26
memilih keterampilan proses ini dikarenakan disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku disekolah.
G. Kerangka Pikir
Pembelajaran IPA tidak hanya menekankan pada produk saja tetapi juga keterampilan proses ilmiah dan sikap ilmiahnya. Keberhasilan proses
pembelajaran ditentukan berbagai unsur salah satunya pemilihan metodenya. Metode yang digunakan harus disesuaikan dengan karakteristiksiswa sekolah
dasar. Pembelajaran IPA dengan metode guided discovery dapat meningkatkan
keterampilan proses siswa karena didalam sintaks atau langkah-langkah pembelajaran metode guided discovery, siswa diberi kesempatan untuk terlibat
langsung dalam proses pembelajaran melalui percobaan. Dalam pembelajaran IPA menggunakan metode guided discovery siswa mengamati, mengelompokkan,
mengukur dan memprediksi, menyimpulkan serta mengkomunikasikan apa yang telah dilakukan dalam percobaan. Dalam kegiatan percobaan siswa menggunakan
keterampilan proses sains untuk mendapatkan pengetahuannya. Dalam hal ini, pemilihan metode guided discovery dalam pembelajaran IPA adalah suatu cara
yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa.
H. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan pada deskripsi teori dan kerangka pikir diatas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah pembelajaran IPA melalui tahapan metode
guided discovery mulai dari orientasi sampai penutup dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa.
27
I. Definisi Operasional
Penjelasan variabel dalam penelitian ini dijelaskan pada definisi operasional sebagai berikut:
1. Guided discovery adalah metode pembelajaran yang menekankan pada siswa
untuk menemukan sendiri suatu konsep yang dipelajari melalui proses yang menyenangkan dengan bimbingan guru. Langkah-langkah dari metode guided
discovery ini adalah preparation, pre-activity discussion, data collection, follow up.
2. Keterampilan proses yang akan ditingkatkan dalam penelitian ini meliputi
ketrampilan mengamati, keterampilan mengelompokkan, keterampilan mengukur, keterampilan meyimpulkan,keterampilan mengkomunikasikan.
28
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas classaroom action reasearch. Penelitian yang digunakan ini adalah penelitian kolaboratif,
dimana orang yang melakukan tindakan juga harus terlibat dalam proses penelitian dari awal Suwarsih Madya 1994: 27. Suharsimi Arikunto 2009: 17
juga mengungkapkan penelitian kolaborasi sangat disarankan kepada guru yang belum pernah melakukan penelitian atau masih jarang melakukan penelitian. Jadi
penelitian ini melibatkan kolaborasi antara guru dan peneliti. Pihak yang melakukan tindakan adalah guru,sedangkan peneliti sebagai pengamat. Kolaborasi
antara peneliti dan guru sangat penting untuk mengetahui apakah hasil dari tindakan dapat menyelesaikan permasalahan yang ada.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah kelas V SD Netral D Yogyakarta. jumlah siswa yang akan menjadi subjek penelitian ini ada 26 siswa. Terdiri dari 18 anak
perempuan,dan 8 anak laki-laki.
C. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Netral D Yogyakarta yang beralamatkan Jalan Sosrowijayan no. 43 Yogyakarta Pelajaran yang digunakan dalam penelitian
ini adalah IPA semester II dengan standar kompetensi menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan dan membuat suatu karyamodel. Objek penelitian ini
adalah keterampilan proses siswa, diharapkan dengan menggunakan metode guided discovery keterampilan proses siswa dapat meningkat.