Pusaka Rasulullah dan Kitab-Kitabnya

c. Pusaka Rasulullah dan Kitab-Kitabnya

Dalam Bashâ’ir Ad-Darajât, dari Ali bin Sa‘îd sesungguhnya Abu Abdillah Ash- Shâdiq as. berkata dalam sebuah hadis: “Sesungguhnya kami memiliki pusaka, pedang, dan baju besi Rasulullah. Demi Allah, kami memiliki mushaf Fathimah. Dalam mushaf ini tidak terdapat satu ayat pun dari kitab Allah. Mushaf ini adalah hasil dikte Rasulullah saw. dan tulisan tangan Imam Ali as. Demi Allah, kami memiliki Al-Jafr, dan mereka tidak mengetahui apakah itu dari kulit kambing atau dari kulit unta.”

1 Bashâ’ir Ad-Darajât, hal. 157-158. Abdullah bin Hasan bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Ibunya adalah Fathimah binti

Husain dia dipenjara oleh Al-Manshûr di Madinah pada tahun 142 hijriah dan dibawa ke Madinah Al-Hâsyimiyah pada tahun 144 hijriah dan mereka dibunuh di penjara dengan berbagai cara penyiksaan di antaranya ada yang dikubur hidup-hidup dan menyodorkan kepada Abu Abdillah sebuah rumah, ia memiliki seorang anak bernama Muhammad yang digelari dengan pemilik jiwa yang suci dan dia bangkit dan memberontak kepada Abi Ja‘far dan akhirnya terbunuh di Madinah pada tahun 145 hijriah. Ia juga melahirkan Ibrahim yang memberontak di kota Bashrah setelah saudaranya Muhammad, dan terbunuh pada tahun itu juga. Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tahun 142-145 dari kitab Târîkh Ath-Thabarî, Ibnu Atsîr dan Ibnu Katsîr.

2 Bashâ’ir Ad-Darajât, hal. 161 dan 51.

B AB III: P ASAL K EEMPAT 430

Kemudian beliau menghadap kepada kita seraya berkata: “Berbahagialah. Apakah kalian tidak rela akan datang pada Hari Kiamat dalam keadaan berpegang teguh kepada Ali as. dan Ali berpegang teguh

kepada Rasulullah saw.?” 1 Dalam buku itu juga terdapat riwayat dari Muhammad bin Abdul

Mali k. Ia berkata: “Kami pernah berada di sisi Abu Abdillah as. Jumlah kami kurang lebih enam puluhan orang dan beliau berada di tengah-tengah kami. Tiba- tiba Abdul Khâliq bin Abdi Rabbih datang seraya berkata, ‘Aku pernah bersama Ibrahim bin Muhammad saat sedang duduk-duduk. Mereka menyebutkan bahwa Anda pernah berkata, ‘Sesungguhnya kami memiliki kitab Ali as.’

Beliau menimpali, ‘Tidak, sumpah demi Allah. Ali as. tidak pernah meninggalkan sebuah kitab dan sungguh dia tidak meninggalkan sesuatu kecuali lipatan-lipatan kulit. Aku ingin lipatan kulit itu berada pada budakku ini, dan aku tidak memperdulikan apa yang mereka katakan.’

Abu Abdillah duduk kemudian beliau menghadap kepada kami seraya berkata, ‘Benar apa yang mereka katakan bahwa ada dua Al-Jafr yang memuat tulisan dan catatan. Tidak demi Allah, kedua Al-Jafr tersebut

hanyalah lipatan-lipatan kulit yang masih dipenuhi oleh bulu. Salah satunya berisi tulisan dan yang lain adalah pusaka Rasulullah saw. Demi Allah, kami juga memiliki Shahîfah yang panjangnya tujuh puluh depa. Allah tidak menciptakan halal dan haram kecuali telah terdapat dalam Shahîfah tersebut. Bahkan di sana terdapat hukum diyat untuk luka-luka sepele. Kita juga memiliki Mushaf dan sumpah demi Allah mushaf ini bukan Al-

Qur’an.’” 2 Dari Abdullah bin Sinân, dari Abu Abdillah. bAbdullah bin Sinân

berkata: “Dipaparkan kepada beliau peristiwa yang menimpa keturunan Al- Hasan dan kami menyinggung Al-Jafr . Beliau berkata, ‘Demi Allah, sesungguhnya kami memiliki dua kulit dari kambing kacangan dan kambing kibas yang di sana terdapat dikte Rasulullah yang ditulis oleh Imam Ali as. Sebagaimana kita juga memiliki shahîfah yang panjangnya tiga puluh depa yang juga hasil dikte Rasulullah dan tulisan tangan Imam Ali as. Sesungguhnya di sana terdapat segala sesuatu yang dibutuhkan manusia, bahkan hukum diyat 3 untuk luka cakaran.”

