA berfaedah bagi suatu bangsa, kesejahteraan bangsa tergantung pada kemampuan bangsa dalam bisang 12 IPA, sebab IPA merupakan dasar teknologi. b Bila diajarkan menurut cara yang tepat, IPA merupakan suatu pelajaran yang melatihmengembangkan kemampuan berfikir kritis c bila IPA diajarkan melalui percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak, maka IPA tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan belaka. d Mata pelajaran IPA mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu dapat membentuk kepribadian anak secara keseluruhan. Pembelajaran IPA dipengaruhi oleh tujuan pembelajaran IPA yang telah dirumuskan dalam suatu kurikulum yang masih berlaku Maslichah Asy’ari, 2006: 23. Menurut Sri Sulistyorini 2007: 39 standar isi IPA SDMI berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistimatis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta- fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Dalam proses pembelajaran IPA diharapkan menekankan pada pengalaman siswa secara langsung sehingga siswa dapat memahami alam sekitar secara ilmiah. Menurut Sri Sulistyorini 2007: 40 ruang lingkup bahan kajian dalam pembelajaran IPA untuk sekolah dasar SD atau madrasah ibtidaiyah MI meliputi aspek-aspek berikut: a. Makhluk hidup dan proses kehidupan yaitu, manusia, hewan, tumbuhan,dan interaksinya dengan ingkungan serta kesehatan. b. Bendamateri, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair,padat, dan gas. c. Energi dan perubahannya,meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana. 13 d. Bumi dan alam semesta, meliputi: tanah, bumi,tatasurya, dan benda langit lainnya. Standar kompetensi dalam mata pelajaran IPA untuk kelas V SDMISDLB Paket A adalah sebagai berikut. a. Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan. b. Memahami cara tumbuhan hijau membuat makanan. c. Mengidentifikasi cara makhluk hidup menyesuaikan diri dengan lingkungan. d. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai suatu proses. e. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energy, serta fungsinya.. f. Menerapkan sisfat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu model atau karya. g. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam. Materi IPA yang digunakan dalam penelitian ini adalah sifat-sifat cahaya dan pemanfaatannya. Pemilihan materi disesuaikan dengan silabus yang digunakan guru kelas V SD Netral D Yogyakarta. Standar kompetensi materi tersebut adalah menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu model atau karya. Kompetensi dasar materinya yaitu mendeskripsikan sifat-sifat cahaya dan membuat suatu karyamodel, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya.

C. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar