Pengertian Metode Guided Discovery Keunggulan Metode Guided Discovery

17

E. Tinjauan tentang Metode Guided Discovery

1. Pengertian Metode Guided Discovery

Guided discovery mengkombinasikan dari dua cara pengajaran yaitu teacher centered dan student centered Carin Sund, 1993: 93. Maslichah Asy’ari 2006: 51, berpendapat bahwa penemuan terbimbing merupakan pendekatan dimana siswa diarahkan untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari serangkaian aktivitas yang dilakukan sehingga siswa seolah-olah menemukan sendiri pengetahuan tersebut. Oemar Hamalik 2010: 188 mengemukakan bahwa dalam guided discovery terjadi komunikasi dua arah antara guru dan siswa. Cagne Oemar Hamalik, 2010: 188 menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan komunikasi dua arah yaitu dalam pembelajaran melibatkan siswa dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan guru, siswa melakukan kegiatan discovery penemuan, sedangkan guru membimbing mereka ke arah yang tepatbenar. Jadi antara guru dengan siswa saling berkolaborasi dan tugas guru dalam metode guided discovery yaitu selain sebagai fasilitator juga aktif dalam membimbing siswa untuk slalu bersikap aktif dan siswa memperoleh pengetahuan. Sund B. Suryosubroto, 2002: 193 menjelaskan bahwa discovery merupakan suatu proses mental di mana anak atau individu mengasimilasi konsep dan prinsip-prinsip. Proses mental yang dialami anak meliputi mengamati, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, dan menarik kesimpulan. Dengan demikian pembelajaran guided discovery membantu siswa untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Arthur A.Carin 18 Robert B.Sund 1993: 103 menambahkan, guided discovery merupakan metode terbaik dalam menggabungkan proses dan produk IPA serta metode yang mengkaji bagaimana cara membelajarkan siswa di tingkat Sekolah Dasar dengan baik.

2. Langkah-Langkah Metode Guided Discovery

Menurut Arthur A.Carin Robert B.Sund 1993: 124-128 untuk menerapkan guided discovery diperlukan perencanaan yang tepat dan terdiri dari beberapa fase. Langkah-langkah guided discovery adalah sebagai berikut.

a. Teacher children preparation

Tahap teacherchildren preparation guru bertugas untuk mempersiapkan materi serta hal-hal yang dibutuhkan siswa selama pembelajaran berlangsung. Guru mengidentifikasi hal apa yang akan dipelajari oleh siswa. serta menyiapkan materi, alat dan bahan sebelum melakukan kegiatan discovery. Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 2-5 siswa untuk melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan pembelajaran. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa LKS. Konsep atau prinsip yang harus ditemukan siswa melalui kegitan percobaan harus ditulis dengan jelas.

b. Pre-activity discussion

Tahap Pre-activity discussion guru memberikan stimulasi untuk menggali pengetahuan awal siswa, menjelaskan tujuan, serta menjelaskan langkah-langkah cara memperoleh data danatau menggunakan alat yang telah dipersiapkan. Siswa menjawab pertanyaan yang bersifat open-ended hipotesis. 19

c. Data collection

Tahap ini merupakan bagian inti dari kegiatan guided discovery. Guru menugaskan siswa untuk mendapatkan informasi yang sebanyak-banyaknya dengan cara melakukan observasi maupun eksperimen. Guru meninjau kembali setiap kelompok mengenai apa yang akan dilakukan, dan bagaimana proses melakukan percobaan mendapatkan data, menganalisis data, serta membuat generalisasi dari percobaan.

d. Follow up

Guru meninjau ulang diskusi sebagai tindak lanjut pekerjaan siswa dengan cara melakukan presentasi pada setiap kelompok. Guru memastikan siswa memahami kesimpulan dan generalisasi dari kegiatan tersebut. Bedasarkan pendapat tersebut, peneliti membuat kesimpulan dari langkah- langkah metode guided discovery yaitu sebagai berikut: 20 Tabel 1. Langkah-langkah Metode Guided Discovery No Langkah-langkah guided discovery Aktivitas guru dan siswa 1 Preparation Guru menyiapkan materi, alat, dan bahan, serta lembar kerja siswa yang akan digunakan dalam percobaan. 2 Pre-activity discussion 1. Guru memberikan apersepsi berupa pertanyaan untuk menggali keingintahuan siswa. 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa 3. Guru menjelaskan langkah-langkah dalam proses pembelajaran menggunakan metode guided discovery sesuai dengan yang ada di Lembar kerja siswa 4. Guru memberikan pertanyaan rumusan masalah. 5. Siswa membuat hipotesis dengan bimbingan guru. 3 Data collection 1. Guru membimbing siswa dalam pengumpulan data dengan melakukan uji cobapraktek. 2. Guru membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam eksperimen 3. Siswa mencocokkan hipotesis dengan hasil percobaan yang ditemukan siswa. 4. Siswa membuat kesimpulan 4 Follow up 1. Siswa melakukan presentasi setiap kelompok 2. Guru dan siswa menyimpulkan hasilpercobaan bersama 3. Siswa mengerjakansoal evaluasi.

3. Keunggulan Metode Guided Discovery

Setiap metode pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, demikian juga dengan metode guided discovery. Menurut Suryo Subroto 2002: 200 ada beberapa kelebihan metode guided discovery yaitu: 21 a. Membantu siswa mengembangkan keterampilan kognitif siswa b. Membangkitakan siswa belajar, karena siswa merasakan jerih payah penyelidikannya, menemukan keberhasilan dan kadang-kadang menemui kegagalan c. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bergerakmaju sesuai dengan kemampuannya d. Siswa dapat menagrahkan sendiri cara belajarnya sehingga ia lebih merasa terlibat dan termotivasi untukbelajar e. Membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses penemuan. f. Metode ini memberikan kesempatan siswa untuk mencari kebenaran dari suatu ide. Pembelajaran IPA menggunakan metode Guided discovery mengajarkan siswa untuk memperoleh sendiri pengetahuan yang ada melalui percobaan. Dalam percobaan tersebut siswa menggunakan berbagai keterampilan proses sains, seperti mengamati, mengukur, mengelompokkan, dan menyimpulkan yang dilakukan oleh siswa sendiri. Sehingga dalam pembelajaran IPA dengan metode guided discovery tersebut mengandung keterampilan proses IPA.

F. Keterampilan Proses IPA

Keterampilan proses IPA merupakan keterampilan intelektual yang dimiliki dan digunakan oleh para ilmuwan dalam meneliti fenomena alam. Keterampilan proses yang digunakan oleh ilmuwan tersebut dapat dipelajari oleh siswa dalam bentuk yang lebih sederhana sesuai tahap perkembangan anak usia