1 Bashâ’ir Ad-Darajât, hal. 153. 2 Bashâ’ir Ad-Darajât, hal. 151. 3 Bashâ’ir Ad-Darajât, hal. 145 dan 159.

B AB III: P ASAL K EEMPAT

Dalam sebuah riwayat, Abul Qasim Al- Kûfî berkata: “Para keturunan Imam Hasan menyebut-nyebut tentang Al-Jafr. Mereka mengatakan bahwa hal tersebut tidaklah bernilai sama sekali. Sekelompok orang mengadukan hal tersebut kepada Abu Abdillah. Beliau bersabda, ‘Memang benar kami memiliki dua Al-Jafr. Keduanya terbuat dari kulit kambing kacangan dan

kambing kibas yang dipenuhi oleh ilmu ....’” 1 Dalam hadis Abdullah bin Sinân disebutkan: “Tulisan tangan Ali as.

dan dikte Rasulullah.” 2 Dari Sulaiman bin Khâlid bahwa Abu Abdillah as. berkata: “Sesung-

guhnya dalam Al-Jafr yang mereka sebut-sebut itu terdapat realita yang menyakitkan hati mereka karena mereka tidak mengatakan yang benar, sedang kebenaran berada dalam Al-Jafr itu. Jika mereka jujur, tunjukkanlah segala keputusan yang pernah dilakukan oleh Ali, dan kalian tanyakan kepada mereka tentang hukum bibi dari jalur ibu dan dari jalur ayah. Hendaknya mereka menunjukkan mushaf Fathimah. Dalam mushaf ini terdapat wasiat Fathimah dan mushaf ini disertai oleh pusaka Rasulullah saw. ....” 3

Dari Mu‘allâ bin Khunais dari Abu Abdillah. Abu Abdillah as. berkata tentang keturunan pamannya: “Andaikan kalian ditanya oleh mereka dan kalian menjawab pertanyaan mereka, maka hal ini lebih kusukai daripada kalian berkata kepada mereka, ‘Sesungguhnya kami bukanlah tipe orang yang diinformasikan kepada kalian kalian itu. Kami adalah kaum yang mengharapkan ilmu ini; berada di sisi siapa dan siapa pemiliknya. Jika ilmu itu berada di sisi kalian, maka kami akan mengikuti kalian untuk menaati orang yang mengajak kita, dan jika ilmu itu bukan dari kalian, maka kita akan mencari hingga kita mengetahui siapa pemiliknya.’

Beliau melanjutkan, ‘Sesungguhnya kitab-kitab tersebut berada di sisi Ali bin Abi Thalib as. Ketika beliau pergi ke Irak di malam hari, beliau menitipkan semua kita itu kepada Ummu Salamah. Pada saat beliau terbunuh, kitab-kitab berada di tangan Imam Hasan. Dan ketika Imam Hasan teracuni, kitab-kitab itu berpindah ke tangan Imam Husain, kemudian jatuh ke tangan ayahku ....’” 4

1 Bashâ’ir Ad-Darajât, hal. 155. 2 Bashâ’ir Ad-Darajât, hal. 155. 3 Bashâ’ir Ad-Darajât, hal. 157 dan pada, hal. 158, dengan disebut secara ringkas. 4 Bashâ’ir Ad-Darajât, hal. 167.

Mu‘allâ bin Khunais adalah budak Imam Ash-Shâdiq as. dan meriwayatkan hadis dari beliau. Silakan Anda rujuk Qâmûs Ar-Rijâl, jil. 9, hal. 56.

B AB III: P ASAL K EEMPAT 432

Dalam kitab itu juga terdapat sebuah riwayat dari Ali bin Sa‘d atau Sa‘îd. Ia berkata: “Aku pernah duduk di sisi Abu Abdillah as., dan beliau berada di tengah-tengah sahabat kami. Tiba- tiba Mu‘allâ bin Khunais berkata kepada beliau, ‘Semoga aku menjadi tebusan Anda. Apa yang anda dapatkan dari Hasan bin Hasan?’ Kemudian Ath-Thayyâr juga berkata, ‘Semoa aku juga tebusan Anda. Ketika aku berjalan di sebuah gang, aku bertemu dengan Muhammad bin Abdillah bin Hasan sedang menaiki keledainya dan dikelilingi oleh sekelompok penganut Zaidiyah.’

