Kemampuan siswa dalam mencapai suatu tahapan pencapaian pengalaman belajar dalam satu kompetensi dasar. Hasil belajar
dalam silabus berfungsi sebagai petunjuk tentang perubahan perilaku yang akan dicapai oleh siswa sehubungan dengan kegiatan
belajar yang dilakukan, sesuai dengan kompetensi dasar dan materi standar yang dikaji. Hasil belajar bisa berbentuk pengetahuan,
keterampilan maupun sikap.
22
Menurut Nana Sudjana, hasil belajar adalah Kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya. Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni: a. keterampilan dan kebiasaan, b.
pengetahuan dan pengertian, c. sikap dan cita-cita. Masing- masing jenis belajar dapat diisi dengan bahan yang telah ditetapkan
dalam kurikulum. Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni: a. informasi verbal, b. keterampilan intelektual,
c. Strategi kognitif, d. sikap, dan e. keterampilan motoris. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan,
baik tujuan kurikuler maupun instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis
besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.
Pertama, ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Kedua, ranah afektif yang berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,
yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi. Ketiga, ranah psikomotorik yang berkenaan dengan
hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni: a. gerakan reflex, b.
keterampilan gerakan dasar, c. kemampuan perseptual, d. keharmonisan atau ketepatan, e. gerakan keterampilan kompleks,
f. gerakan ekspresif dan interpretatif.
23
Menurut Asep Jihad dan Abdul Haris, “hasil belajar adalah suatu pencapaian bentuk perubahan perilaku yang cenderung menetap dari
ranah kognitif, afektif dan psikomotorik dari proses belajar yang dilakukan dalam waktu tertentu”.
24
Sedangkan pengertian hasil belajar menurut Oemar Hamalik bahwa, “hasil belajar adalah pola-pola
22
Kunandar, op. cit., h. 229.
23
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, cet. 15, h. 22.
24
Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, Yogyakarta: Multi Pressindo, 2008, cet. 1, h. 14.
perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas dan keterampilan”.
25
Dari beberapa pengertian hasil belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan siswa setelah
menerima atau menyelesaikan pengalaman belajarnya. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran. Proses
penilaian terhadap hasil belajar dapat memberikan informasi kepada guru tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai tujuan-tujuan
belajarnya melalui kegiatan belajarnya. Selanjutnya dari informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan siswa
lebih lanjut, baik untuk keseluruhan kelas maupun individu.
f. Hasil Belajar Ekonomi
Belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan
perolehan yang menjadi hasil belajar. Menurut Winkle yang dikutip Purwanto “Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan
manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya”.
26
Proses pengajaran merupakan sebuah aktivitas sadar untuk membuat siswa
belajar. Proses sadar mengandung implikasi bahwa pengajaran merupakan sebuah proses yang direncanakan untuk mencapai tujuan
pengajaran goal directed. Dalam konteks demikian maka menurut Purwanto “hasil belajar merupakan perolehan dari proses belajar siswa
sesuai dengan tujuan pengajaran ends are being attained. Tujuan pengajaran menjadi hasil belajar potensial yang akan dicapai oleh anak
melalui kegiatan belajarnya”.
27
Perubahan perilaku akibat kegiatan belajar mengakibatkan siswa memiliki penguasaan terhadap materi pengajaran yang disampaikan
dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pengajaran.
25
Oemar Hamalik, op. cit., h. 31.
26
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, cet. 1, h. 45.
27
Purwanto, loc. cit.
Pemberian tekanan penguasaan materi akibat perubahan dalam diri siswa setelah belajar diberikan oleh Soedijarto yang dikutip Purwanto
mendefinisikan bahwa ‘hasil belajar sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh mahasiswa dalam mengikuti proses belajar mengajar
sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan”.
28
Definisi hasil belajar menurut Abdurrahman yang dikutip oleh Asep Jihad dan Abdul Haris bahwa “hasil belajar adalah kemampuan
yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar”.
29
Belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk
memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran, biasanya guru menetapkan tujuan
belajar. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.
Agus Suprijono mengatakan yang dimaksud dengan “hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-
sikap, apresiasi dan keterampilan”.
30
Merujuk pemikiran Bloom yang dikutip Agus Suprijono bahwa:
Hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge pengetahuan,
ingatan, comprehension pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh,
application menerapkan,
analysis menguraikan,
menentukan hubungan,
synthesis mengorganisasikan,
merencanakan, membentuk bangunan baru, dan evaluation menilai. Domain afektif adalah receiving sikap menerima ,
responding memberikan respons, valuing nilai, organization
organisasi, characterization karakterisasi. Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized. Psikomotor juga
mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik, sosial, manjerial, dan intelektual.
