Persepsi Nilai Perceived value Kepribadian Merek Brand Personality Asosiasi Organisasi Organizational Associations
Tabel 2 Pembagian Elemen dan Dimensi Brand Equity Ten
No Elemen Dimensi
Sumber Data
Item Spesifik
1 Brand Awareness
Brand Awareness Mahasiswa UT non mahasiswa
Top of Mind Brand
Recall Brand
Recognition Unaware
of Brand
2 Brand Associations
Perceived Value Mahasiswa UT non mahasiswa
Product Quality Price
Service Quality
Emational Factor
Accessibility Brand
Personality Mahasiswa
UT non mahasiswa Personality
Interesting Customer
Type Organization Associations
Mahasiswa UT non mahasiswa 3
Perceived Quality Perceived Quality
Mahasiswa UT Layanan registrasi
Layanan bahan ajar Layanan
tutorial Layanan
ujian Leadership
Mahasiswa UT non mahasiswa Popularity
Innovation Fast
Moving Up
to date
Technology 4 Loyalty
Price premium
Mahasiswa UT
SatisfactionLoyalty Mahasiswa UT
5 Market behavior
Market Share Mahasiswa UT non mahasiswa
Estimasi market share Distribution coverage
UPBJJ-UT Bogor
Sumber : Aaker 1997 dikembangkan peneliti
Dibawah ini adalah framework yang digunakan untuk menghitung besarnya
indeks pada Brand Equity Ten.
Sumber : Aaker 1997 di analisa peneliti
Gambar 12 Framework BET 27
Penjelasannya adalah sebagai berikut : 1.
Brand Awareness Index : setelah mendapatkan data hasil penelitian pengisian kuesioner kemudian dihitung persentase
top of mind dari merek. Kemudian dari nilai pembobotan
brand awareness yang diberikan oleh para ahli dilakukan perhitungan indeks dengan mengalikan bobot
dengan persentase dimensi top of mind.
2. Brand Associations Index : setelah mendapatkan data hasil penelitian
pengisian kuesioner kemudian menghitung dengan menggunakan uji cohrn terhadap asosiasi
perceived value, brand personality, organizational associations. Kemudian dari nilai pembobotan brand associations yang
diberikan oleh para ahli dilakukan perhitungan indeks dengan mengalikan bobot dengan jumlah persentase asosiasi yang didapatkan dari sejumlah
asosiasi yang ada. 3.
Perceived Quality Index : setelah mendapatkan data hasil hasil penelitian pengisian kuesioner kemudian menghitung nilai rata-rata
perceived quality dan
leadership. Nilai rata-rata diperoleh dari rata-rata masing-masing atribut kemudian dibagi dengan nilai maksimum dari skala pengukuran 5. Dari
nilai pembobotan perceived quality yang diberikan oleh para ahli dilakukan
perhitungan indeks dengan mengalikan bobot dengan persentase rata-rata dimensi diatas.
4. Price Premium Index : setelah mendapatkan data hasil hasil penelitian
pengisian kuesioner kemudian menghitung berapa banyak total dari responden yang memilih merek tersebut pada kondisi harga optimum.
Kemudian dari merek tersebut didapatkan jumlah responden pada harga optimum yang kemudian dibagi dengan total responden pada harga
optimum. Dari nilai pembobotan price premium yang diberikan oleh para
ahli dilakukan perhitungan indeks dengan mengalikan bobot dengan hasil dari pembagian nilai optimum diatas.
5. LoyaltySatisfaction index : setelah mendapatkan data hasil hasil penelitian
pengisian kuesioner kemudian menghitung nilai rata-rata loyaltysatisfaction. Nilai rata-rata diperoleh dari rata-rata masing-masing
atribut kemudian dibagi dengan nilai maksimum dari skala pengukuran 5. Dari nilai pembobotan
loyaltysatisfaction yang diberikan oleh para ahli
dilakukan perhitungan indeks dengan mengalikan bobot dengan persentase rata-rata dimensi diatas.
6. Market Price Index dan Distribution Coverage index : setelah mendapatkan
estimasi market share yang merupakan hasil perkalian antara Awareness x
Product attractiveness x Willingness to pay x Availability. Awareness dilihat dari hasil survey yang telah diperoleh, yaitu dari
unaided brand awareness yang merupakan penjumlahan Top of Mind dan Brand Recall.
Product attractiveness di dapat atas penilaian responden terhadap suatu merek yang menjadi objek penelitian relative terhadap merek-merek lainnya
dengan menanyakan ketertarikan responden terhadap suatu merek. Willingness to pay dilakukan melalui pendekatan dari tingkat kepuasan
responden terhadap performance pada atribut harga yang sesuai dengan
kualitas. Availability diukur berdasarkan pendekatan kemudahan responden
dalam mendapatkan objekproduk. Kemudian dari nilai pembobotan yang diberikan oleh para ahli dilakukan perhitungan indeks dengan mengalikan
bobot dengan persentase rata-rata dimensi diatas. Setelah semua nilai indeks didapatkan selanjutnya dilakukan penjumlahan
semua indeks untuk merek tersebut.