Persepsi Konsumen terhadap Volume Makanan Persepsi Konsumen terhadap Keramahan, Kesopanan, dan Perhatian

b. Persepsi Konsumen terhadap Volume Makanan

Volume makanan yang tepat merupakan salah satu atribut yang menunjukkan kualitas dari makanan yang disajikan. Dari Tabel 38 dapat dilihat sebagian besar konsumen menilai setuju dengan kinerja cafe terhadap volume makanan yang disajikan sudah tepat dengan yang diharapkan konsumen yaitu sebanyak 15 orang 50 persen untuk responden lokal dan 16 orang 53,33 persen untuk responden wisman. Volume makanan yang tepat dinilai sangat penting oleh responden lokal sebanyak 11 orang 43,33 persen dan 8 orang 26,67 persen menilai penting terhadap ketepatan volume makanan, sedangkan untuk responden wisman menyatakan bahwa volume makanan yang tepat adalah penting yaitu sebanyak 14 orang 60 persen. Tabel 38 Persepsi Responden Berdasarkan Volume Menu Makanan dan Minuman Cafe Dedaunan Kebun Raya Bogor Responden Lokal Responden Wisman Atribut Penilaian Jumlah orang Persentase Jumlah orang Persentase Tingkat Kinerja Sangat setuju Setuju Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju 2 15 11 1 1 6,67 50,00 36,67 3,33 3,33 4 16 7 3 13,33 53,33 23,34 10,00 Total 30 100 30 100 Tingkat Kepentingan Sangat Penting Penting Cukup Penting Kurang Penting Tidak Penting 11 11 8 36,67 36,67 26,67 2 14 12 2 6,67 60,00 40,00 6,67 Volume Menu Total 30 100 30 100

c. Persepsi Konsumen terhadap Ketersediaan Menu Makanan

Ketersediaan menu makanan yang sesuai dengan harapan konsumen merupakan salah satu faktor yang menunjukkan efektivitas suatu kegiatan produksi cafe terhadap menu makanan yang disajikan. Dari Tabel 39 dapat dilihat sebagian besar konsumen menilai setuju dengan kinerja cafe terhadap ketersediaan menu makanan yang sesuai dengan harapan konsumen yaitu sebanyak 15 orang 50 persen untuk responden lokal dan 17 orang 56,66 persen untuk responden wisman. Ketersediaan menu makanan yang sesuai dengan harapan konsumen dinilai sangat penting oleh responden lokal sebanyak 15 orang 50 persen dan 16 orang 26,67 persen responden wisma menilai penting terhadap ketersediaan menu makanan yang sesuai dengan harapan konsumen. Tabel 39 Persepsi Responden Berdasarkan Ketersediaan Menu Makanan dan Minuman Cafe Dedaunan Kebun Raya Bogor Responden Lokal Responden Wisman Atribut Penilaian Jumlah orang Persentase Jumlah orang Persentase Tingkat Kinerja Sangat setuju Setuju Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju 2 15 8 4 1 6,67 50,00 26,67 13,33 3,33 7 17 5 1 23,34 56,66 16,67 3,33 Total 30 100 30 100 Tingkat Kepentingan Sangat Penting Penting Cukup Penting Kurang Penting Tidak Penting 15 11 4 50,00 36,67 13,33 7 16 6 1 23,34 53,33 20,00 3,33 Ketersediaan Menu Total 30 100 30 100

7.2.5 Persepsi Konsumen terhadap Startegi Orang people

a. Persepsi Konsumen terhadap Keramahan, Kesopanan, dan Perhatian

Pramusaji Keramahan, kesopanan, dan perhatian dari pramusaji merupakan salah satu bentuk pelayanan dalam usaha untuk memuaskan konsumen. Dari Tabel 40 dapat dilihat sebagian besar konsumen menilai setuju dengan kinerja cafe terhadap keramahan, kesopanan, dan perhatian dari pramusaji yaitu sebanyak 15 orang 50 persen untuk responden lokal dan 17 orang 53,33 persen untuk responden wisman. Keramahan, kesopanan, dan perhatian dari pramusaji dinilai sangat penting oleh responden lokal sebanyak 15 orang 50 persen dan 16 orang 26,67 persen responden wisman menilai penting terhadap keramahan, kesopanan, dan perhatian dari pramusaji Tabel 40 Persepsi Responden Berdasarkan Keramahan, Kesopanan, dan Perhatian Pramusaji Cafe Dedaunan Kebun Raya Bogor Responden Lokal Responden Wisman Atribut Penilaian Jumlah orang Persentase Jumlah orang Persentase Tingkat Kinerja Sangat setuju Setuju Cukup Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju 7 12 10 1 23,34 40,00 33,33 3,33 9 17 2 1 1 30,00 56,67 6,67 3,33 3,33 Total 30 100 30 100 Tingkat Kepentingan Sangat Penting Penting Cukup Penting Kurang Penting Tidak Penting 23 4 3 76,67 13,33 10,00 19 8 1 1 1 63,33 26,67 3,33 3,33 3,33 Keramahan, Kesopanan, dan Perhatian Pramusaji Total 30 100 30 100

b. Persepsi Konsumen terhadap Penanganan Keluhan Konsumen