20 penerapan good distribution; terbinanya usaha industri farmasi dan obat asli Indonesia
melalui penerapan prinsip-prinsip good manufacturing; tersusunnya rumusan standar, norma, pedoman, kriteria dan prosedur di bidang farmasi komunitas dan klinik,
penggunaan obat rasional, obat publik dan perbekalan kesehatan, usaha industri farmasi, serta usaha obat asli; terlindunginya masyarakat dari bahaya penyalahgunaan dan
kesalahgunaan obat, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif serta bahan berbahaya lainnya; terlindunginya masyarakat dari penggunaan sediaan farmasi, makanan dan alat
kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan keamanan; terjaminnya ketersediaan, keterjangkauan, dan pemerataan obat yang bermutu yang dibutuhkan
masyarakat; serta meningkatnya potensi daya saing industri farmasi, terutama yang berbasis sumber daya alam dalam negeri.
Sasaran Program Pokok Obat, Makanan dan Bahan Berbahaya adalah: a. Semakin terbinanya farmasi komunitas dan farmasi rumah sakit, penggunaan obat
secara rasional, industri farmasi dan obat asli Indonesia, serta tersedianya obat publik dan perbekalan kesehatan publik.
b. Terkendalinya penyaluran obat dan napza, serta terhindarnya masyarakat dari penyalahgunaan dan kesalahgunaan obat dan napza.
c. Tercegahnya risiko atau akibat samping penggunaan bahan kimia berbahaya sebagai akibat pengelolaan yang tidak memenuhi standar.
d. Terjaminnya mutu produk farmasi dan alat kesehatan yang beredar serta terhindarnya masyarakat dari informasi penggunaan produk farmasi dan alat kesehatan yang tidak
obyektif dan menyesatkan. e. Tercapainya tujuan medis penggunaan obat secara efektif dan aman serta efisiensi
pembiayaan obat. f. Tercapainya penerapan petunjuk pengaturan produk farmasi dan alat kesehatan
melalui peningkatan pelayanan perizinanregistrasi yang profesional dan tepat waktu. g. Tercapainya pengakuan kemampuan pengujian Pusat Pemeriksaan Obat dan Makanan
serta Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan dalam sistem akreditasi internasional. h. Meningkatnya potensi daya saing industri farmasi nasional menghadapi globalisasi,
serta terjaminnya sarana cara produksi obat yang baik. i. Terjaminnya kecukupan obat esensial generik di sektor publik bagi pelayanan
kesehatan dasar. j. Terjaminnya mutu pengelolaan obat di KabupatenKota dalam rangka desentralisasi.
21
6. Program Pokok Kebijakan dan Manajemen Pembangunan
Tujuan dari program pokok ini adalah semakin mantapnya kebijakan kesehatan nasional; tersedianya masukan program pembangunan kesehatan dalam jumlah yang
memadai, lengkap sesuai kebutuhan, dan tepat waktu; terlaksananya program proyekkegiatan sesuai dengan panduanpedomanpetunjuk pelaksanaanpetunjuk teknis;
termanfaatkannya informasi yang diperoleh dari pencatatanpelaporan dan hasil supervisibimbingan teknis untuk perbaikan pelaksanaan programproyek kegiatan; serta
tercapainya target programproyekkegiatan yang telah ditetapkan secara tepat waktu, efektif, berkualitas, dan berkesinambungan.
Sasaran dari Program Pokok Kebijakan dan Manajemen Pembangunan adalah: a. Terciptanya kebijakan kesehatan yang menjamin tercapainya sistem kesehatan yang
efisien, efektif, berkualitas, dan berkesinambungan, serta mendukung reformasi bidang kesehatan.
b. Tersedianya sumber daya manusia di bidang kesehatan yang mampu melakukan berbagai kajian kebijakan kesehatan.
c. Berjalannya sistem perencanaan kesehatan melalui pendekatan wilayah dan sektoral dalam mendukung desentralisasi.
d. Terciptanya organisasi dan tatalaksana di berbagai tingkat administrasi kesehatan sesuai dengan azas desentralisasi dan penyelenggaraan pemerintahan yang baik.
