47 yaitu : pengenalan huruf vokal dan konsonan, membaca suku kata, dan
membaca kata yang terdiri dari dua suku kata dengan pola KVKV.
G. Hasil Penelitian yang Relevan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dikelas II B SDLB N 20 Pondok II Pariaman dalam meningkatakan kemampuan membaca menggunakan media
flash card prestasi belajar anak meningkat. Dengan menggunakan media flash card anak ini lebih mudah untuk membaca kata benda karena kata yang dibaca
disertai dengan gambarnya, media flash card ini juga menarik bagi anak. Hal ini dapat dilihat dengan perbandingan pada saat kondisi baseline A kempuan
anak dalam membaca kata benda masih sangat kurang dari persentase yang diperoleh anak berkisar antara 0 sampai 40. Sedangkan pada kondisi
intervensi B, Nampak perubahan sesuai dengan yang diharapkan. Kempuan anak dalam membaca kata benda yang diaplikasikan dengan anak membaca
kata benda dengan tepat dan benar terus meningkat, itu terlihat dari persentase yang diperoleh anak antara 40 sampai 100.
Flash card adalah kartu kata bergambar yang berukuran kecil yang digunakan sebagai media peraga yang berfungsi untuk memodelkan kata
benda yang akan dibaca seperti [bola] disertai dengan gambarnya, [buku] disertai dengan gambar buku, pensil disertai dengangambar pensil, pena
disertai dengan gambar pena, mobil juga disertai dengan gambar [mobil]. Dengan menggunakan media flash card anak ini lebih mudah untuk membaca
48 katabenda karena kata yang dibaca disertai dengan gambarnya, media flash
card ini juga menarik bagi anak. Berdasarkan uraian hasil pengmatan tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa media flash card efektif dalam meningkatkan kemampuan membaca kata bagi anak tunarungu ringan kelas III di SDLB N 20 Pondok II Pariaman.
H. Kerangka Pikir
Cerebral palsy disebabkan oleh kerusakan bagian otak yang relatif kecil yang mengakibatkan masalah pada tonus otot dan gerakan otot Taylor;
Ronald; at all, 2009: 327. Cerebral palsy dapat juga diartikan sebagai gangguan fungsi gerak yang diakibatkan olehkecelakaan, luka, atau penyakit
susunan syaraf yang terdapat pada ronggatengkorak.kerusakan otak pada anak cerebral palsy berdampak pada kelainan fisik, kelainan psikologis, kelainan
mobilitas, kelainan komunikasi, kelainan mental dan intelegensi. Dalam mengikuti pembelajaran, dampak dari cerebral palsy dapat berakibat pada
kurangnya perhatian dan konsentrasi anak pada saat mengikuti kegiatan belajar. Sehingga kemampuan anak dalam membaca permulaan rendah.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti pada anak tunagrahitacerebral palsy tipe spastik kelas III di SLB N 1 Bantul saat
melakukan PPL diperoleh hasil bahwa subjek mengalami hambatan intelektual. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya aspek
membaca, anak belum mampu membaca kata. Anak mampu menghafal huruf abjad a-z, namun saat anak diminta untuk menunjukkan huruf pada papan
49 huruf a-z anak masih mengalami kesulitan. Selain itu, anak masih mengalami
kesulitan dalam membaca permulaan. Rendahnya kemampuan membaca permulaan pada anak disebabkan karena kegiatan pembelajaran yang
dilakukan untuk mengembangkan bahasa, khususnya membaca permulaan kurang bervariasi dan media yang digunakan kurang menarik perhatian anak.
Hal tersebut terlihat saat pembelajaran membaca cerita anak hanya mendengarkan guru bercerita. Media yang digunakan hanya berupa buku
induk atau buku paket. Salah satu strategi yang dapat digunakan untuk menarik perhatian anak
untuk belajar membaca adalah dengan menggunakan media flash card. Pemilihan media flash card merupakan salah satu cara yang digunakan untuk
meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak tunagrahita cerebral palsy tipe spastik di SLB N 1 Bantul. flash card adalah kartu kecil
yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang mengingatkan dan menuntun siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar itu. Flash card
biasanya berukuran 8 x 12 cm, atau dapat disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi. Flash card berisi gambar-gambar benda-benda, binatang,
dan sebagainya yang dapat digunakan untuk melatih siswa mengeja dan memperkaya kosakata Azhar Arsyad, 2011: 119-120.
Dalam kegiatan belajar media sangatlah penting untuk membantu guru menyampaikan materi dan mempermudah anak dalam memahami materi yang
disampaikan oleh guru. Menurut Abdorrakhman Ginting 2010:140 Penggunaan media yang bervariasi merupakan salah satu upaya yang tepat
50 untuk meningkatkan keberhasilan kegiatan belajar dan pembelajaran. Sebuah
media yang menarik menjadi suatu yang sangat penting bagi sebuah pembelajaran terutama pada pembelajaran di SLB, sehingga anak akan lebih
tertarik dalam melakukan kegiatan pembelajaran baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Berdasarkan penjelasan yang telah diungkapkan di atas, penggunaan media flash card dapat membantu meningkatkan kemampuan membaca
permulaan pada anak tunagrahitacerebral palsy tipe spastik kelas III di Sekolah Luar Biasa Negeri 1 Bantul sehingga dapat mengurangi durasi waktu
yang lama ketika mengerjakan soal serta meningkatkan persentase keberhasilan yang ditandai dengan semakin meningkatnya perolehan skor.
I. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir yang telah diuraikan di atas, maka dapat diajukan hipotesis penelitian yaitu
: “Media flash card dapat meningkatkan
kemampuan membaca
permulaan bagi
siswa tunagrahitacerebral palsy tipe spastik kelas III di SLB N 1 Bantul yang
ditandai dengan peningkatan persentase keberhasilan dan durasi waktu yang semakin berkurang dalam mengerjakan tugas.
”
51
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pelaksanaan penelitian membutuhkan suatu metode yang tepat guna memperoleh pemecahan masalah dari suatu fokus yang sedang diteliti agar
mencapai target yang diharapkan. Pemilihan metode didasarkan pada rumusan masalah yang jawabannya akan dicari dan dibuktikan oleh peneliti.
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif dan jenis penelitian yang digunakan kuasi eksperimen. Menurut Sugiyono 2010 :2
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Eksperimen adalah metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan Sugiyono, 2010:72.
B. Jenis Peneletian
Menurut Juang Sunanto, dkk 2006:41 Desain penelitian eksperimen secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu desain
kelompok group design dan desain subyek tunggal single subject design . Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode eksperimen dengan subjek
tunggal atau Single Subject Research SSR yang bertujuan untuk mengetahui keefektifan media flash card yang diberikan kepada subjek secara berulang-
ulang pada waktu tertentu dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca