Evaluasi Pembelajaran di Sentra APET di PAUD Bina Buah Hati

96 RPPH, menata karpet untuk duduk melingkar serta spidol untuk menulis di whiteboard. Guru mengambil alat dan bahan yang tersedia di dalam sentra ataupun membawa dari rumah seperti daun pisang untuk dibentuk terompet dan daun nangka sebagai bahan membuat kuluk. Guru yang telah selesai melakukan pijakan lingkungan main kemudian keluar kelas untuk menyambut kedatangan anak. Kurang lebih pada pukul 08.00 setiap hari penelitian, guru mengajak siswa kelompok usia 4-6 tahun melakukan main pembukaan di halaman sekolah. Siswa melakukan gerak dan lagu yang berbahasa Indonesia dan Jawa lagu Sluku-sluku Bathok sesuai contoh dari guru piket. Siswa yang telah selesai main pembukaan kemudian masuk ke dalam sentra untuk pijakan sebelum main. b. Pijakan sebelum main Siswa membentuk lingkaran di dalam sentra, berdoa, kemudian melakukan transisi minum dan buang air kecil selama kurang lebih lima sampai sepuluh menit. Guru kembali mengajak siswa duduk melingkar untuk mengkondisikan anak. Pengkondisian anak dilakukan dengan bernayanyi dan tepuk. Guru menggunakan lagu bahasa Indonesia dan Jawa Jaranan, Bedug Agung, Gundul- gundul Pacul, dan Suwe Ora Jamu. Pijakan sebelum main dilakukan kurang lebih selama tiga puluh sampai lima puluh menit. Pijakan sebelum main berisikan presensi kehadiran, menjelaskan tema dan sub tema sesuai RPPH, aturan main, serta transisi sebelum main. c. Pijakan saat main Pijakan saat main adalah waktu anak bermain di dalam sentra. Siswa memilih permainan yang disukainya dan bermain dengan senang serta tertib. 97 Siswa melakukan lomba bakiak, holahop, membuat kuluk dari daun nangka, membentuk daun pisang menjadi terompet dan berusaha membunyikannya, serta bermain musik gamelan dan rebana. Guru mengawasi, memotivasi, dan mendampingi siswa bermain. Pijakan saat main berlangsung selama kurang lebih tiga puluh menit. d. Pijakan setelah main Pijakan setelah main dilakukan guru dengan mengajak siswa membereskan alat dan bahan main, cuci tangan, duduk melingkar, menanyakan perasaan hari ini dan kegiatan tadi, berdoa sebelum makan, minum dan makan, serta membaca doa setelah makan dan belajar. Guru memberikan penjelasan mengenai pembelajaran esok hari, bersalaman, kemudian siswa pun keluar kelas. Pijakan setelah main sampai penutup kurang lebih dilakukan selama dua puluh sampai tiga puluh menit. 3. Evaluasi pembelajaran Evaluasi di Sentra APET PAUD Bina Buah Hati dilakukan setiap hari, bulan, dan enam bulan. Teknik penilaian menggunakan skala capaian perkembangan, catatan anekdot, dan catatan hasil karya. Evaluasi harian menggunakan skala capaian perkembangan yakni skor 1 belum berkembang BB, 2 mulai berkembang MB, 3 berkembang sesuai harapan BSH, dan BSB berkembang sangat baik. Evaluasi harian juga menggunakan catatan anekdot untuk mencatat perilaku anak yang tidak biasa muncul. Evaluasi bulanan menggunakan catatan hasil karya, guru memilih hasil karya terbaik siswa selama satu bulan kemudian menarasikan semua indikator 98 pada bulan tersebut. Pada evaluasi bulanan, guru juga merekap skala capaian perkembangan siswa. Setiap indikator diisi dengan skor capaian terbaik siswa selama satu bulan. Evaluasi semesteran dilakukan dengan merekap skala capaian perkembangan siswa setiap bulan dan menarasikan perkembangan sesuai enam aspek pengembangan nilai agama dan moral, motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni.

B. Saran

Berdasarkan data hasil dan kesimpulan penelitian, peneliti memberikan saran yakni: Guru kelas Sentra APET PAUD Bina Buah Hati hendaknya melengkapi kegiatan main dengan alat permainan edukatif yang berbasis kegiatan. Alat permainan edukatif yang berbasis kegiatan contohnya dolanan anak yang meliputi jethungan, dingklik oglak aglik, kucing-kucingan, jamuran, dan ular naga sehingga kemampuan motorik kasar anak lebih berkembang.