133
PERISTIWA-PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA
Pada tanggal 6 Agustus 1945, Sekutu menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima. Setelah kota Hiroshima luluh lantah, Sekutu kemudian menjatuhkan bom atom ke
Kota Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Pada tanggal 12 Agustus 1945, 3 tokoh dari Indonesia yaitu Ir. Soekarno, Moh. Hatta dan Radjiman Widyodiningrat diundang
ke Dallat Vietnam oleh Jenderal Terauchi. Pada pertemuan tersebut Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan pada Indonesia. Akan tetapi, pada tanggal 14 Agustus
1945 Jepang mengalah kepada Sekutu.
A. Peristiwa Rengasdengklok
Berita kekalahan Jepang atas sekutu terdengar oleh Sutan Syahrir. Sutan Syahrir mendesak Ir. Soekarno dan Moh. Hatta agar segera memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia. Akan tetapi kedua tokoh tersebut menolak dengan pertimbangan bahwa kemerdekaan Indonesia harus melalui PPKI. Kemudian timbul perbedaan pendapat
antara golongan muda dan golongan tua. Golongan muda terdiri atas Sutan Syahrir, Wikana, Chairul Saleh dengan ciri-ciri yaitu cenderung mengambil sikap
nonkooperatif, bersikap tidak sabar saat mendengar Jepang telah menyerah kepada Sekutu, menolak pandangan bahwa proklamasi harus melalui PPKI. Sedangkan
golongan tua terdiri atas Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Ahmad Subardjo, Radjiman Widyodiningrat dengan ciri-ciri yaitu cenderung mengambil sikap kooperatif terhadap
pemerintahan Jepang, berhati-hati dalam menanggapi berita menyerahnya Jepang pada Sekutu dan kemerdekaan Indonesia harus melalui PPKI walaupun PPKI itu buatan
Jepang. Pada tanggal 15 Agustus 1945, para tokoh pemuda mengadakan rapat. Hasil rapat
adalah segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 16 Agustus 1945. Hasil rapat kemudian disampaikan oleh Wikana dan Darwis kepada Ir.
134
Soekarno dan Moh. Hattaa. Tetapi kedua tokoh tersebut menolak permintaan tersebut hingga akhirnya terjadi perbedaan pendapat.
Agar Ir. Soekarno dan Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang, maka pada tanggal 16 agustus 1945 pukul 04.00, Shodanco Singgih, Sukarni , Yusuf Kunto
membawa Ir. Soekarno, dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok. Di Rengasdengklok para golongan muda mendesak Ir. soekarno dan Moh. Hatta untuk segera
memproklamasikan kemerdekan. Pada sore hari, Ahmad Soebardjo datang untuk menengahi pertentangan pendapat tersebut hingga mencapai kesepakatan untuk
memproklamasikan kemerdekaan paling lambat pada tanggal 17 Agustus 1945. Setelah itu, golongan muda melepaskan Ir. Soekarno dan Moh Hatta untuk kembali ke
Jakarta pada tanggal 16 Agustus sore.
B. Penyusunan Teks Proklamasi