Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2007 dan 2006 Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2007 and 2006 Expressed in million of Rupiah,
unless otherwise stated
95
28. PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
28. SUBSEQUENT EVENTS
a. Perubahan perjanjian kredit non-cash loan a. Amendment
of non-cash
loan credit
agreement Berdasarkan Akta Notaris Drs. Soegeng
Santosa, S.H., M.H., No. 1 tanggal 3 Januari 2008, Perjanjian Kredit Non-Cash Loan
dengan BCA Catatan 16 telah mengalami perubahan, diantaranya perubahan maksimum
fasilitas dari Rp200,0 miliar menjadi Rp400,0 miliar. Perubahan maksimum fasilitas tersebut
sehubungan dengan penambahan fasilitas dalam bentuk Letter of Credit LC, Surat
Kredit Berdokumen Dalam Negeri SKBDN dan Bank Guarantee BG.
Based on Notarial Deed No. 1 dated January 3, 2008 of Drs. Soegeng Santosa, S.H., M.H.,
the Non-Cash Loan Credit Agreement Note 16 has been amended on certain matters,
among others, changes in maximum limit of the facility from Rp200.0 billion to Rp400.0
billion. The changes in maximum limit of the facilities relate to the additional of new
facilities in the form of Letter of Credit LC, Domestic LC and Bank Guarantee BG
facilities.
b. Penjualan tanah dan dermaga Kupang b. Sale of land and port in Kupang
Berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli PPJB antara Perusahaan dan Departemen
Pertahanan Republik Indonesia Dephan tanggal 10 Desember 2007, Dephan sepakat
untuk membeli tanah berikut dermaga milik Perusahaan yang terletak di Kupang Barat
dengan harga Rp31,9 miliar termasuk pajak pertambahan nilaiPPN 10,00 dan pajak
penghasilanPPh. Pada tanggal 22 Januari 2008,
Perusahaan telah
menerima pembayaran tahap I sebesar Rp2,5 miliar
setelah memperhitungkan PPN sebesar Rp256,5 juta dan PPh sebesar Rp38,5 juta.
Sisa sebesar Rp29,1 miliar akan dilunasi Dephan pada tahun 2008.
In accordance with the Sale and Purchase Agreement PPJB by the Company and the
Department of Defense of the Republic of Indonesia Dephan dated December 10,
2007, Dephan agreed to purchase the land including the port owned by the Company
located in West Kupang at purchase price of Rp31.9 billion including value added taxVAT
of 10.00 and related income tax. On January 22, 2008, the Company has received
the first installment amounted to Rp2.5 billion including VAT amounted to Rp256.5 million
and income tax amounted to Rp38.5 million. The remaining Rp29.1 billion will be settled by
Dephan in 2008.
c. Pelunasan kredit Cash loan dari BCA oleh SCU
c. Settlement of Cash loan credit from BCA by SCU
Pada bulan Februari 2008, SCU dan ETA telah melunasi seluruh hutang kepada BCA
Catatan 12 dan 16 sebesar Rp21,3 miliar. Keseluruhan
pinjaman tersebut
dilunasi dengan
menggunakan pinjaman
dari Perusahaan.
In February 2008, SCU and ETA have settled all outstanding loan from BCA Notes 12 and
16 amounted to Rp21.3 billion from the proceed of loan from the Company.
d. Pengalihan Asset
Call Center
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Telkom kepada IMN
d. Transfer of Asset Call Center owned by PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Telkom to
IMN Pada tanggal 25 Januari 2008, Dewan
Komisaris IMN melalui surat No. INDEKOM 740000804, merujuk Surat Direktur Keuangan
Telkom No. Tel.4M.560KUG.502008 tanggal 14 Januari 2008, perihal Pengalihan Asset
Call Center Telkom kepada IMN, memutuskan untuk memberikan wewenang kepada Direksi
IMN untuk melakukan proses pengadaan appraisal ulang atas Asset Call Center Telkom
yang akan dialihkan sesuai dengan amanat dalam RUPSLB IMN tanggal 25 April 2007.
On January 25, 2008, the Board of Commissioners of IMN through its letter
No. INDEKOM740000804, referring to letter from the Finance Director of Telkom
No. Tel.4M.560KUG.502008 dated January 14, 2008 and concerning the transfer of Asset
Call Center owned by Telkom to IMN, has decided to give authority to the Directors of
IMN to reappraise Asset Call Center owned by Telkom which will be transferred to IMN in
accordance with the IMN’s extraordinary shareholders’ meeting held on April 25, 2007.
Indonesian language.
PT ELNUSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2007 dan 2006 Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain PT ELNUSA Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Years Ended December 31, 2007 and 2006 Expressed in million of Rupiah,
unless otherwise stated
96
29. PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI KEUANGAN BARU
29. NEW STATEMENTS
OF FINANCIAL
ACCOUNTING STANDARDS
Berikut ini adalah ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK yang baru-
baru ini diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia: Presented below are summaries of revisions in the
Statements of Financial Accounting Standards SFAS which were recently issued by the
Indonesian Institute of Accountants:
a. PSAK No. 50 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”,
berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi
yang harus
diungkapkan. Persyaratan
penyajian tersebut
diterapkan terhadap
klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban
keuangan, dan
instrumen ekuitas;
pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan
keadaan dimana
aset keuangan
dan kewajiban keuangan akan saling hapus.
Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang
mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang yang terkait
dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen
tersebut. PSAK No. 50 Revisi 2006 ini menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi
Investasi Efek Tertentu” dan diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada
atau setelah tanggal 1 Januari 2009. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus
diungkapkan. a. SFAS No. 50 Revised 2006, “Financial
Instruments: Presentation and Disclosures”, contains the requirements for the presentation
of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The
presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the
perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the
classification of related interests, dividends, losses and gains; and the circumstances in
which financial assets and financial liabilities should be offset. This standard requires the
disclosure, among others, of information about factors that affect the amount, timing and
certainty of an entity’s future cash flows relating to financial instruments and the
accounting
policies applied
to those
instruments. SFAS No. 50 Revised 2006 supersedes SFAS No. 50, “Accounting for
Certain Investments in Securities” and is applied prospectively for the periods beginning
on or after January 1, 2009. Earlier application is permitted and should be disclosed.
b. PSAK No. 55 Revisi 2006, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”,
mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran
aset keuangan,
kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan
penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara
lain, memberikan
definisi dan
karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen
keuangan, pengakuan
dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan
penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 55 Revisi 2006 ini menggantikan PSAK
No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”, dan diterapkan secara
prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2009. Penerapan lebih
dini diperkenankan
dan harus
diungkapkan. b. SFAS No. 55 Revised 2006, “Financial
Instruments: Recognition and Measurement”, establishes the principles for recognising and
measuring financial assets, financial liabilities, and some contracts to buy or sell non-financial
items. This standard provides for the definitions and characteristics of a derivative,
the categories of financial instruments, recognition
and measurement,
hedge accounting and determination of hedging
relationships, among others. SFAS No. 55 Revised 2006 supersedes SFAS No. 55,
“Accounting for Derivative Instruments and Hedging
Activities”, and
is applied
prospectively for financial statements covering the periods beginning on or after January 1,
2009. Earlier application is permitted and should be disclosed.
Perusahaan dan Anak perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari PSAK No. 50 dan 55
revisi tersebut di atas dan belum menentukan dampaknya
terhadap laporan
keuangan konsolidasi.
The Company and Subsidiaries are presently evaluating and have not yet determined the effects
of these revised SFAS No. 50 and 55 on the consolidated financial statements.