104 intervensi ke-1 sampai pada fase intervensi ke-6. Pada intervensi ke-1
sampai ke-3 terjadi penurunan durasi pengerjaan tes kemampuan membaca permulaan, selanjutnya pada intervensi ke-3 dengan intervensi ke-4 terjadi
kesamaan durasi pengerjaan tes kemampuan membaca permulaan. Intervensi ke-4 sampai dengan ke-6 terjadi penurunan kembali. Durasi
waktu terpanjang yang dimiliki subjek terjadi pada sesi intervensi ke-1 yaitu 40 menit, sedangkan durasi waktu terpendek yaitu pada sesi
intervensi ke-6 yaitu 28 menit.
3. Deskripsi Baseline-2 Kemampuan akhir tanpa diberikan intervensi
Tahap baseline 2 dilaksanakan setelah tahap intervensi. Tahap ini berlangsung selama tiga kali pertemuan dengan tujuan untuk mengetahui
kemampuan subjek dalam materi kemampuan membaca permulaan setelah dilakukan pembelajaran menggunakan media flash card.
Materi soal yang digunakan sama dengan materi soal pada tahap baseline 1. Baseline II dimaksudkan sebagai kontrol untuk kondisi
intervensi sehingga terdapat keyakinan untuk menarik kesimpulan adanya hubungan antara variable terikat dengan variable bebas. Instrumen yang
digunakan pada baseline II sama dengan instrument yang digunakan pada baseline I dan juga intervensi. Pelaksanaan baseline II dilakukan sebanyak
3 fase yaitu:
a. Baseline-2 pertama
Fase baseline-2 pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 4 Mei 2015 pukul 08.00 WIB. Pada tahap ini subjek mudah interaksi dengan
105 peneliti sudah tidak adanya rasa malu maupun gugup dalam menjawab
soal tes kemampuan membaca permulaan. Selain itu, subjek mudah dalam mengerjakan soal tes kemampuan membaca permulaan baik lisan
maupun tertulis. Adanya pengalaman pada fase baseline-1 dan intervensi subjek lancar dan mudah dalam menjawab tes lisan. Pada tes tertulis
anak masih memerlukan bantuan untuk menjawab soal tersebut dengan bantuan gambar yang ada pada media flash card sesuai dengan soal dan
anak mencari tulisan yang sesuai dengan gambar pada kertas soal tersebut.
Hasil dari subjek mengerjakan soal tes kemampuan membaca permulaan pada fase ini tidak adanya peningkatan persentase
keberhasilan dan tidak adanya penurunan durasi waktu pengerjaan tes kemampuan membaca permulaan. Persentase keberhasilan dan durasi
waktu pengerjaan soal tes kemampuan membaca permulaan sama dengan tahap intervensi ke-6 yaitu 79 dan durasi waktu 28 menit.
b. Baseline-2 kedua
Pada sesi kedua fase baseline-2 dilaksanakan hari Selasa, 5 Mei 2015 pukul 08.00 WIB. Pada tahap ini anak tidak mau mengerjakan tes
kemampuan membaca permulaan, karena berangkat dari rumah anak sudah sedikit marah ngambek. Anak tidak mau berangkat sekolah
dikarenakan bukan ibunya yang mengantar, sehingga sampai disekolahpun anak masih marah ngambek. Peneliti harus membujuk
subjek terlebih dahulu, sehingga masalah tersebut dapat teratasi dan
106 akhirnya anak mau mengerjakan soal tes kemampuan membaca
permulaan. Persentase keberhasilan mengerjakan soal tes kemampuan membaca
permulaan mengalami peningkatan dari baseline-2 yang pertama yaitu dari 72 menjadi 82. Untuk durasi waktu pengerjaan sol tes
kemampuan membaca permulaan tidak mengalami penurunan yaitu
sama dengan sebelumnya 28 menit. c.