e. Tertatanya administrasi keuangan dan perlengkapan yang efisien dan fleksibel di seluruh jajaran kesehatan.
f. Terciptanya mekanisme pengawasan dan pengendalian di seluruh jajaran kesehatan. g. Tersusunnya berbagai perangkat hukum di bidang kesehatan secara menyeluruh.
h. Terlaksananya inventarisasi, kajian, dan analisis secara akademis seluruh perangkat
hukum yang berkaitan dengan penyelenggaraan upaya kesehatan. i. Tersedianya perangkat hukum guna dilaksanakannya proses legislasi dan mitigasi
dalam penyelesaian konflik hukum bidang kesehatan. j. Tersedianya informasi kesehatan yang akurat, tepat waktu, dan lengkap sebagai bahan
untuk proses pengambilan dalam pengelolaan pembangunan kesehatan, serta untuk perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi program kesehatan dan
meningkatkan kewaspadaan di semua tingkat administrasi kesehatan.
k. Tersusunnya kebijakan dan konsep pengelolaan program kesehatan untuk mendukung desentralisasi.
22
B. TARGET YANG AKAN DICAPAI
Target-target yang akan dicapai dalam pelaksanaan Pembangunan Kesehatan di tahun 2001 adalah sebagai berikut.
1. Program Pokok Lingkungan Sehat, Perilaku Sehat dan Pemberdayaan Masyarakat
• Persentase Keluarga Yang Memiliki Persediaan Air Minum Sehat
77,5 •
Persentase Keluarga Yang Memiliki Akses Terhadap Jamban Sehat 63
• Persentase Keluarga Yang Mengelola Sampah Dengan Baik
47 •
Persentase Keluarga Yang Mengelola Air Limbahnya Dengan Aman 47
• Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas Yang Melakukan Olah Raga
30 Secara Teratur
• Persentase Penduduk Usia 10 Tahun ke Atas Yang Tidak Merokok
70 •
Persentase Akseptor Keluarga Berencana Persentase Terhadap PUS 60
• Persentase Penduduk Yang Memanfaatkan Pelayanan Kesehatan
65 Rawat Jalan
• Persentase Desa Yang Memiliki Upaya Kesehatan Bersumberdaya
90 Masyarakat UKBM
• Persentase Penduduk Yang Tercakup Jaminan Pembiayaan Kesehatan
18
2. Program Pokok Upaya Kesehatan
• Persentase Ibu Hamil Yang Mendapat Pelayanan K4
71 •
Persentase Ibu Hamil Yang Mendapat Kapsul Yodium 40
• Persentase Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan
66 •
Persentase Bayi Baru Lahir Yang Mendapat Kunjungan Tenaga Kesehatan 70
• Persentase Bayi Yang Mendapat Imunisasi Campak
85 •
Angka “Acute Flaccid Paralysis” AFP Pada Anak Usia 15 Tahun 0,6
per-100000 Anak •
Cakupan Pengobatan TB Paru 85
• Persentase RumahBangunan Yang Bebas Jentik Nyamuk
82 •
Persentase Murid SDMI Yang Tercakup Perawatan Kesehatan Gigi 60
• Persentase Penduduk Yang Puas Memanfaatkan Pelayanan Rawat Jalan
80 •
Persentase Penduduk Yang Puas Memanfaatkan Pelayanan Rawat Inap 85
3. Program Pokok Perbaikan Gizi Masyarakat
• Persentase Balita Yang Mendapat Kapsul Vitamin A
90 •
Persentase Ibu Hamil Yang Mendapat Tablet Fe3 62 •
Persentase Bayi Dengan Berat Badan Lahir Rendah BBLR 13
• Persentase Balita Dengan Gizi Baik
80 •
Persentase Ibu Hamil Yang Anemia Gizi 50
• Prevalensi Gangguan Akibat Kekurangan Yodium GAKY
64 •
Persentase Wanita Usia Subur WUS yang Kurang Energi Kronis KEK 20
• Persentase Ibu Hamil Yang Mendapat Kapsul Yodium
35