Analisi Deskriptif Importance-Performance Analysis IPA

diperoleh dianalisis secara deskriptif. Sedangkan data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan alat analisis Importance Performance Analysis IPA.

4.4.1 Analisi Deskriptif

Analisis Deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan visi dan misi perusahaan, tujuan perusahaan, strategi yang telah dikembangkan perusahaan, tingkat pencapaian target penjualan, kondisi internal perusahaan seperti sistem pemasaran, personalia, produksi, serta sistem informasi manajemen yang diterapkan pada perusahaan. Informasi disajikan dalam bentuk tabulasi angka, gambar, dan matriks sesuai dengan hasil yang diperoleh.

4.4.2 Importance-Performance Analysis IPA

Penilaian atas tanggapan konsumen terhadap pelaksanaan bauran pemasaran yang dilakukan oleh Cafe Dedaunan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif-kuantitatif. Bagaimana tanggapan konsumen dapat dilihat dari penilaian yang diberikan oleh konsumen terhadap dimensi-dimensi bauran pemasaran yang terdapat dalam kuisioner. Untuk mendapatkan tingkat prioritas terhadap dimensi bauran pemasaran sebagai bagian dalam perumusan strategi pemasaran yang efektif maka dapat digunakan Importance-Performance Analysis atau analisis tingkat kepentingan dan kinerjakepuasan pelanggan. Metode ini merupakan suatu teknik penerapan yang mudah untuk mengatur atribut dari tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan itu sendiri yang berguna untuk pengembangan program pemasaran yang efektif. Performance yang dimaskud disini adalah sesuatu yang berhubungan dengan tingkat pelaksanaankinerja dari seluruh bauran pemasaran, sedangkan yang dimaksud dengan Importance adalah tingkat kepentingan responden yang terkait dengan atribut atau variabel yang diteliti Tabel 7. Tabel 7 Daftar Variabel Usaha Cafe Yang Diteliti Dimensi Variabel cafe § Variasi Menu § Cita rasa makanan § Kesesuaian menu dengan pesanan § Aroma makanan Produk Product § Kebersihan menu § Sarana Parkir § Kemudahan dalam menjangkau lokasi Waktu dan Tempat Place and Time § Fasilitas restoran toilet, mushola § Kecepatan transaksi Proses Process § Kecepatan penyajian § Komposisis makanan yang disajikan § Volume makanan yang disajikan Produktivitas dan Kualitas Productivity and Quality § Ketersediaan menu makanan yang diinginkan § Keramahan, kesopanan dan perhatian pramusaji § Penanganan keluhan pengunjung § Kemampuan pramusaji berkomunikasi dengan konsumen § Kesigapan Pramusaji Orang People § Penampilan pramusaji § Pencantuman logo dan nama restoran Promosi Promotion § Pemilihan media iklan § Penataan restoran § Kenyamanan dan keamanan restoran § Kebersihan dan kerapihan restoran § Alunan musik Bukti Fisik Physic § Penerangan restoran § Harga makanan Harga Price § Potongan harga makanan Sumber: Bauran Pemasaran, Lovelock dan Wright 2005 dan Referensi dari Tinjauan Penelitian Terdahulu Tingkat kepentingan dari dimensi-dimensi bauran pemasaran adalah untuk mewakili tingkat pelayanankinerja yang diharapkan oleh pelanggan. Sedangkan Tki Xi Yi tingkat pelaksanaankinerja, dimaksudkan untuk menilai bagaimana pelaksanaan bauran pemasaran yang dilakukan Cafe Dedaunan berdasarkan penilaian pelanggan. Terdapat dua variabel yang digunakan yaitu diwakili X tingkat kinerja dan Y tingkat kepentingan. Untuk memudahkan dalam penghitungan skor penilaian konsumen maka penilaian Kinerja Y dan Kepentingan X diseragamkan penentuan skor penilaiannya. Skor penilaian selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Penilaian Tingkat Kinerja dan Tingkat Kepentingan Skor Bobot Kinerja X Kepentingan Y 1 Tidak Baik Tidak Penting 2 Kurang Baik Kurang Penting 3 Cukup Baik Cukup Penting 4 Baik Penting 5 Sangat Baik Sangat Penting Metode analisis kepentingan dan kinerja dilakukan melalui pengukuran tingkat kesesuaian, yang merupakan perbandingan skor tingkat pelaksanaan kinerja dengan skor tingkat kepentingan. Tingkat kesesuaian inilah yang akan menentukan urutan prioritas faktor yang mempengaruhi kepuasan pengunjung Cafe Dedaunan. Adapun rumus yang digunakan adalah: = x 100 Dimana: Tk i = tingkat kesesuaian responden Xi = bobot penilaian tingkat pelaksanaankinerja bauran pemasaran Yi = bobot penilaian tingkat kepentinganharapan pelanggan n Xi X Y Yi n k A B X Y k Hasil perhitungan di atas kemudian dinyatakan dalam diagram kartesius. Masing-masing atribut diposisikan dalam sebuah diagram, dimana skor rata-rata penilaian terhadap kinerjapelaksanaan X menunjukkan posisi suatu atribut pada sumbu x, sedangkan posisi atribut pada sumbu y, ditunjukkan oleh skor rata-rata tingkat kepentinganharapan terhadap atribut Y. Rumus yang digunakan adalah: = dan = Dimana: X = skor rata-rata tingkat kinerjapelaksanaan per responden Y = skor rata-rata tingkat kepentinganharapan per responden Xi = total skor tingkat kinerjapelaksanaan dari seluruh responden Yi = total skor tingkat kepentinganharapan dari seluruh responden n = jumlah responden Diagram kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi menjadi empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus Martilla dan James dalam Kresna 2002 pada titik A, B, dimana A adalah rata-rata dari skor rata-rata tingkat kinerja, sedangkan B adalah rata-rata dari skor rata-rata tingkat kepentingan seluruh dimensi bauran pemasaran yang mempengaruhi pelanggan. Nilai A dan B diukur dengan menggunakan rumus: = dan = nilai median performance Dimana: A = batas sumbu x tingkat kinerja B = batas sumbu y tingkat kepentingan k = banyak indikator dimensi bauran pemasaran Selanjutnya setiap atribut-atribut tersebut dijabarkan dalam diagram kartesius seperti ditunjukkan pada Gambar 5. Importance Kuadran I Kuadran II Underact Maintain Kuadran III Kuadran IV Low Priority Overact Performance Gambar 2. Diagram Performance-Importance Sumber: Kresna 2002 Diagram kartesius di atas dibagi ke dalam empat kuadran. Masing-masing kuadran menggambarkan keadaan yang berbeda-beda. Kuadran I. Prioritas Utama Menunjukkan indikator-indikator bauran pemasaran yang dirasa sangat penting oleh pelanggan, namun pihak Cafe Dedaunan belum melaksanakannya sesuai dengan harapan pelanggan Kuadran II. Pertahankan Prestasi Menunjukkan indikator-indikator bauran pemasaran yang dirasa penting oleh pelanggan, telah dilaksanakan oleh Cafe Dedaunan A B sesuai dengan yang diharapkan pelanggan. Kondisi ini harus dipertahankan. Kuadran III. Prioritas Rendah Menunjukkan indikator-indikator bauran pemasaran yang dirasa kurang penting oleh pelanggan dan pelaksanaannya masih kurang baik Kuadran IV. Berlebihan Menunjukkan indikator-indikator bauran pemasaran yang dirasa tidak penting oleh pelanggan namun Cafe Dedaunan telah melaksanakannya dengan baik, sehingga dianggap berlebihan

BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN