Alat permainan edukatif tradisional

73 Kegiatan selanjutnya yakni penyambutan anak. Guru menyambut anak anak yang datang ke sekolah kemudian mempersilakan dan mengawasinya bermain bebas. Kegiatan selanjutnya ialah main pembukaan. Semua anak kelompok usia 2- 3 dan 3-4 tahun masuk ke dalam aula untuk melakukan gerakan yang diiringi dengan lagu berbahasa Indonesia dan Jawa. Kelompok usia 4-5 dan 5-6 tahun melakukan main pembukaan di halaman sekolah dipimpin oleh guru piket. Pada hari Sabtu semua kelompok usia melakukan senam bersama di aula sebagai kegiatan main pembukaan. Kegiatan main pembukaan selesai kemudian dilanjutkan dengan transisi. Para siswa masuk ke dalam sentra untuk berdoa dan mendapat kesempatan untuk minum serta buang air kecil dahulu. Tujuan kegiatan transisi yakni menenangkan siswa setelah main pembukaan serta persiapan sebelum masuk ke pijakan sebelum main. Para siswa telah selesai melaksanakan transisi kemudian duduk melingkar dan guru memulai pijakan sebelum main. Pijakan sebelum main meliputi pengkondisian agar siswa tenang menggunakan nyanyian dan tepuk, presensi kehadiran dengan menuliskan di whiteboard , tanya jawab dan menggmbarkan gambaran tentang tema dan sub tema, serta penjelasan permainan dan cara main dengan memegang langsung alat mainnya. Guru bersama anak-anak kemudian menyebutkan aturan permainan bahwa tidak boleh berebut, bermain bersama, bermain hingga tuntas, dan ketika sudah bel berbunyi mainannya dibereskan. Pijakan sebelum main diakhiri guru dengan menunjuk siapa dahulu yang akan bermain. Guru mengeja huruf nama 74 anak atau mengajak sobyong. Siswa masuk ke kegiatan selanjutnya, yakni pijakan saat main. Pijakan saat main adalah waktu bermainnya siswa. Siswa melakukan kegitan main dengan tujuan dapat mencapai tingkat pencapaian yang telah ditentukan dalam RPPH. Siswa bermain menggunakan alat dan bahan tradisional yang telah disediakan guru, sebagai contoh daun, lidi, daun pisang, serta beberapa alat musik. Guru berperan sebagai pengawas, pendamping, dan motivator. Pijakan saat main kurang lebih dilaksanakan selama kurang lebih tiga puluh menit, kemudian dilanjutkan dengan pijakan setelah main dan snack time. Pijakan setelah main yakni waktunya guru mengajak siswa mengembalikan alat ke tempatnya, membersihkan sisa bahan main yang tidak dapat digunakan lagi dengan cara mengambilnya lansgusng menggunakan tangan lalu membuangnya ke tempat samapah sedangkan guru menyapu keseluruhan lantai kelas. Kegiatan selanjutnya cuci tangan, circle time, recalling, berdoa, minum serta snack time. Minum dan makanan ringan disediakan dari sekolah, setiap anak mendapat sebuah gelas yang ada namanya masing-masing. Pada pijakan setelah main, guru juga membiasakan siswa untuk makan dengan tertib serta menerima pemberian orang lain dengan tangan kanan dan mengucapkan terima kasih. Pijakan setelah main kemudian dilanjutkan kegiatan penutup. Guru memberikan pesan mengenai pembelajaran esok hari, doa setelah belajar, salam, dan berjabat tangan. Pijakan setelah main sampai penutup kurang lebih dilakukan selama dua puluh sampai tiga puluh menit. 75 c. Deskripsi Data Evaluasi Pembelajaran di Sentra APET di PAUD Bina Buah Hati Evaluasi pembelajaran di Sentra APET dilakukan dengan tiga teknik antara lain, catatan anekdot yakni catatan mengenai suatu hal yang tidak biasa muncul pada diri anak. Kedua ialah skala capaian perkembangan yang terdiri dari skor belum berkembang, mulai berkembang, berkembang sesuai harapan, dan berkembangan sangat baik. Teknik yang ketiga ialah catatan hasil karya yang berupa portofolio dan foto, guru mengambil hasil karya tebaik siswa pada setiap bulan. Evaluasi di Sentra APET PAUD Bina Buah Hati terdiri dari tiga yakni, evaluasi harian, bulanan, dan semesteran. Penulisan evaluasi harian dilakukan oleh guru sentra dengan mengambil data penilaian ketika pembelajaran berlangsung. Pengambilan data tersebut dilakukan dengan mengamati dan mengambil gambar anak yang sedang beraktivitas. Guru mengisi lembar evaluasi skala capaian perkembangan dan catatan anekdot ketika pembelajaran selesai. Guru mengisi skala capaian perkembangan dan catatan anekdot selama kurang lebih tiga puluh menit. Guru mengatakan bahwa terkadang melakukan evaluasi harian di rumah, karena ketika pulang sekolah guru langsung menyiapkan keperluan mandi siswa Tempat Penitipan Anak. lihat lampiran no. 3 halaman 119, 127, dan 137. Guru melakukan evaluasi harian sesuai dengan indikator yang terdapat dalam RPPH. Sebagai contoh ialah muatan materi pembiasaan membangun sikap jujur, indikatornya menjadi anak terbiasa membangun sikap jujur dan masuk dalam program pengembangan nilai agama dan moral. Indikator penilaian tersebut 76 akan dinilai menggunakan skala capaian perkembangan. Skala capaian perkembangan yang digunakan ialah skor 1 belum berkembang BB, 2 mulai berkembang MB, 3 berkembang sesuai harapan BSH, dan 4 berkembang sangat baik BSB. Guru juga membuat catatan anekdot dalam sebuah tabel yang terdiri dari kolom tanggal, waktu, tempat, peristiwaperilaku, dan indikator. Sebagai contoh, guru mencatat perilaku salah seorang siswa yang telah selesai membuat pancing namun dia mendengar temannya meminta tolong kepada guru karena kesulitan mengerjakan. Siswa yang telah selesai tersebut kemudian langsung berinisiatif membantu temannya. lihat lampiran no. 5 halaman 171- 172. Evaluasi yang kedua dilakukan setiap bulan, guru melaporkan hasil karya terbaik setiap siswa dalam kurun waktu satu bulan, menarasikan hasil pengamatan perkembangan serta merekap skala capaian perkembangan yang disesuaikan dengan indikator dan kompetensi dasar. Rekapan skala capaian perkembangan siswa setiap bulan dituliskan dalam sebuah tabel. Tabel penilaiannya berisi keterangan kelompok usia, nama, dan semester. Tabel juga berisikan kolom program pengembangan, kompetensi dasar dan indikator, kemudian kolom bulan Juli samapai dengan Desember, serta capaian akhir. Kolom setiap bulan diisi dengan skor BB, MB, BSH, dan BSB. Skala capaian akhir merupakan angka yang paling sering muncul selama bulan Juli sampai Desember. Angka yang ada di kolom skala capaian akhir akan menjadi hasil semester lihat lampiran no. 3 halaman 128 dan lampiran no. 5 halaman 172. 77 Penilaian perkembangan siswa selama bulan Juli sampai dengan Desember kemudian dinarasikan. Guru menarasikan pencapaian anak setiap program pengembangan. Formatnya penulisannya meliputi keterangan nama, nomor induk, usia, semester, kemudian tabel. Tabel digunakan sebagai tempat penulisan narasi pencapaian anak, catatan pertumbuhan yang meliputi berat badan dan tinggi badan, serta laporan kehadiran lihat lampiran no. 5 halaman 172. Berdasarkan data hasil wawancara dan dokumentasi maka dapat diperoleh informasi bahwa evaluasi pembelajaran di Sentra APET Bina Buah Hati dilakukan setiap hari, bulanan dan semesteran dengan menggunakan teknik catatan hasil karya, skala capaian perkembangan, serta catatan anekdot. Guru melakukan evaluasi harian di sekolah dengan cara mengambil gambar anak ketika pijakan saat main kemudian mengisi skala capaian perkembangan harian ketika pulang sekolah serta membuat catatan anekdot. Skala capaian perkembangan digunakan untuk menilai enam program pengembangan yakni nilai agama dan moral, sosial emosional, kognitif, bahasa, motorik, dan seni. Catatan anekdot digunakan untuk menilai perilaku anak yang tidak biasa muncul dalam pembelajaran. Guru mengatakan bahwa terkadang melakukan evaluasi harian di rumah karena setelah pulang sekolah segera menyiapkan keperluan mandi siswa Tempat Penitipan Anak. Guru melakukan evaluasi bulanan dengan menyusun catatan hasil karya anak. Guru memilih hasil karya terbaik anak dalam kurun waktu satu bulan. Guru juga merekap skala capaian perkembangan anak dalam setiap bulan pada setiap kompetensi dasar. Guru mengisi skala capaian setiap bulan sesuai rekapan 78 evaluasi harian. Hasil skala capaian perkembangan anak pada bulan Juli sampai dengan Desember kemudian dipilih skor berapa yang paling banyak muncul. Skor yang paling banyak muncul tersebut akan menjadi skor capaian akhir siswa. Contohnya ialah skala pencapaian perkembangan siswa A pada indikator “terbiasa menyebut nama Tuhan sebagai pencipta” bulan Juli 3, Agustus 3, September 2, Oktober 3, November 4, dan Desember 3 maka skor capaian akhirnya ialah 3 BSH. Skor capaian akhir merupakan hasil pencapaian perkembangan anak dalam satu semester. Laporan evaluasi semester juga dilengkapi dengan narasi perkembangan anak pada setiap program pengembangan, catatan pertumbuhan yang meliputi berat badan dan tinggi badan, serta laporan kehadiran.

B. Pembahasan Hasil Analisis Data

Sub bab ini, peneliti akan membahas hasil penelitian mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran di Sentra APET PAUD Bina Buah Hati.

1. Rencana Pembelajaran di Sentra APET di PAUD Bina Buah Hati

Rencana pembelajaran di Sentra APET Bina Buah Hati terdiri dari program semester, RPPM, dan RPPH. Program semester adalah pembagian materi ajar yang akan diberikan dalam kurun waktu satu semester. Program semester disusun oleh koordinator pembelajaran beserta para guru sentra ketika libur tahun ajaran 20142015 di PAUD Bina Buah Hati. Penyusunan program semester mengacu pada Kurikulum 2013 yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 146 tahun 2014 serta pengembangan muatan 79 materinya melihat pada standar nasional PAUD Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 137 tahun 2014. Program semester terdiri dari judul, nama lembaga, tema, sub tema, kompetensi dasar, serta muatan materi untuk kelompok usia 2-3, 3-4, 4-5, dan 5-6 tahun. Penyusunan program semester dimulai dengan pembagian kompetensi inti dan kompetensi dasar yang ada pada Kurikulum 2013. Kompetensi dasar sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan dikelompokkan dalam enam program pengembangan, yakni nilai agama dan moral, kognitif, motorik, bahasa, sosial emosional, serta seni. Kompetensi dasar setiap program pengembangan kemudian dibagi ke tema dan sub tema yang telah ditentukan. Kompetensi dasar selanjutnya diuraikan dalam muatan materi yang sesuai dengan visi misi PAUD Bina Buah Hati dan kelompok usia anak. Pembagian tema dan sub tema dilakukan dengan menghitung jumlah minggu efektif pada setiap bulan. Pembagian tema dan sub tema pada semester pertama sebagai berikut. Pertama, tema HUT RI, sub temanya ialah lomba HUT RI dan karnaval. Kedua, tema binatang dengan sub tema ikan, ayam, burung, sapi, dan kambing. Ketiga, tema kebutuhanku, sub temanya meliputi pakaian, makanan, minuman, dan rumah. Keempat, tema