Program Pokok Obat, Makanan dan Bahan Berbahaya

24 pengamatan dan dikembangkan jejaring kerja baik dengan sektor-sektor terkait maupun dengan Daerah. Guna mewujudkan tersedianya air bersih dan jamban sehat, oleh Departemen Kesehatan ditetapkan standar, pedoman dan prosedur kerja. Selain itu Departemen Kesehatan juga mengembangkan klinik sanitasi, meningkatkan kemampuan unit-unit pelaksana teknis kesehatan lingkungan, meningkatkan kinerja pengamatan dan jejaring laboratorium pengawasan kualitas air, serta meningkatkan kerjasama, kemitraan dan jejaring kerja, baik dengan sektor-sektor terkait maupun Daerah. Dalam rangka mengupayakan kesehatan lingkungan sanitasi bagi sarana dan bangunan, Departemen Kesehatan juga membuat standar, persyaratan dan pedoman. Selain itu dilakukan pula kajian dampak kesehatan lingkungan dari sarana dan bangunan penting seperti sarana kesehatan, sarana pendidikan, sarana transportasi, serta dikembangkan teknologi dan rekayasa sosial untuk meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan sarana dan bangunan. Kinerja pengamatan juga ditingkatkan, demikian pula jejaring kerja baik dengan sektor-sektor terkait maupun dengan Daerah. Untuk pengelolaan limbah dan bahan-bahan berbahaya, Departemen Kesehatan juga menetapkan berbagai standar dan membuat pedoman-pedoman. Selain itu dilakukan pula kajian dampak kesehatan lingkungan dari penggunaan bahan-bahan berbahaya, digali atau dikembangkan teknologirekayasa kesehatan lingkungan untuk pengamanan penggunaan bahan-bahan berbahaya, ditingkatkan kemampuan unit-unit pelaksana teknis kesehatan lingkungan, ditingkatkan kinerja pengamatan, serta digalang kerjasama, kemitraan dan jejaring kerja baik dengan sektor-sektor terkait maupun dengan Daerah. Dalam rangka melindungi masyarakat dari kontaminasi radiasi, selain dibuat pedoman-pedoman oleh Departemen Kesehatan, juga dilakukan berbagai upaya lain. Upaya-upaya itu adalah kajian terhadap sumber radiasi alam dan radiasi buatan, peningkatan kemampuan unit-unit pelaksana teknis kesehatan lingkungan, peningkatan kinerja pengamatan, serta penggalangan kerjasama, kemitraan dan jejaring kerja baik dengan sektor-sektor terkait maupun dengan Daerah. Untuk mengendalikan vektor penyakit, Departemen Kesehatan membuat pedoman, menyiapkan sumber daya manusia, dan membuat peta berbagai vektor penyakit yang potensial di daerah endemis dan kawasan strategis. Selain itu juga dilakukan kajian, pengembangan teknologi tepat-guna pengendalian vektor yang ramah lingkungan, dan pengembangan program pengendalian vektor dengan mengutamakan pengelolaan dan atau rekayasa teknologi yang ramah lingkungan. Jejaring kerja dengan Daerah juga dikembangkan. Dalam rangka mengembangkan perilaku sehat, dilaksanakan berbagai bentuk kegiatan, yaitu 1 advokasi bagi para penentu kebijakan atau pengambil keputusan, dalam bentuk pendekatan atau “lobby” ke berbagai pihak melalui penyajian datainformasi, pertemuan intensif, orientasi, dan lain-lain, 2 bina suasana melalui pendayagunaan media massa, peningkatan kemitraan dengan lembaga swadaya masyarakat, tokoh-tokoh masyarakat, serta peningkatan peran dan kepedulian petugas kesehatan, 3 pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan perilaku hidup bersih dan sehat, dengan mengembangkan tatanan sehat keluarga, sekolah, tempat kerja, tempat umum, dan sarana kesehatan. Ini dicapai melalui pendidikan, pelatihan, penyuluhan, kunjungan rumah, dan lain-lain. Kegiatan tersebut melibatkan berbagai mitra, baik pemerintah, organisasi masyarakat, swasta, LSM, maupun lainnya.