50
Gambar 2. Guru Menata Alat dan Bahan Main Data hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi menggambarkan bahwa
pijakan lingkungan main dilakukan guru sebelum main pembukaan di dalam Sentra APET PAUD Bina Buah Hati. Guru menyiapkan alat dan bahan yang
dipersiapkan digunakan pada saat proses kegiatan pembelajaran.
2. Penyambutan anak
Penyambutan anak dilakukan di pintu masuk sekolah oleh guru yang piket. Pada hari pertama penelitian, guru yang bertugas ialah Bu YL dan Bu FT,
selanjutnya hari kedua yakni Bu TN serta Bu NN. Guru yang bertugas menyambut anak pada hari ketiga penelitian ialah Bu YL dan Bu KN, hari
keempat yakni Bu FT dan Bu TN, selanjutnya hari kelima ialah Bu FT dan Bu YL. Guru yang bertugas melakukan pijakan lingkungan main ketika semua anak
51
sedang main pembukaan lihat lampiran no. 3 halaman 132 dan lampiran no 4 halaman 140-169.
Guru yang bertugas menyambut anak selalu membiasakan anak mencium tangan guru dan meletakkan sepatu serta tas pada tempatnya. Anak-anak yang
telah meletakkan tas dan sepatunya dipersilakan main bebas atau makan sarapan bagi yang membawa bekal. Anak-anak bermain bebas mendapatkan pengawasan
dari guru piket dan guru lainnya yang telah selesai melaksanakan pijakan lingkungan main lihat lampiran no. 4 halaman 140-169.
Berdasarkan data hasil wawancara dan observasi diperoleh informasi bahwa penyambutan anak setiap pagi dilakukan oleh guru piket di dekat pintu masuk
sekolah. Guru yang bertugas menyambut anak selalu membiasakan anak mencium tangan dan meletakkan tas serta sepatu pada tempatnya. Anak-anak dipersilakan
main bebas dengan pengawasan guru piket dan guru lain yang telah selesai melakukan pijakan lingkungan main.
3. Main pembukaan
Main pembukaan dilakukan di dalam aula dan di halaman sekolah pada hari Senin sampai dengan Jumat kurang lebih pada pukul 08.00. Pada hari Sabtu
semua kelompok usia melakukan main pembukaan di dalam aula. Anak kelompok usia 2-3 dan 3-4 tahun melakukan main pembukaan di aula. Anak kelompok usia
4-5 dan 5-6 tahun melakukan main pembukaan di halaman PAUD Bina Buah Hati. Semua main pembukaan dipimpin oleh guru piket. Hari pertama penelitian,
guru piketnya ialah Bu TR, Bu NN, dan Bu KN kemudian hari kedua yakni Bu TN serta Bu TR. Guru piket pada hari ketiga penelitian ialah Bu AN, hari keempat
52
yakni Bu VN dan Bu AN, selanjutnya pada hari kelima ialah Bu Bu TR, Bu NN, serta Bu KN lihat lampiran no. 4 halaman 140-169.
Main pembukaan berisikan gerak dan lagu, melatih anak menggerakkan tangan, kaki, kepala, dan tubuhnya. Lagu yang dinyanyikan menggunakan Bahasa
Indonesia dan Bahasa Jawa. Sebagai contoh guru dan anak di bawah kelompok TK menyanyika
n lagu “Sluku-sluku Bathok” ketika gerakan pendinginan. Perbedaan main pembukaan kelas TK dan dibawahnya yakni pada jenis
gerakannya. Gerakan anak TK lebih komplek dibandingkan kelompok lainnya. Sebagai contoh ialah anak TK melakukan gerakan loncat sedangkan kelompok
lainnya tidak. Pada hari Sabtu, semua anak berkumpul di ruang aula dan melakukan senam Indonesia Sehat bersama-sama dengan bimbingan guru piket
lihat lampiran no. 4 halaman 140-169. Hal tersebut sesuai dengan data hasil wawancara yang memberikan informasi bahwa kegitan di lingkaran besar
dilakukan sesuai dengan perencanaan hari itu. Kegiatan di lingkaran besar itu disebut dengan main pembukaan dan guru untuk mengenalkan gerakan dan lagu
lihat lampiran no. 3 halaman 132. Berdasarkan data hasil observasi dan wawancara diperoleh informasi bahwa
main pembukaan dilakukan di tempat yang berbeda bagi anak kelompok TK dan bawahnya, kecuali hari Sabtu semua anak berkumpul di aula untuk melakukan
senam. Guru mengajak anak melakukan gerakan yang diriingi lagu berbahasa Indonesia dan Jawa. Guru dapat memilih lagu sesuai RPPH hari itu.
53
4. Transisi
Main pembukaan ditutup dengan membagi anak-anak ke dalam sentra sesuai jadwalnya. Selanjutnya anak-anak pergi ke kelas dengan didampingi guru
sentra. Bu VN mendampingi anak kelompok bermian dengan membentuk kereta dan menyanyikan lagu “Naik Kereta”. Anak-anak yang telah sampai di kelas
langsung duduk di atas karpet membentuk lingkaran. Guru mengajak anak-anak berdoa dengan menggunakan bahasa Indonesia. Guru meminta salah seorang anak
untuk memimpin doa, pada penelitian hari pertama dan keempat. Guru tidak meminta anak memimpin berdoa pada penelitian hari kedua dan ketiga.
Selanjutnya, guru lupa mengajak siswa berdoa pada penelitian hari kelima. Setelah selesai berdoa, guru akan mempersiapkan minum untuk anak-anak yang
dituangkan di dalam gelas. Setiap anak mempunyai gelas yang telah ada namanya masing-masing. Guru juga memberikan kesempatan kepada anak yang ingin
minum dan buang air kecil. Guru mengajak semua anak yang telah berada dalam kondisi tenang, tidak haus ataupun menahan buang air untuk bernyanyi dalam
lingkaran. Guru mengajak anak-anak menyanyikan lagu yang sesuai dengan RPPH hari itu. Sebagai contoh, guru mengajak anak menyanyikan lagu Tujuh
Belas Agustus ketika tema HUT RI lihat lampiran no. 4 halaman 140-169. Hal tersebut sesuai dengan data hasil wawancara yang memberikan
informasi bahwa sebelum pijakan sebelum main dimulai, ada masa transisi. Masa transisi adalah waktu yang digunakan untuk menenangkan para anak. Guru
mengajak anak ke kelas dengan membentuk kereta untuk kelas yang kecil. Trasisi dilakukan dalam circle time dan dimulai dengan berdoa bersama. Kemudian