Prakiraan Permintaan Agregat

Prakiraan Permintaan Agregat

Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 akan lebih banyak didorong oleh meningkatnya permintaan domestik. Perbaikan daya beli masyarakat yang antara lain didorong oleh kenaikan gaji pegawai negeri dan UMP (Grafik 12.4) diprakirakan mendorong pertumbuhan konsumsi swasta. Kecenderungan penurunan suku bunga pada tahun 2007 juga turut menopang kenaikan konsumsi swasta dari sisi pembiayaan. Kegiatan investasi menunjukkan peningkatan sejalan dengan meningkatnya permintaan domestik dan membaiknya iklim investasi. Gejolak eksternal yang mewarnai perekonomian global diprakirakan akan memperlambat ekspor meskipun dampaknya tidak terlalu besar. Sementara itu, impor akan meningkat seiring dengan menguatnya permintaan domestik.

Konsumsi Swasta Dengan dukungan daya beli yang masih cukup tinggi dan ketersediaan pembiayaan, konsumsi swasta diprakirakan tetap tumbuh tinggi pada tahun 2008. Daya beli ditopang oleh kenaikan pendapatan masyarakat secara riil, antara lain akibat kenaikan gaji pegawai negeri sekitar 20% dan UMP. Berkembangnya pasar modal yang memberikan peluang untuk menghasilkan pendapatan berupa capital gain juga berpotensi meningkatkan daya beli

Tabel 12.5 Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Sisi Permintaan

Komponen (persen, yoy) 2007 2008* Produk Domestik Bruto

6,3 6,2

Konsumsi Swasta 5,0 5,4 Konsumsi Pemerintah

3,9 3,8 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto

9,2 9,3 Ekspor Barang dan Jasa

8,0 7,9 Impor Barang dan Jasa

8,9 9,4

* Prakiraan Bank Indonesia.

187

Berdasarkan jenis investasi, investasi bangunan diprakirakan tumbuh tinggi pada tahun 2008 yang didorong oleh pembangunan berbagai proyek infrastruktur, yang dijalankan oleh pemerintah ataupun swasta. Salah satu proyek infrastruktur terbesar adalah pembangunan jalan tol. Ke depan, meskipun pelaksanaan proyek-proyek dimaksud diprakirakan terlambat dari jadwal semula, dengan usaha-usaha Pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan di lapangan, terutama proses pembebasan tanah, investasi bangunan diprakirakan meningkat.

Sementara itu, investasi nonbangunan masih tumbuh positif. Iklim investasi yang diprakirakan membaik akan meningkatkan gairah investor untuk melakukan penanaman modal di dalam negeri. Data BKPM menunjukkan persetujuan permohonan investasi baik dari investor dalam negeri (PMDN) maupun dari luar negeri (PMA) tahun 2007 meningkat dibandingkan dengan tahun 2006 (Grafik 12.6 dan Grafik 12.7). Investasi yang diminati lebih banyak berupa investasi nonbangunan (business investment) pada sektor sekunder seperti industri makanan, kertas dan percetakan, serta kimia dan farmasi.

Ekspor dan Impor Barang dan Jasa Pertumbuhan ekspor pada tahun 2008 berpotensi melambat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Potensi melambatnya ekspor disebabkan oleh menurunnya pertumbuhan ekonomi dunia sehingga permintaan dunia terhadap produk dalam negeri menurun. Namun, perlambatan lebih dalam dapat ditahan dengan lebih terdistribusinya negara tujuan ekspor Indonesia. Pangsa ekspor nonmigas ke AS cenderung menurun,

masyarakat terutama dari kalangan menengah ke atas. Ke depan, beberapa kebijakan fiskal yang dikeluarkan Pemerintah diprakirakan dapat menopang daya beli masyarakat. Selain itu, persiapan Pemilu tahun 2009 dan berlangsungnya Pilkada turut berperan mendorong konsumsi swasta. Dari sisi pembiayaan, peningkatan konsumsi didukung oleh pembiayaan dari perbankan dan lembaga keuangan lainnya. Peningkatan pertumbuhan penyaluran kredit konsumsi oleh perbankan dan pembiayaan dari lembaga keuangan sejak pertengahan tahun 2007 diprakirakan akan terus berlanjut.

Konsumsi Pemerintah Kegiatan konsumsi pemerintah pada tahun 2008 diprakirakan masih akan tumbuh namun dengan laju yang melambat. Walaupun defisit mengalami kenaikan cukup signifikan, kontribusi langsung sektor fiskal pada sektor riil melambat karena meningkatnya alokasi untuk subsidi. Perlambatan konsumsi terjadi baik pada konsumsi pemerintah pusat maupun konsumsi pemerintah daerah, seiring melambatnya pertumbuhan belanja pegawai, belanja barang, dan DAU.

Investasi Kegiatan investasi pada tahun 2008 diprakirakan tumbuh sedikit lebih tinggi. Perbaikan iklim investasi diprakirakan akan mendorong akselerasi pertumbuhan investasi pada tahun 2008. Stimulus fiskal dalam bentuk investasi pemerintah juga masih berperan dalam meningkatkan investasi pada tahun 2008 meskipun dengan pertumbuhan yang melambat dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Grafik 12.5). Sementara itu, investasi swasta diprakirakan lebih berperan dalam mendorong investasi.

Grafik 12.4 Pertumbuhan Upah Minimum Provinsi Riil 2008

Sumatera Utara NAD Sumatera Barat Riau Kepulauan Riau Jambi

Sumatera Selatan Bangka Belitung Jawa Barat Bengkulu Banten DKI Jateng DIY

Jatim Bali NTB NTT

Kalbar Kalsel Kalteng Kaltim Maluku Utara Maluku Gorontalo Sulut Sulteng Sultra Papua Sulsel

Sumber: Depnakertrans, BPS (diolah)

-5 0 5 15 10 20

Persen

Grafik 12.5 Pertumbuhan Konsumsi dan Investasi Pemerintah Nominal

Sumber: APBN, diolah

30,3

32,2

16,8

28,0

14,5

11,4

188

sementara pangsa ekspor nonmigas ke emerging markets, terutama China dan India, semakin meningkat (Boks: Intra Trade Emerging Markets). Selain itu, ke depan ekspor masih akan lebih didominasi oleh produk berbasis sumber daya alam. Permintaan yang masih tinggi dari komoditas tersebut, terutama dari negara emerging markets, dan harga yang masih tinggi juga akan menahan perlambatan ekspor lebih jauh.

Pertumbuhan impor barang dan jasa riil pada tahun 2008 diprakirakan masih tumbuh tinggi seiring dengan masih tingginya permintaan domestik. Ekspansi ekonomi yang masih berlangsung diprakirakan akan mendorong kenaikan impor. Impor bahan baku diprakirakan akan meningkat sejalan dengan lebih tingginya kebutuhan untuk kegiatan ekonomi domestik. Selain itu, bertumbuhnya kegiatan investasi di dalam negeri akan mendorong peningkatan impor barang modal.