Pada Masa Khalifah Utsman
c. Pada Masa Khalifah Utsman
Seluruh penjelasan yang telah kami paparkan itu berhubungan dengan masa dua khalifah Abu Bakar dan Umar. Pada masa Utsman, ia juga mene tapkan politik tersebut. Ia pernah berkata di atas mimbar: “Tak seorang pun berhak untuk meriwayatkan hadis yang tidak ia dengar pada masa Abu Bakar dan Umar.” 2
Hal itu juga dapat dipahami dari riwayat yang telah diriwayatkan oleh Ad-Dârimî dan selainnya y ang menjelaskan: “Pada suatu hari Abu Dzar duduk di sisi Jumrah Al-Wusthâ dan banyak orang yang mengelilinginya untuk menanyakan hukum kepadanya. Tiba-tiba seseorang datang dan berdiri di atasnya seraya berkata, ‘Bukankah engkau telah dilarang untuk berfat wa?’ Abu Dzar mengangkat kepalanya untuk melihatnya seraya berkata, ‘Apakah engkau mengawasiku? Seandainya kamu semua meletak- kan pedang di sini —ia menunjuk leher bagian belakangnya—kemudian aku yakin akan dapat menyampaikan satu kalimat dari Rasulullah saw. tanpa restumu, niscaya aku akan menyampaikannya.’” 3
bantuan negara kepadanya selama dua tahun lantaran ia memprotes tindakan Walîd semasa ia menjadi penguasa atas Kufah. Ia meninggal dunia pada tahun 32 Hijriah dan berwasiat supaya Utsman tidak menyalati jenazahnya. Silakan Anda rujuk Usud Al-Ghâbah , jil. 3, hal. 256-260, Mustadrak Al-Hâkim, jil. 3, hal. 315-320, dan Ahâdîts ‘Aisyah, hal. 62-65. Abu Mas‘ûd Al-Anshârî adalah ‘Uqbah bin ‘Amr Al-Badrî. Tahun kematiannya diperselisihkan di kalangan para ahli sejarah. Silakan Anda rujuk Usud Al-Ghâbah, jil. 5, hal. 296.
1 Târîkh Ibn Katsîr, jil. 8, hal. 107. 2 Muntakhab Kanz Al- ‘Ummâl, catatan pinggi Musnad Ahmad, jil. 4, hal. 64. 3 Menurut pendapat kami, peristiwa itu terjadi pada masa Utsman, karena tak seorang
pun dari kalangan sahabat yang berani menentang perintah pihak penguasa pada masa Khalifah Umar. Riwayat ini terdapat di dalam kitab Sunan Ad-Dârimî, jil. 1, hal. 132, Thabaqât Ibn Sa‘d, jil. 2, hal. 354, biografi Abu Dzar, dan Shahîh Al-Bukhârî, jil. 1, hal. 161. Ia meringkas riwayat tersebut hingga sebelum ucapan Abu Dzar tersebut.
B AB III: P ASAL K EDUA 54
Dan pada masa ini juga, terjadi peristiwa yang diriwayatkan oleh Ahnaf bin Qais. Ia berkata: “Aku pernah datang ke Syam dan mengikuti salat Jumat yang didirikan di situ. Tiba-tiba aku melihat seorang lelaki. Ia tidak singgah di sebuah kerumunan orang kecuali orang-orang yang hadir di situ akan melarikan diri darinya. Ia melakukan salat dan memper-pendek salatnya. Aku duduk di sampingnya seraya bertanya kepadanya, ‘Hai hamba Allah, siapakah kamu?’ Ia menjawab, ‘Aku adalah Abu Dzar.’ Ia bertanya kepadaku, ‘Kamu sendiri siapa?’ Aku menjawab, ‘Ahnaf bin Qais.’ Ia berkata, ‘Menyingkirlah dariku. Jangan sampai aku mendatang-kan mara bahaya bagimu.’ Aku bertanya, ‘Bagaimana mungkin engkau mendatangkan mara baha ya bagiku?’ Ia menjawab, ‘Juru bicara orang ini (Mu‘âwiyah) mengumumkan tidak boleh seorang pun berhubungan denganku.’ 1
Semua itu terjadi pada pertengahan pertama dari kekhalifahan Utsman. Ketika pamor politiknya mulai memudar pada pertengahan kedua kekhalifahannya dan figur- figur seperti Ummul Mukminin ‘Aisyah, Thalhah, Zubair, ‘Amr bin ‘Âsh, dan selain mereka dari kalangan sahabat dan tabiin menentangnya, tidak ada larangan lagi bagi sahabat yang ingin menyebarkan sunah Rasulullah saw. Sunah Rasulullah saw —sedikit Banyak —mulai tersebar pada periode ini. Hanya saja, sunah itu belum tertulis pada masa Imam Ali as. berkuasa.
Pada periode ini, para sahabat telah meriwayatkan sunah Rasulullah saw. yang sangat banyak, sunah Rasulullah saw. yang sebelumnya dilarang untuk diriwayatkan itu, dan sunah yang telah mereka riwayatkan itu sangat berbeda sekali dengan ijtihad-ijtihad yang telah dilakukan oleh ketiga khalifah tersebut. Kami telah menyebutkan hal itu di akhir pasal keempat dari buku ini.
Ini adalah beberapa contoh pelarangan atas para sahabat untuk menyebarkan hadis-hadis Rasulullah saw. pada periode ketiga khalifah (muslimin). Hanya saja, mereka tidak pernah menjelaskan alasan semua itu) secara tegas, sebagaimana hal itu juga dilakukan oleh Mu‘âwiyah.