82 menggunakan  uji  kolmogorov-smirnov.Dalam  uji  ini  apabila  nilai  sig.    0,05
maka data tidak terdistribusi dengan normal. Namun, jika nilai sig.  0,05 maka data terdistribusi dengan normal Santoso, 2012:193-196.
b. Uji Multikolinearitas
Menurut  Ghozali  2012:105,  menyatakan  bahwa  uji  multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi
antar  variabel  bebas  independen.Model  regresi  yang  baik  seharusnya  tidak terjadi  korelasi  diantara  variabel  independen.  Jika  variabel  independen  saling
berkorelasi,  maka  variabel-variabel  ini  tidak  orthogonal.  Variabel  orthogonal adalah  variabel  independen  yang  nilai  korelasi  antar  sesama  variabel
independen sama dengan nol. Untuk  mendeteksi  ada  atau  tidaknya  multikolonieritas  di  dalam  model
regresi adalahdilihat dari: 1 Nilai tolerance dan lawannya; 2Variance inflation factor  VIF.  Kedua  ukuran  ini  menunjukkan  setiap  variabel  independen
manakah  yang  dijelaskanoleh  variabel  independen  lainnya.  Dalam  pengertian sederhana  setiap  variabel  independen  menjadi  variabel  dependen  terikat  dan
diregresikan  terhadap  variabel  independen  lainnya.  Tolerance  mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh varibel
independen  lainnya.  Jadi  nilai  tolerance  yang  rendah  sama  dengan  nilai  VIF yang tinggi karena VIF = 1Tolerance. Nilai cut off yang umum dipakai untuk
83 menunjukkan  adanya  multikolinearitas  adalah  nilai  tolerance0,10  dan  nilai
VIF  10 Ghozali, 2009:92.
c. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi  ketidaksamaan  variance  dari  residual  satu  pengamatan  ke  pengamatan
lainnya.  Heteroskedastisitas  menunjukkan  bahwa  variasi  variabel  tidak  sama untuk  semua  pengamatan.  Jika  residual  satu  pengamatan  ke  pengamatan  lain
tetap, maka
disebut homoskedastisitas
dan jika
berbeda disebut
heteroskedastisitas.  Model  regresi  yang  baik  adalah  yang  homoskedastisitas atau tidak heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan 2
langkah  yaitu  secara  grafik  dan  secara  statistik,  adapun  hasil  pengujian heteroskedastisitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1  Uji heteroskedastisitas secara grafik Scatterplot Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat  dilakukan dengan melihat
ada tidaknya pola tertentu pada  grafik scatterplot antara SRESID dan  ZPRED dimana  sumbu  Y  adalah  Y  yang  diprediksi,  dan  sumbu  X  adalah  residual  Y
prediksi - Y sesungguhnya yang telah di studentized Ghozali,2011:125-126. 2  Uji heteroskedastisitas secara statistik
Uji  heteroskedastisitas  juga  dapat  dilakukan  dengan  menggunakan  uji glesjer  yaitu  dengan  tujuan  menguji  apakah  dalam  model  regresi  terjadi
ketidaksamaan  variance  dari  residualsatu  pengamatan  ke  pengamatan  yang
84 lain.  Apabila  koefisien  korelasi  dari  masing-masing  variabel  bebas  ada  yang
signifikan pada tingkat kekeliruan dibawah 5, mengindikasikan adanya gejala heteroskedastisitas dan jika nilai signifikan pada tingkat kekeliruan di atas 5,
mengindentifikasikan tidak adanya gejala heteroskedastisitas.
3. Pengujian Hipotesis
a. Uji t Parsial
Untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial individual mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Uji statistik t
pada  dasarnya  menunjukkan  seberapa  jauh  pengaruh  satu  variabel  individu independen  secara  individu  dalam  menerangkan  variabel  dependen  Ghozali,
2009:88. Uji  t  digunakan  untuk  menguji  secara  parsial  masing-masing  variabel.
Hasil  uji  t  dapat  dilihat  dalam  tabel  coefficient  pada  kolom  sig  significance. Jika  probabilitas  nilai  t  atau  signifikansi    0,05  maka  dapat  dikatakan  bahwa
terdapat  pengaruh  variabel  bebas  terhadap  variabel  terikat  secara parsial.Namun,  jika  probabilitas  nilai  t  atau  signifikansi    0,05,  maka  dapat
dikatakan  bahwa  tidak  terdapat  pengaruh  yang  signifikan  masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.