Perkembangan Pemikiran Loyalitas Uraian Teoritis .1 Pengertian Merek Brand

50

2.1.15 Perkembangan Pemikiran Loyalitas

Kartajaya 2007: 24 membagi perkembangan pemikiran loyalitas menjadi lima era, yaitu era kepuasan pelanggan, era retensi pelanggan, era migrasi pelanggan, era antusiasme pelanggan, dan era spiritualitas pelanggan. 1. Era pertama : Kepuasan Pelanggan Yaitu jika perusahaan bisa memberikan servis yang melebihi ekspektasi pelanggan, maka pelanggan pasti akan puas. Dan pelanggan yang puas pasti akan mempunyai tingkat loyalitas yang tinggi terhadap produk dibandingkan pelanggan yang tidak puas. 2. Era kedua : Retensi Pelanggan Dalam era ini perusahaan lebih berfokus pada upaya mempertahankan jumlah pelanggan yang telah ada dengan meminimalkan jumlah pelanggan yang hilang. Loyalitas bukan lah masalah kepuasan, melainkan lebih pada kemampuan untuk mempertahankan pelanggan yang ada dan pembelian yang berulang bukanlah ukuran yang sahih untuk menilai kepuasan seseorang. 3. Era ketiga : Migrasi Pelanggan Mempertahankan pelanggan yang sudah ada jauh lebih menguntungkan daripada membiarkannya hilang, kemudian mencari pelanggan baru sebagai gantinya. Sangat penting bagi perusahaan untuk mengetahui indikasi kepindahan seorang pelanggan sehingga perusahaan bisa menyiapkan perlakuan khusus untuk mencegah migrasi. Universitas Sumatera Utara 51 4. Era keempat : Antusiasme Pelanggan Perpindahan pelanggan memang harus terjadi karena satu hal, meskipun pelanggan mengaku puas dan loyal terhadap produk. Inti loyalitas pelanggan bersifat emosional dan bukan fungsional, yakni seberapa dalam pelanggan merasakan koneksi dengan produk. Sepanjang koneksi itu masih ada di hati, meskipun produk itu sudah tidak dipakai, maka sepanjang itu juga dia termasuk pelanggan yang loyal. 5. Era kelima : Spiritualitas Pelanggan Pada era ini dijelaskan loyalitas tidak hanya berada dalam pikiran – mengingat dan menggunakan produk, dalam hati, mereferensikan dan merekomendasikan pemakaian pada orang lain – tetapi juga telah menjadi bagian dari diri pelanggan seutuhnya spirit.

2.1.16 Mempertahankan Pelanggan