Kemudian Ath-Thayyâr menceritakan peristiwa yang terjadi di antara keduanya. Imam Abu Abdillah as. berkata, ‘Sesungguhnya Al-Jafr itu adalah kulit kerbau seperti kantong air yang terbuat dari kulit. Dalam Al-Jafr itu

terdapat kitab dan ilmu yang diperlukan oleh manusia hingga Hari Kiamat yang menjelaskan hal-hal yang halal dan haram. Al-Jafr itu adalah hasil dikte Rasulullah dan tulisan tangan Ali as. Dalam Al-Jafr itu juga terdapat mushaf Fathimah. Dalam mushaf ini tidak terdapat satu ayat Al- Qur’an pun. Aku juga memiliki cincin, baju besi, pedang, dan panji Rasulullah, dan sku juga memiliki Al-Jafr. 1

‘Anbasah bin Mush‘ab berkata: “Aku berada di sisi Abu Abdillah ....” Di akhir hadis itu terdapat ucapan Imam Abu Abdillah tentang dua Al-Jafr. Beliau menegaskan: “Salah satunya dapat berbicara kepada yang lainnya. Di dalam kedua Al-Jafr itu terdapat pusaka Rasulullah, buku-buku beliau, dan mushaf Fathimah. Sumpah demi Allah, aku tidak yakin bahwa mushaf itu adalah Al- 2 Qur’an.”

Dari beberapa hadis —di samping hadis-hadis tersebut di atas—dapat dipahami bahwa mushaf Fathimah berisi hadis-hadis yang didiktekan oleh seorang malaikat kepadanya setelah Rasulullah saw. wafat demi meng- hiburnya dari kesedihan. Dalam Al-Kâfî, Hammâd bin Zaid meriwayatkan dari Imam Ash- Shâdiq as: “Setelah Allah mencabut nyawa nabi-Nya, Fathimah mengalami guncangan dahsyat dan kesedihan yang luar biasa sebab kematian sang ayah, suatu kesedihan yang tidak diketahui kecuali oleh Allah sendiri. Maka Allah mengirim seorang malaikat untuk meng-hibur

1 Bashâ’ir Ad-Darajât, hal. 156-160. 2 Bashâ’ir Ad-Darajât, hal. 154 dan sisa hadis ini keluar dari pembahasan kita serta

butuh pada penjelasan yang tidak bisa kita paparkan kali ini. Kami menganjurkan kepada para penelaah untuk mengkajinya mengingat masalah ini sangat penting. Pada hal. 161 kitab ini, penjelasan itu telah disebutkan secara ringkas. ‘Anbasah bin Mush‘ab adalah seorang periwayat hadis dari Imam Al-Bâgir dan Ash- Shâdiq as. Silakan Anda rujuk Qâmûs Ar-Rijâl, jil. 7, hal. 242.

B AB III: P ASAL K EEMPAT

dan membacakan hadis untuknya ... Lalu Fathimah memberitahu-kan hal itu kepada Imam Ali. Ali pun mulai menulis apa yang didengar sehingga akhirnya terbentuklah sebuah Mushaf. Sesungguhnya dalam mushaf itu tidak ada sesuatu pun tentang hal-hal yang halal dan haram. Mushaf ini hanya berisi ilmu pengetahuan tentang apa yang akan terjadi.” 1

Abu ‘Ubaidah berkata: “Sebagian sahabat kami pernah bertanya kepada Abu Abdillah tentang Al-Jafr . Beliau berkata, ‘Al-Jafr adalah kulit sapi yang dipenuhi oleh ilmu.’ Salah seorang sahabat bertanya, ‘Bagaimana dengan Al- Jâmi‘ah?’ Beliau menjawab, ‘Al-Jâmi‘ah adalah sebuah shahîfah terbuat dari kulit yang berukuran tujuh puluh depa. Al- Jâmi‘ah ini digulung sebesar paha. Dalam Al- Jâmi‘ah ini terdapat hal-hal yang diperlukan oleh manusia, dan tidak ada satu masalah pun kecuali tersebut di dalamnya, sampai-sampai hukum diyat untuk luka- luka sepele.’

Ia bertanya lagi, ‘Bagaimana dengan mushaf Fathimah?’ Imam Abu Abdillah tertegun lama. Beliau berkata, ‘Sesungguhnya

kalian mencari apa yang kalian harapkan. Sesungguhnya Fathimah telah bertahan hidup selepas Rasulullah wafat selama tujuh puluh lima hari ... Lalu malaikat mengucapkan belasungkawa kepadanya atas kewafatan sang ayah dan menghiburnya. Malaikat itu juga memberitahukan tentang ayahnya dan posisi beliau, serta peristiwa yang akan menimpa keturunan- nya. Ali as. pun menulis semua itu ....’” 2

Telah diriwayatkan secara mutawâtir bahwa para imam Ahlul Bait as. telah mewarisi kitab Imam Ali as. (Al- Jâmi‘ah) dalam masalah hukum, Al-Jafr, dan mushaf Fathimah. Dalam kitab itu terdapat berita tentang peristiwa- peristiwa yang terjadi. Dari hadis-hadis yang telah disebutkan di atas dan yang akan dipaparkan nanti tampak jelas bahwa kitab-kitab itu terdapat dalam sebuah tempat yang terbuat dari kulit sapi dan bernama Al-Jafr Putih, sedangkan seluruh warisan yang mereka terima dari Rasulullah itu berada di sebuah tempat yang terbuat dari kulit sapi dan bernama Al-Jafr Merah.