Perkembangan Inflasi
Bab 5: Perkembangan Inflasi
Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) tahun 2007 tercatat sebesar 6,59%, atau berada dalam kisaran sasaran inflasi IHK tahun 2007 yang ditetapkan Pemerintah, yaitu sebesar 6,0%±1,0%. Tingkat inflasi IHK yang relatif stabil dibandingkan dengan tahun lalu, yang tercatat 6,60%, tidak terlepas dari perkembangan nilai tukar yang terjaga stabil, ketersediaan pasokan bahan makanan yang cukup, serta kenaikan harga-harga barang yang dikendalikan Pemerintah (administered price) yang minimal. Keberhasilan tersebut juga merupakan hasil dukungan Pemerintah dalam mengendalikan faktor-faktor yang memengaruhi inflasi, terutama yang bersumber dari kenaikan harga-harga komoditas internasional. Kondisi tersebut pada gilirannya meningkatkan kredibilitas kebijakan sehingga memberi kontribusi positif terhadap upaya mengarahkan ekspektasi inflasi masyarakat sejalan dengan sasaran inflasi yang ditetapkan.
Perkembangan Inflasi Selain itu, faktor musiman seperti hari besar keagamaan, Secara umum, perkembangan harga barang dan jasa di
permulaan tahun ajaran baru, dan liburan akhir tahun tingkat konsumen selama tahun 2007 relatif terkendali.
juga memberikan tekanan tambahan kepada inflasi. Relatif stabilnya inflasi tahun 2007 merupakan hasil
Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK meningkat kontribusi dari relatif rendahnya inflasi yang terjadi sampai
pada paruh kedua, yaitu sekitar 4,51%. Peningkatan dengan paruh pertama tahun 2007. Laju inflasi IHK tahun
inflasi tersebut tercermin pada peningkatan inflasi yang kalender sampai dengan Juni 2007 tercatat sebesar
terjadi pada hampir seluruh kelompok barang, terutama 2,08% (ytd) termasuk di dalamnya deflasi 0,16% (mtm)
pada kelompok bahan makanan. Secara keseluruhan pada bulan April. Laju inflasi paruh pertama periode 2007
tahun 2007 inflasi IHK relatif stabil mencapai 6,59% tersebut lebih rendah dibandingkan dengan periode yang
dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 6,60%. sama tahun sebelumnya yaitu 2,87% (ytd). Dilihat dari
Faktor-faktor yang Memengaruhi Inflasi barang mengalami penurunan inflasi dibandingkan dengan
kelompok pengeluarannya 1 , hampir seluruh kelompok
Berdasarkan faktor-faktor yang memengaruhinya 2 , relatif tahun sebelumnya dengan penurunan tertinggi terjadi
stabilnya inflasi tahun 2007 tersebut lebih disebabkan pada kelompok bahan makanan yaitu dari 5,16 % (ytd)
oleh membaiknya kondisi faktor-faktor nonfundamental pada paruh pertama tahun 2006 menjadi 2,45% (ytd)
serta didukung oleh cukup terkendalinya faktor-faktor pada periode yang sama tahun 2007.
fundamental. Dari sisi nonfundamental, penurunan inflasi volatile food 3 dan tidak adanya perubahan kebijakan Memasuki paruh kedua tahun 2007 (Juli-Desember),
Pemerintah di bidang administered prices 4 untuk barang- perkembangan inflasi mendapat tekanan yang cukup
barang strategis, seperti harga bahan bakar minyak (BBM) berat. Meningkatnya harga komoditas internasional seperti
bersubsidi dan tarif dasar listrik (TDL), merupakan dua hal minyak mentah, crude palm oil (CPO), gandum, dan
utama penyebab membaiknya kondisi inflasi dari faktor emas, yang disertai melemahnya nilai tukar rupiah menjadi pemicu peningkatan inflasi pada paruh kedua tahun 2007.
2 Berdasarkan karakteristik perkembangan harga komoditas, inflasi IHK dapat dikelompokkan ke dalam inflasi komoditas yang harganya bergejolak (volatile food inflation), inflasi komoditas yang harganya
1 Menurut tujuan/alasan pengeluaran sesuai COICOP (Classification diatur oleh Pemerintah (administered price inflation), dan inflasi inti Of Individual Consumption by Purpose), 744 komoditas IHK
(core inflation).
dikelompokkan oleh BPS ke dalam 7 kelompok barang dan jasa yaitu: 3 Inflasi volatile food adalah inflasi kelompok komoditas bahan makanan (1) kelompok bahan makanan, (2) kelompok makanan jadi, minuman,
yang perkembangan harganya sangat bergejolak karena faktor-faktor rokok, dan tembakau, (3) kelompok perumahan, listrik, air, gas, dan
tertentu seperti faktor musim panen, gangguan distribusi, bencana bahan bakar, (4) kelompok sandang, (5) kelompok kesehatan, (6)
alam, dan hama.
kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga, serta (7) kelompok 4 Inflasi administered prices adalah inflasi kelompok komoditas yang transpor, komunikasi, dan jasa keuangan.
perkembangan harganya diatur oleh Pemerintah.
76
77
nonfundamental. Dari sisi fundamental, masih cukup terkendalinya inflasi inti 5 lebih disebabkan oleh masih terjaganya ekspektasi inflasi dan minimalnya tekanan dari interaksi permintaan dan penawaran agregat. Sementara itu, di tengah meningkatnya imported inflation, tekanan dari sisi eksternal relatif dapat diredam sejalan dengan rata-rata nilai tukar rupiah yang menguat tahun 2007 (Grafik 5.3).
Dinamika inflasi tersebut menunjukkan bahwa peranan penurunan inflasi volatile food cukup penting menjaga stabilnya inflasi IHK tahun 2007. Penurunan inflasi volatile food tersebut menyebabkan sumbangan inflasi volatile food dalam pembentukan inflasi mengalami penurunan, yaitu dari 2,75% tahun 2006 menjadi 2,09% tahun 2007. Penurunan sumbangan inflasi dari kelompok volatile food tersebut dapat mengimbangi kenaikan sumbangan inflasi yang berasal dari inflasi inti dan administered prices sehingga secara keseluruhan tahun inflasi relatif stabil (Tabel 5.1).