Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

atau beberapa aktivitas kreatif lainnya seperti pendidikan, seni, olah raga dan sebagainya. 4 Karakteristik interaksi emosional dengan tempat yang dikunjungi Adanya karakter kunjungan yang melibatkan emosi antara orang tersebut dengan beberapa karakteristik dari tempat yang dikunjunginya. Karakteristik yang dimaksud mungkin saja berupa pemandangan alam yang menakjubkan, objek atau event wisata, iklim tempat yang dituju, asosiasi romantik dari tempat tersebut, dan sebagainya.

2.3 Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan strategi pemasaran dari berbagai perusahaan, penelitian tersebut diantaranya: Penelitian Kustiartono 2005 mengenai Kajian Strategi Pemasaran Produk Ayam Bakar berdasarkan Perilaku Konsumen Kasus Restoran Ayam Bakar Wong Solo Halalan Thoyiban Cabang Kalimalang, Jakarta menghasilkan atribut produk ayam bakar yang mendekati atribut ideal, yaitu rasa ayam bakar, porsiukuran daging, harga produk, kecepatan penyajian, serta kandungan gizi. Strategi pemasaran Restoran Ayam Bakar Wong Solo berdasarkan perilaku dan atribut ideal konsumen menggunakan analisis SWOT. Hasilnya, rumah makan tersebut berada pada kuadran IV. Strategi diversifikasi yang digunakan pada kuadran IV, antara lain: merespon trend masakan terbaru yang disukai pelanggan, meningkatkan pelayanan, serta memperjelas value yang dipakai konsumen baik secara emosional maupun fungsional dalam mengkonsumsi ayam bakar seperti kekhasan makanan maupun kenyamanan suasana rumah makan. Pihak rumah makan dapat menyelenggarakan diskon ayam bakar pada waktu tertentu untuk menarik konsumen berkunjung. Andari 2005 menganalisis Perilaku Konsumen dan Implikasinya pada Strategi Bauran Pemasaran Restoran Tradisional studi kasus di Restoran Galuga 3, Kota Bogor, tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik umum konsumen dan menganalisis tahapan proses pembelian dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dengan menggunakan alat analisis Tabulasi Deskriptif, Importance Performance Analysis IPA, dan analisis bauran pemasaran. Atribut restoran yang dianggap penting adalah rasa. Dan atribut tertinggi kedua yaitu higienis, sementara kebersihan restoran menjadi atribut dengan nilai kepentingan ketiga. Pratiko 2005 menganalisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan Restoran Famili Resto Cibubur, menghasilkan 20 atribut mutu yang merupakan penjabaran dari lima dimensi utama, yaitu : reability 4 atribut, assurance 4 atribut, tangible 4 atribut, empathy 4 atribut serta responsive 4 atribut. Pengukuran tingkat kepuasan pelayanan menggunakan Importance Performance Analysis. Atribut yang dinilai responden penting pada setiap dimensi yaitu ketersediaan menu yang dipesan, kondisi peralatan makanan dan tempat penyajian, kesediaan penyaji untuk menghargai dan melayani pelanggan atau tamu, kemampuan penyaji menata ulang tata letak menu dimeja makan. Siska 2004 Menganalisis Tingkat Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Terhadap Restoran Padang, pada Kasus Restoran Trio Permai, Bogor. Metode penelitian yang digunakan yaitu : 1 Importance Performance Analysis, untuk menganalisis kinerja atribut restoran, 2 Uji Chi-square, untuk menganalisis hubungan karakteristik konsumen dengan loyalitas dan 3 Uji Rank Spearman, untuk menganalisis hubungan kepuasan dengan loyalitas. Atribut pelayanan restoran yang dianggap penting oleh konsumen atau tidak puas adalah kesejukan restoran, kenyamanan dan aroma ruangan. Loyalitas konsumen terhadap Restoran Trio Permai dinyatakan cukup loyal, terlihat dari banyaknya responden yang termasuk kriteria client, yaitu konsumen yang makan secara teratur di restoran Trio Permai. Hasil Uji Chi-square hanya jenis pekerjaan yang mempunyai hubungan yang signifikan dengan loyalitas. Sedangkan untuk hasil Uji Rank Spearman menunjukan bahwa terdapat hubungan yang lemah antara kepuasan dengan loyalitas konsumen pada restoran Trio Permai. Firdita 2007 melakukan penelitian tentang Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Restoran Sea Food Bintang Laguna Di Pesisir Pantai Anyer Propinsi Banten. Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi atribut-atribut produk restoran sea food, menganalisis kinerja Retoran Sea Food Laguna dan kepuasan pelanggan atas kinerja tersebut Pengukuran tingkat kepuasan pelayanan menggunakan Importance Performance Analysis dan Customer Satisfaction Index. Berdasarkan alat analisis Importance Performance Analysis, atribut yang harus dipertahankan adalah rasa, aroma, halal, harga, kebersihan menu, penampilan menu, kemampuan pramusaji berkomunikasi dengan pengunjung, kecepatan penyajian, diskon harga makanan, keramahan, perhatian dan kesopanan pramusaji, dan kebersihan restoran. Prioritas dari atribut restoran yang perlu ditingkatkan adalah kesesuaian menu dengan pesanan, kesigapan pramusaji, variasi menu, keamanan dan kenyamanan restoran. Indeks kepuasan konsumen dari hasil analisis didapatkan bahwa nilai indeks kepuasan konsumen terhadap atribut restoran sea food Bintang Laguna memiliki nilai sebesar 76,88 persen, yang artinya konsumen puas terhadap kinerja restoran sea food Bintang Laguna.

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka

Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis berisi berbagai teori yang dapat menjelaskan maupun menunjang penerapan strategi pemasaran yang dilakukan Cafe Dedaunan. Teori-teori yang melandasi pembahasan penerapan strategi pemasaran dan kepuasan pelanggan diambil dari berbagai referensi kepustakaan yang dianggap relevan dengan penelitian yang dilakukan.

3.1.1 Konsep Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan produk lain Kotler, 2002. Sedangkan American Marketing Association dalam Kotler 2002, mendefinisikan pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran individu dan organisasi.

3.1.2 Konsep Strategi Pemasaran

Pada saat ini konsep strategi mengalami perkembangan mengikuti kondisi lingkungan perusahaan. Menurut Adrews dan Chaffe dalam Umar 2001, strategi merupakan kekuatan motivasi untuk stakeholders, baik secara langsung maupun