lingkunganku, sub temanya ialah keluargaku, tetanggaku, sahabatku, danomo sekolahku. Kelima, tema budaya Jogja, sub temanya meliputi sekaten dan kuliner Jogja Penjelasan rencana pembelajaran di Sentra APET PAUD Bina Buah Hati di atas sesuai dengan tahapan perencanaan pembelajaran yang dijabarkan pada Permendikbud Nomor 58 Tahun 2014 bahwa perencanaan pembalajaran terdidi 80 dari program semester, RPPM, dan RPPH. Uraian terkait program semester di atas juga sesuai dengan teori Mulyasa 2012: 126 yang mengatakan bahwa program semester adalah rancangan pembelajaran yang berisi jaringan tema, bidang pengembangan, tingkat pencapaian perkembangan, dan indikator yang disusun secara urut serta sistemaris sesuai alokasi waktu. Guru Sentra APET PAUD Bina Buah Hati menyebutkan aspek perkembangan anak dengan program pengembangan. Enam program pengembangan yang dikembangkan guru dalam program semester sesuai dengan teori Mulyasa 2008: 75 yang menyatakan bahwa program kegiatan belajar mencakup tiga bidang pengembangan, yakni pengembangan moral dan nilai-nilai agama, pengembangan sosial dan emosional, serta pengembangan kompetensi dasar. Kompetensi dasar yang dimaksud meliputi kognitif, fisik, dan akademik. Menurut Mukhtar Latif, dkk 2014: 225, kegiatan main dapat memberikan manfaat bagi aspek fisik, sosial emosional, kognitif, dan seni. Manfaat kegiatan main bagi aspek fisik yakni memberikan kesempatan anak melakukan kegiatan yang melibatkan gerakan tubuh sehingga membuat tubuh sehat dan otot menjadi kuat. Manfaat kegiatan main bagi aspek sosial emosional yakni anak merasa senang karena mempunyai teman bermain dan akan mengembangkan kecerdasan interpersonal serta intrapersonal. Manfaat kegiatan main bagi aspek kognitif ialah membangun kecerdasan linguistik, spatial visual, dan logic-mathematic. Manfaat kegiatan main bagi aspek seni yakni mengembangkan kemampuan dan kepekaan anak dalam mengikuti irama, nada berbagai bunyi, gerak, serta menghargai hasil karya yang kreatif. 81 Penentuan tema menurut Mukhtar Latif, dkk 2014: 47, dilakukan dengan menyesuaikan lingkungan lembaga. Guru menguraikan kompetensi dasar menjadi muatan materi yang sesuai dengan visi misi PAUD Bina Buah Hati dan kelompok usia anak. Kegiatan ini sesuai dengan teori Masnur Muslich, 2011: 44 yang mengatakan bahwa guru menentukan materi pembelajaran pokok pada setiap kompetensi dasar. Trianto 2010: 25 juga mengatakan bahwa kompetensi dasar menjadi arah dan landasan untuk mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. RPPM Sentra APET PAUD Bina Buah Hati mempunyai beberapa komponen, antara lain waktu pelaksanaan, tema dan sub tema, kelompok usia, strategi pembelajaran, kompetensi dasar, muatan materi, serta kegiatan setiap sentra. Penyusunan RPPM sesuai dengan program semester yakni dimulai dengan menuliskan keterangan waktu pelaksanaan, pemilihan tema dan sub tema, kelompok usia, kompetensi dasar, muatan materi dari program semester. Guru kemudian menambahkan strategi pembelajaran dan kegiatan main di sentra. Penentuan kegiatan main disesuaikan dengan muatan materi yang telah ada dalam program semester. Guru menuliskan RPPM untuk semua sentra menggunakan cara webbing. Pemaparan mengenai RPPM di atas sesuai dengan teori Suyadi Dahlia 2014: 67 yang mengatakan bahwa RPPM merupakan penjabaran dari perencanaan semester yang berisi kegiatan-kegiatan dalam rangka mencapai indikator yang telah direncanakan dalam satu minggu sesuai dengan keluasan pembahasan tema dan sub tema. Guru menulis RPPM dalam bentuk webbing yang