Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah faktor internal, yakni faktor yang berasal dari dalam diri individu, dan faktor ekstern yakni faktor yang berasal dari luar diri individu. Faktor internal dalam diri ini adalah kesehatan fisik, intelegensi, kemauan, bakat, kecerdasan dan juga kelelahan. Sedangkan yang termasuk dalam faktor eksternal dalam hal ini adalah keadaan keluarga, lingkungan sekolah dan juga lingkungan masyarakat.

2. Hakikat Metode dan Model Pembelajaran Kooperatif a. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran digunakan untuk dapat mengarahkan seorang guru dalam mendesain pembelajaran dan untuk membantu para siswa mencapai tujuan pembelajaran. Di bawah ini akan mengemukakan pengertian metode pembelajaran, yaitu: Menurut Syaiful Djamarah dan Aswan Zein, “metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir”. 35 Dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia Terbaru mendefinisikan “metode adalah suatu cara yang telah diatur dan berpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya”. 36 Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode menurut Akhmad Sudrajat berarti sebagai berikut: “Sebagai alat untuk mencaoa tujuan. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk 35 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, ed. Revisi, h. 46. 36 Dessy Anwar, Kamus Lengkap Indonesia Terbaru, Surabaya: Amelia, 2003, cet. 1, h. 281. kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran, di antaranya: 1. Ceramah, 2. Demonstrasi, 3. Diskusi, 4. Simulasi, 5. Laboratorium, 6. Pengalaman lapangan, 7. Brainstorming, 8. Debat, 9. Simposium, dan sebagainya”. 37 Pengetahuan tentang metode-metode mengajar sangat diperlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru. Apapun metode yang digunakan, hendaknya guru dapat membawa suasana pemebelajaran yang edukatif, dapat menempatkan peserta didik agar dapat terlibat langsung secara aktif dalam menghidupkan proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Menurut Zurainal Z. dan Wahdi Sayuti, “metode pembelajaran dimaksudkan sebagai cara atau strategi yang digunakan guru untuk melakukan proses pembelajaran di kelas, terutama dalam kontek transfer of knowledge dan transfer of values. Metode tersebut membantu guru untuk mengoptimalkan proses pembelajaran sehingga kompetensi yang direncanakan dapat tercapai dengan maksimal”. 38 Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan suatu kerangka yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Dengan demikian, dengan menggunakan atau merancang metode pembelajaran itu sangat penting bagi guru untuk mempelajari dan menambah wawasan tentang metode pembelajaran, karena dengan menguasai beberapa metode pembelajaran, maka seorang guru akan meraskan adanya kemudahan di dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas sehingga tujuan 37 Akhmad Sudrajat,, http:akhmadsudrajat.wordpress.com20080912pendekatan- strategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran , diakses pada tanggal 16 februari 2014. 38 Zurinal Z. dan Wahdi Sayuti, op. cit., h. 122. pembelajaran yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran akhirnya dapat tercapai dan tuntas sesuai yang diharapkan.