31
Dengan memperhatikan berbagai teori di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku siswa akibat belajar,
28
Purwanto, op. cit., h. 46.
29
Asep Jihad dan Abdul Haris, loc. cit.
30
Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori Dan Aplikasi Paikem, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, Cet.1, h.5.
31
Agus Suprijono, op. cit., h.6-7.
bahwa dalam proses belajar dapat terjadi perubahan pengetahuannya, kecakapan dan kemampuannya, daya reaksinya, daya penerimaannya,
dan lain-lain. Perubahan itu dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Dengan kata lain hasil belajar adalah
perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.
g. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar
Hasil belajar tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi proses hasil belajar siswa di sekolah. Menurut Tim Pembina Mata
Kuliah Perkembangan Peserta Didik dalam buku Perkembangan Peserta Didik, mengungkapkan
Ada sejumlah faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar peserta didik yaitu faktor internal mencakup fisik, kondisi panca
indera dan fisik umumnya, serta psikologis mencakup variabel non kognitif : minat, motivasi dan kepribadian, variabel kognitif:
kemampuan khusus bakat, dan kemampauan umum intelegensi. Faktor eksternal mencakup pertama fisik, kondisi tempat belajar,
sarana dan prasarana belajar, materi pelajaran, dan suasana lingkungan belajar, kedua sosial: dukungan sosial dan pengaruh
budaya.
32
Selengkapnya faktor-faktor yang berpengaruh ini divisualisasikan sebagai berikut:
33
32
Tim Pembina Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik, Peserta Didik, Padang: Dirjen Pendidikan Tinggi Bekerjasama dengan HEDS-JICA, 2007, h. 63
33
Tim Pembina Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik, op. cit., h. 64
Gambar 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar itu dapat dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.
34
1 Faktor Internal a Faktor Biologis jasmaniah
Keadaan jasmani yang perlu diperbaiki, pertama kondisi fisik yang normal atau tidak memiliki cacat sejak dalam
34
http:indramunawar.blogspot.com200906faktor-faktor-yang -mempengaruhi- hasil.html
, diakses pada tanggal 10 februari 2014.
I N
D I
V I
D U
Internal Fisik
Psikologis
Psikologis Fisik
Eksternal Panca Indera
Kondisi Fisik Umum
Variabel Non Kognitif 1. Minat
2. Motivasi 3. Variabel-variabel
kepribadian Kemampuan Kognitif
- Kemampuan khusus Bakat
- Kemampuan Umum Intelegensi
Kondisi Tempat Belajar - Sarana dan perlengkapan
belajar
-
Materi Pelajaran
- Kondisi Lingkungan Belajar
Dukungan Sosial Pengaruh Budaya
kandungan sampai sesudah lahir. Kondisi fisik normal ini terutama harus meliputi keadaan otak, panca indera, anggota
tubuh. Kedua, kondisi kesehatan fisik. Kondisi kesehatan fisik yang sehat dan segar sangat mempengaruhi keberhasilan
belajar. Di dalam menjaga kesehatan fisik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain makan dan minuman yang
teratur, olahraga serta tidur yang cukup. b Faktor Psikologis
Faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar ini meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental
seseorang. Kondisi mental yang dapat menunjang keberhasilan belajar adalah kondisi mental yang mantap dan stabil. Faktor
psikologis ini meliputi hal-hal berikut. Pertama, intelegensi. Intelegensi atau tingkat kecerdasan dasar seseorang memang
berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar sesorang. Kedua, kemauan. Kemauan dapat dikatakan faktor utama
penentu keberhasilan belajar seseorang. Ketiga, bakat. Bakat ini bukan menentukan mampu atau tidaknya seseorang dalam
suatu bidang, melainkan lebih banyak menentukan tinggi rendahnya kemampuan seseorang dalam suatu bidang.
Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar yang berasal dari dalam diri seorang siswa adalah kelelahan, kondisi siswa
yang sudah lelah dan tidak bertenaga dalam mengikuti kegiatan pembelajaran akan berpengaruh besar terhadap keberhasilan
belajar siswa tersebut. 2 Faktor Eksternal
a Faktor Lingkungan Keluarga Faktor lingkungan rumah atau keluarga ini merupakan
lingkungan pertama dan utama pula dalam menentukan keberhasilan belajar seseorang. Suasana lingkungan rumah
yang cukup tenang, adanya perhatian orang tua terhadap