Baseline-2 ketiga
Pada fase baseline-2ketiga dilaksanakan hari Rabu, 6 Mei 2015 pukul 08.00 WIB. Hasil pada sesi ini menyerupai sesi sebelumnya yang
dilaksanakan pada hari sebelumnya. Persentase keberhasilan pengerjaan soal tes kemampuan membaca permulaan masih sama dengan sesi
sebelumnya yaitu 82. Sama halnya dengan durasi waktu pengerjaan tes kemampuan membaca permulaan yaitu subjek menggunakan durasi
pengerjaan tes selama 28 menit. Berdasarkan hasil pengukuran baseline-2 terhadap perilaku akademik
yang menjadi target behavior dalam mengerjakan soal kemampuan membaca permulaan tanpa menggunakan media flash card dapat dijelaskan
melalui tabel di bawah ini:
Tabel 14. Data Hasil Persentase Keberhasilan Subjek FNP dalam Tes Kemampuan Membaca Permulaan pada Fase
Baseline II
Perilaku sasaran Target
Behavior Baseline-2
Ke- Nilai yang
diperoleh Durasi
Waktu
menit Persentase
Keberhasil an
Kriteria
Pemahaman kemampuan membaca permulaan tanpa
menggunakan media flash card
1 7,9
28 79
Baik 2
8,2 28
82 Baik
107
3 8,2
28 82
Baik
Hasil dari tahap baseline-2 ini pada pertemuan pertama sampai dengan kedua mengalami peningkatan persentase keberhasilan pengerjaan tes
kemampuan membaca permulaan. Persentase keberhasilan pada pertemuan kedua dan ketiga tidak mengalami kenaikan maupun penurunan yaitu
stabil dengan persentase keberhasilan 82. Subjek cukup paham terhadap instruksi dan penjelasan yang diberikan. Pada tahap baseline-2 ini subjek
tidak banyak membutuhkan bantuan dalam mengerjakan soal. Namun, tes tertulis yaitu matchingmenjodohkan subjek masih membutuhkan
bantuan. Berdasarkan hasil pelaksanaan baseline-2 di atas, berikut data
akumulasi yang diperoleh oleh subjek dari fase baseline-1, fase intervensi dan fase baseline-2 yaitu sebagai berikut:
Tabel 15. Data Akumulasi Persentase Keberhasilan Subjek FNPPengerjaan Tes Kemampuan Membaca Permulaan
Perilaku Sasaran Persentase keberhasilan
Baseline I A Intervensi B
Baseline2 A ’
Tes kemampuan membaca
permulaan 46
52 79
57 46
64 82
69 46
73 82
79 Untuk memperjelas data tabel di atas maka disajikan gambar grafik
sebagai berikut:
108
Gambar6. Grafik Perbandingan Persentase Keberhasilan Tes Kemampuan Membaca Permulaan Pada Fase
Baseline I A –
Intervensi B –Baseline II A’
Berdasarkan pada data diatas dapat terlihat bahwa terjadi peningkatan pada baseline II dibandingkan dengan baseline I. Data dan grafik diatas
juga menunjukkan bahwa persentase keberhasilan pada baseline II semakin meningkat pada setap sesi tes, meskipun peningkatan tidak terlalu
signifikan. Durasi waktu yang diperlukan dalam setiap tes baik dalam
baseline I, intervensi, dan baseline II juga beragam.
Berikut disajikan durasi waktu yang diperlukan subjek untuk menyelesaikan tes kemampuan membaca permulaan dalam fase baseline I,
intervensi, dan baseline II yang disajikan dalam bentuk data tabel.
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Bas el
in e-
…
Bas e
li n
e -1
ke d
u a
Bas e
li n
e -1
ke ti
ga
In terv
e n
si k
e -1
In terv
e n
si k
e -2
In terv
e n
si k
e -3
In terv
e n
si k
e -4
In terv
e n
si k
e -5
In terv
e n
si k
e -6
Bas el
in e-
…
Bas e
li n
e -2
ke d
u a
Bas e
li n
e -2
ke ti
ga
Persentase Keberhasilan
persentase keberhasilan
109
Tabel 16. Data Akumulasi Durasi Waktu Subjek pada Pengerjaan Tes Kemampuan Membaca Permulaan
Perilaku Sasaran
Target Behavior
Durasi Waktu Menit Baseline-1
A Intervensi B
Baseline-2 A ’
Pemahaman Kemampuan
Membaca permulaan
40 40
30 38
40 35
28 35
40 30
28 28
Untuk memperjelas data dalam tabel tersebut, maka disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
Gambar 7. Display Durasi Waktu Keberhasilan Tes Kemampuan
Membaca Permulaan Subjek Penelitian pada fase
Baseline1-, Intervensi dan Baseline-2
Berdasarkan gambar grafik di atas, dapat terlihat jika durasi waktu subjek dalam mengerjakan tes mengalami penurunan pada fase intervensi
dibandingkan pada fase baseline -1. Pada baseline-2, mengalami
10 20
30 40
50
Bas el
in e-
…
Bas el
in e-
…
Bas el
in e-
…
In terv
e n
si k
e -1
In terv
e n
si k
e -2
In terv
e n
si k
e -3
In terv
e n
si k
e -4
In terv
e n
si k
e -5
In terv
e n
si k
e -6
Bas el
in e-
…
Bas el
in e-
…
Bas el
in e-
…
Durasi Waktu Menit
Durasi Waktu Menit
110 peningkatan durasi pengerjaan tes kemampuan membaca permulaan pada
pertemuan pertama yaitu dari sebelumnya 28 menit menjadi 30 menit. Pada pertemuan kedua dan ketiga tidak adanya perubahan yang signifikan
dapat dikatakan stabil. Durasi waktu terlama yang dimiliki subjek ketika mengerjakan tes pada baseline-2 adalah pada sesi pertama yaitu 30 menit,
sedangkan sesi keduadan ketiga menunjukkan waktu pengerjaan yang sama yaitu 28 menit.
4. Deskripsi Hasil Observasi Pelaksanaan Intervensi