b. Pengertian pembelajaran kooperatif

Terdapat beberapa definisi pembelajaran kooperatif, diantaranya yaitu: Menurut Kunandar, “pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi yang saling asuh antarsiswa untuk menghindari ketersinggungan dan kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permusuhan”. 39 Menurut Etin Solihatin dan Raharjo, “Cooperative Learning adalah suatu model pembelajaran di mana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok- kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang siswa, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen”. 40 Menurut Yatim Riyanto, pembelajaran kooperatif adalah “model pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan kecakapan akademik academic skill, sekaligus keterampilan sosial sosial skill termasuk interpersonal skill. Model belajar cooperative learning merupakan suatu model pembelajaran yang membantu siswa dalam mengembangkan pemahaman dan sikapnya sesuai dengan kehidupan nyata di masyarakat, sehingga dengan bekerja secara bersama-sama di antara sesama anggota kelompok akan meningkatkan motivasi, produktivitas dan perolehan belajar. Model belajar cooperative learning juga mendorong peningkatan kemampuan siswa dalam memecahkan berbagai permasalahan yang ditemui selama pembelajaran, karena siswa dapat bekerja sama dengan siswa lain dalam menemukan dan merumuskan alternatif pemecahan terhadap masalah materi pelajaran yang dihadapi”. 41 Menurut Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, “model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran di mana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan 39 Kunandar, op. cit., h. 337. 40 Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, Ed. 1, cet. 3, h. 15. 41 Yatim Riyanto, op. cit., h. 271. yang berbeda-beda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerjasama dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran”. 42 Cooperative Learning adalah strategi pembelajaran yang cukup berhasil pada kelompok-kelompok kecil, di mana tiap kelompok tersebut terdiri dari siswa-siswa dari berbagai tingkat kemampuan, melakukan berbagai kegiatan belajar untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk tidak hanya belajar apa yang diajarkan tetapi juga untuk membantu rekan-rekannya belajar, sehingga bersama-sama mencapai keberhasilan. Semua siswa berusaha sampai semua anggota kelompok berhasil memahami dan melengkapinya. 43 Menurut Isjoni dan Mohammad Arif Ismail, “pembelajaran kooperatif merupakan satu pendekatan mengajar di mana siswa bekerjasama di antara satu dengan yang lain dalam suatu kumpulan belajar yang kecil untuk memenuhi kehendak tugasan individu atau kumpulan yang telah diberikan oleh guru”. 44 Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah metode pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam mengenmbangkan keterampilan dan meningkatkan pemahaman mengenai konsep-konsep materi yang dipelajari dengan cara bekerja bersama-sama dan membentuk kelompok-kelompok kecil. 42 Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif Dalam Kelas Metode, Landasan Teorits-Teoritis dan Penerapannya , Jakarta: PT Prestasi Pustakarya, 2010, cet. 1, h. 67. 43 Kennesaw, http:edtech.kennesaw.eduintechcooperativelearning.html , diakses pada tanggal 14 Februari 2014. 44 Isjoni dan Mohd Arif Ismail, Pembelajaran Visioner Perpaduan Indonesia-Malaysia, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007, cet. 1, h. 29.

c. Metode Pembelajaran Think-Talk-Write TTW

Untuk merealisasikan pembelajaran ekonomi yang melibatkan siswa secara aktif, dewasa ini telah dikembangakan berbagai strategi pembelajaran ekonomi baik yang melibatkan penggunaan alat bantu seperti multimedia atau tidak. Salah satunya adalah metode pembelajaran Think-Talk-Write. Think-Talk-Write adalah salah satu model dalam pembelajaran kooperatif yang diperkenalkan oleh Huinker Laughlin 1996. Pembelajaran ini dimuali dengan berpikir melalui bahan bacaan menyimak, mengkritisi dan alternatif solusi, hasil bacaannya dikomunikasikan dengan presentasi, diskusi dan kemudian membuat laporan hasil presentasi. 45 Metode Think Talk Write merupakan metode pembelajaran berbasis komunikasi. Metode ini termasuk ke dalam pendekatan cooperative learning , karena aktivitas pembelajaran yang dilakukan dalam bentuk kelompok-kelompok kecil. Dalam kamus Inggris-Indonesia, Think artinya, “1. Memikirkan, 2. Pikir”. 46 Dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia Terbaru pikir artinya menggunakan akal budi, ingatan, angan-angan, kata dalam hati untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu. 47 Berpikir think merupakan kegiatan mental yang dilakukan untuk mengambil keputusan misalnya merumuskan pengertian, menyintesis dan menarik simpulan setelah melalui proses mempertimbangkan. Dalam kamus Inggris-Indonesia, Talk artinya “1. Percakapan, 2. Berbicara.” 48 Dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia Terbaru berbicara artinya “bercakap, berkata, membicarakan, memperkatakan”. 49 Talk adalah berkomunikasi dengan menggunakan kata-kata dan bahsa yang mereka pahami. 45 Salamah, http:www.salamiah.co.cc201102model-pembelajaran-kooperatif- tipe.html , diakses pada tanggal 14 Februari 2014. 46 Sam. S. Warib, Kamus Lengkap 2 Milyar Inggris-Indonesia Indonesia-Inggris, Jakarta: Sandro Jaya, 2004, cet. 1, h. 231. 47 Dessy Anwar, op. cit., h. 325. 48 Sam. S. Warib, op. cit., h. 228. 49 Dessy Anwar, op. cit, h. 89.