Manfaat Teoritis Tujuan Penelitian

dan latihan”. 2 Sedangkan menurut Oemar Hamalik, “Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami”. 3 Pengertian belajar menurut Zurinal Z. dan Wahdi Sayuti yaitu : Belajar dapat dimaknai dengan suatu proses bagi seseorang untuk memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap. Dalam perspektif psikologi pendidikan, belajar didefinisikan sebagai suatu perubahan tingkah laku dalam diri seseorang yang relatif menetap sebagai hasil dari sebuah pengalaman. 4 Menurut S. Nasution, “Belajar adalah proses yang melahirkan atau mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan yang dibedakan dari perubahan-perubahan oleh faktor-faktor yang tidak termasuk latihan.” 5 Menurut Sarlito Wirawan Sarwono, “Belajar adalah suatu proses dimana suatu tingkah laku ditimbulkan atau diperbaiki melalui serentelan reaksi atas situasi rangsang yang terjadi”. 6 Menurut Alisuf Sabri, “Belajar merupakan faktor penentu proses perkembangan, manusia memperoleh hasil perkembangan berupa pengetahuan, sikap, keterampilan, nilai, reaksi, keyakinan dan tingkah laku yang dimiliki manusia adalah diperoleh melalui belajar”. 7 Selanjutnya dikemukakan tentang definisi belajar menurut Syaiful Bahri Djamarah, “belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa dan raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dari pengalaman individu dalam interaksi dengan 2 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, cet. 3, h. 10. 3 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003, cet. 2, h. 27. 4 Zurinal Z. dan Wahdi Sayuti, Ilmu Pendidikan pengantar dan Dasar-dasar Pelaksanaan Pendidikan , Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, cet. 1, h. 117. 5 S. Nasution, Didaktik Asas-asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara, 1995, Ed. 2, cet. 1, h. 35. 6 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi, Jakarta: PT Bulan Bintang, 2000, cet. 8, h. 45. 7 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan berdasarkan Kurikulum Nasional IAIN Fakultas Tarbiyah , Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1995, cet. 2, h. 54. lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotorik”. 8 Menurut Abu Ahmadi, “Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan pelatihan”. 9 Menurut Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, “belajar adalah perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang yang telah melakukan aktivitas tertentu”. 10 Pengertian belajar lain menurut Masitoh dan Laksmi dewi, “Belajar adalah suatu proses atau kegiatan yang dilakukan sehingga membuat perubahan perilaku yang berbentuk kognitif, afektif dan psikomotorik”. 11 Menurut Yatim Riyanto, “belajar adalah suatu proses untuk mengubah performansi yang tidak terbatas pada keterampilan, tetapi juga meliputi fungi-fungsi, seperti skill, persepsi, emosi, proses berpikir, sehingga dapat menghasilkan perbaikan performansi”. 12

b. Prinsip-Prinsip Belajar

Dalam proses pengajaran, unsur proses belajar memegang peranan yang vital. Dalam uraian terdahulu telah ditegaskan, bahwa mengajar adalah proses membimbing kegiatan belajar, bahwa kegiatan mengajar hanya bermakna apabila terjadi kegiatan belajar murid. Oleh karena itu, adalah penting sekali bagi setiap guru memahami sebaik-baiknya tentang proses belajar murid, agar ia dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi murid- murid. Menurut Yatim Riyanto, “Prinsip-prinsip belajar merupakan konsep-konsep ataupun asas yang harus diterapkan di dalam proses 8 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008, ed. 2, h. 13 9 Abu Ahmadi, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pustaka Setia, 2005, h. 17. 10 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar-Strategi Mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Pemahaman KonsepUmum Konsep Islami , Bandung: PT Refika Aditama, 2009, h. 6. 11 Masitoh dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Islam DEPAG RI, 2009, h. 3. 12 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi Bagi Pendidik Dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif Dan Berkualitas , Jakarta: Kencana, 2009, ed. 1, cet. 1, h. 6.